Liputan6.com, Jakarta - Samsung telah memperkenalkan Galaxy Z Flip ke publik beberapa minggu lalu. Smartphone layar lipat ini hadir dengan teknologi ultra-thin glass (UTG) yang disebut kokoh, tapi lentur.
Usai peluncuran tersebut, Samsung kini diketahui akan mulai melakukan komersialisasi teknologi layar tersebut. Dengan kata lain, seperti dikutip dari Engadget, Minggu (8/3/2020), perusahaan siap menjualnya ke manufaktur lain.
"Dengan teknologi yang kami kembangkan, UTG baru sangat fleksibel, kami kini dapat memenuhi kebutuhan pelanggan," tutur VP Mobile Display Marketing Samsung Display, Dennis Choi.
Advertisement
Baca Juga
Perlu diketahui, UTG pertama kali digunakan pada Galaxy Z Flip, tapi perusahaan menyebut teknologi layar ini sebenarnya juga dapat digunakan di perangkat elektronik lipat lain.Â
Dengan keputusan ini, Samsung dapat dikatakan tidak akan memiliki banyak pesaing, mengingat memang belum banyak perusahaan yang terjun menggarap teknologi layar lipat.
Namun dalam beberapa tahun ke depan, hal itu dapat saja berubah, sebab sudah ada beberapa perusahaan yang mengembangkannya. Salah satu perusahaan itu adalah Corning pembesut layar Gorilla Glass.
Selain itu, perusahaan senegara Samsung, LG, juga diketahui sudah mengembangkan layar yang dapat dilipat, meskipun untuk sekarang masih digunakan untuk perangkat TV.Â
Spesifikasi Lengkap Galaxy Z Flip, Smartphone Layar Lipat Rp 21 Jutaan dari Samsung
Sekadar informasi, Galaxy Z Flip hadir dalam tiga varian warna, yakni Mirror Black, Mirror Purple, dan Mirror Gold untuk sejumlah pasar.
Smartphone layar lipat yang terbuat dari material Ultra Thin Glass (UTG) ini dibanderol dengan harga Rp 21.888.000 di Indonesia dan sudah habis terjual dalam 66 menit pertama masa pre order-nya.
Galaxy Z Flip sebenarnya bukanlah smartphone untuk semua orang. Ponsel pintar ini mengedepankan desain yang benar-benar inovatif, bisa dilipat, tipis, stylish, dan menunjang penampilan.
Galaxy Z Flip sendiri memiliki layar Full HD+ Super Amoled seluas 6,7 inci yang bisa dilipat jadi dua bagian. Begitu dilipat, dimensi Galaxy Z Flip jadi sangat kecil, yakni 73,6 x 87,4 x 17,3mm ditambah engselnya. Bobotnya pun hanya 183 gram saja.
Ketika layar sedang dibuka, Galaxy Z Flip menerapkan Flex Mode yang memungkinkan perangkat untuk bisa terbuka seperti laptop, karena disangga oleh bagian engselnya.
Flex Mode membuat pengguna bisa selfie tanpa harus menyandarkan perangkat ke benda lain atau memakai tripod kecil.
Advertisement
Kamera Utama dan Selfie
Ketika dilipat, Galaxy Z Flip menampilan sebuah layar kecil yang bisa dipakai untuk menampilkan notifikasi dan waktu, ditambah dengan menampilkan layar untuk selfie.
Kemudian, di samping layar tersebut terdapat dua kamera utama, masing-masing adalah 12MP ultra wide angle (123 derajat) dengan ukuran 1,12 mikron piksel dan aperture f2.2.
Satu kamera lainnya adalah 12MP wide-angle (78 derajat) dengan autofokus dual pixel dan OIS. Ukuran pikselnya adalah 1,4 micron piksel serta aperture f1.8.
Kemudian, saat layar dibuka, Galaxy Z Flip memiliki sebuah kamera selfie 10MP dengan ukuran piksel 1,22 mikron piksel dan aperture f2.4.
Kemampuan layar Galaxy Z Flip dibekali dengan fitur eye care display, memungkinkan untuk mengurangi kelelahan mata dan gangguan tidur tanpa mengorbankan output warna.
Selanjutnya, Galaxy Z Flip telah mengadopsi sistem operasi Android 10.
Samsung menyematkan chipset Snapdragon 855 Plus untuk perangkat ini. Sementara untuk RAM tersedia satu opsi yakni 8GB dengan memori internal 256GB.
Hal lain yang juga mendukung kinerja perangkat adalah kapasitas baterai 3.300mAh, tak cukup besar untuk smartphone 6,7 inci. Namun, Samsung menambahkan teknologi pengisian daya cepat melalui power cord dan wireless.
Galaxy Z Flip juga memiliki dukungan fingerprint scanner yang diletakkan di tombol power bagian samping, sensor gyro, accelerometer, barometer, geomagnetic, proximity, dan hall sensor.
(Dam/Ysl)