Dibanderol Rp 30,8 Juta, Siapa Sih Pembeli Galaxy Fold?

Galaxy Fold memang diperuntukkan bagi para pengguna yang senang dengan produk ekslusif.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Des 2019, 13:06 WIB
Diterbitkan 13 Des 2019, 13:06 WIB
Seorang model memegang Samsung Galaxy Fold. Liputan6.com/Agustin Setyo W.
Seorang model memegang Samsung Galaxy Fold. Liputan6.com/Agustin Setyo W.

Liputan6.com, Jakarta - Samsung merilis Galaxy Fold dengan banderol Rp 30,8 juta. Perusahaan teknologi ini membuka pre-order smartphone layar lipat pertamanya pada Jumat 13 Desember 2019.

Hanya dalam waktu 31 menit sejak pre-order dibuka, sejumlah unit terbatas yang disediakan Samsung untuk konsumen setianya di Indonesia sudah habis terjual.

Samsung enggan mengungkap berapa unit produk Galaxy Fold yang dijualnya di Indonesia. Namun, Samsung mengatakan, jumlahnya terbatas lantaran pembuatannya butuh waktu yang lebih lama dibandingkan flagship smartphone lainnya.

"Pembuatannya butuh waktu yang lama, berbeda dengan flagship lain, sehingga barangnya memang sangat terbatas," kata Product Marketing Manager - Premium Smartphone Samsung Electronics Indonesia (SEIN), Annisa Maulina, di Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Menurut Annisa, dengan harga Rp 30,8 juta, Galaxy Fold memang diperuntukkan bagi para pengguna yang senang dengan produk ekslusif.

Product Marketing Manager-Premium Smartphone Samsung Electronics Indonesia Annisa Maulina dan Product Manager SEIN Taufic Furqan memegang Samsung Galaxy Fold. Liputan6.com/Agustin Setyo W.

"Samsung memang untuk memberikan privilege kepada orang-orang memang menginginkan sesuatu yang ekslusif. Tidak hanya itu saja, tentunya karena desain lipat adalah salah satu teknologi yang baru di Indonesia pastinya kita menargetkan orang-orang yang ingin menjadi trend-setter," kata Annisa.

Mereka yang ingin menjadi trend-setter, menurut Annisa merupakan orang-orang yang selalu beradaptasi dengan teknologi terbaru dan desain terbaru.

 

Lebih dari Desain Eksklusif

Handson Samsung Galaxy Fold di Jakarta. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Meski begitu, Samsung Galaxy Fold tak hanya mengunggulkan desainnya yang ekslusif tetapi juga fitur-fitur yang mendukung produktivitas.

"Galaxy Fold ini juga memiliki semua fitur-fitur flagship yang mumpuni dan mendukung produktivitas baik dari sisi prosesor, memori dan kapasitas, dan semua kamera di flagship tetap ada di Galaxy Fold," kata Annisa.

Untuk itu, Galaxy Fold bisa digunakan untuk orang-orang mereka yang menginginkan produktivitas melalui perangkat mobile-nya.

Spesifikasi Samsung Galaxy Fold

Samsung Galaxy Fold hadir di Indonesia (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Sesuai namanya, Galaxy Fold memiliki layar 7,3 inci yang bisa dilipat dengan layar di bagian cover berukuran 4,6 inci.

Samsung menyertakan enam kamera di smartphone layar lipat Galaxy Fold ini. Keenam kamera dipasang di tempat-tempat berbeda. Misalnya di layar cover terdapat sebuah kamera wide 10MP dengan aperture f2.2.

Selanjutnya ada dua kamera selfie di layar fold yakni 10MP dengan aperture f2.2 dan 8MP dan aperture f1.9.

Lalu, ada tiga kamera utama di bodi belakang dengan masing-masing 12MP wide dengan aperture f1.5 dan f2.4, 12MP telephoto (f2.4), dan 16MP ultrawide dengan aperture f1.9.

Samsung Galaxy Fold ditenagai chipset Snapdragon 855 dan menjadikannya sebagai smartphone pertama Samsung di Indonesia yang menggunakan Snapdragon 855.

RAM

Foto Samsung Galaxy Fold (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Kinerja perangkat ini ditopang dengan RAM 12GB dan memori internal 512GB. Komposisi ini membuat performa Galaxy Fold diklaim menyerupai PC.

Selanjutnya beralih ke baterai, Galaxy Fold dirancang sebagai smartphone dengan baterai ganda khusus untuk mengimbangi kebutuhan pengguna. Perangkat ini memiliki kapasitas 4.380mAh.

Selain itu, terdapat pula teknologi pengisian daya cepat (fast charging) yang dapat digunakan saat pengisian daya dengan atau tanpa kabel.

Bicara mengenai durabilitas, Samsung menjanjikan perangkat ini bisa tahan hingga lima tahun penggunaan. Dengan asumsi layar 100 kali dibuka dalam sehari.

Total pengujian yang dilakukan adalah buka tutup layar hingga 200 ribu kali.

(Tin/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya