Bos Facebook dan Istri Sumbang Rp 400 Miliar untuk Penelitian Terkait Covid-19

Melalui yayasannya, The Chan-Zuckerberg Initiative (CZI), bos Facebook mengumumkan telah bermitra dengan Bill and Melinda Gates Foundation untuk mendonasikan Rp 400 miliar guna mendanai penelitian Covid-19.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Mar 2020, 14:58 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2020, 14:58 WIB
[Bintang] 5 Fakta Mengejutkan Priscilla Chan, Istri Bos Facebook Mark Zuckerberg
Buat kamu yang kepengin tahu lebih jauh tentang Priscilla Chan, istri bos Facebook Mark Zuckerberg. (Foto: Techpoint.ng)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri sekaligus bos Facebook Mark Zuckerberg beserta istrinya, Priscilla Chan, lagi-lagi berdonasi untuk melawan virus corona.

Melalui yayasannya, The Chan-Zuckerberg Initiative (CZI), pasangan miliarder ini mengumumkan, telah bermitra dengan Bill and Melinda Gates Foundation untuk mendonasikan USD 25 juta atau setara Rp 400 miliar guna mendanai penelitian Covid-19.

Penelitian ini nantinya berupaya untuk mengeksplor kemungkinan terkait upaya penyembuhan dari Covid-19.

"Saya sangat bangga dan mengumumkan, CZI akan bergabung dengan Gates dan yang lain untuk mengumpulkan sesuatu yang disebut akselerator terapi untuk melawan virus corona," kata Priscilla Chan, sebagaimana dikutip dari CBS News, Sabtu (28/3/2020).

Istri Mark Zuckerberg menjelaskan, tujuan kolektif dari bantuan ini adalah untuk mendanai kelompok yang bertugas men-skrining segala macam obat yang berpotensi melawan virus corona.

"Pada dasarnya, Anda bisa menggunakan semua obat yang telah diskrining dan dianggap aman dan mengujinya apakah obat ini memiliki dampak positif untuk melawan virus corona, mengurangi gejalanya, dan mengurangi kerusakannya," kata Zuckerberg.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Tetap Gaji Penuh Karyawan

Facebook
Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Facebook sendiri merupakan salah satu perusahaan yang terdampak virus corona. Pasalnya, lebih dari 45.000 karyawannya harus bekerja dari rumah untuk mencegah peredaran virus berbahaya ini. Meski begitu, mereka yang bekerja dari rumah tetap akan mendapatkan gaji penuh.

Zuck sadar, banyak perusahaan yang tidak akan mampu menggaji karyawannya di tengah wabah ini. "Kita memiliki tanggung jawab untuk tetap menggaji karyawan," katanya.

Padahal, tidak bisa dimungkiri, Facebook sendiri kehilangan sebagian besar pemasukan iklannya. Terlepas dari itu, jejaring sosial terbesar di dunia ini tetap berupaya untuk melayani miliaran penggunanya agar bisa terhubung satu sama lain.

Tantangan bagi Facebook adalah memerangi misinformasi dan hoaks yang beredar melalui platformnya.

"Saya bangga dengan kinerja tim kami di seluruh dunia yang bersatu mendukung agar orang-orang mendapatkan informasi akurat, memerangi misinformasi, dan mendukung usaha kecil agar bisa pulih," katanya.

Intinya menurut Zuckerberg, pihaknya akan memastikan bahwa layanan sosial dan komunikasi tetap bisa diandalkan agar pengguna tetap bisa berhubungan dengan orang-orang yang mereka sayangi.

Sumbang Masker

FOTO: [FEATURE] Jakarta Melawan COVID-19
Relawan membagikan masker kepada pejalan kaki di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (17/3/2020). Sebanyak 3.000 masker dibagikan secara gratis sebagai salah satu bentuk keprihatinan sekaligus berpartisipasi dalam upaya mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, perusahaannya telah menyumbangkan cadangan masker darurat mereka yang jumlahnya 720 ribu unit.

"Para pekerja medis jauh lebih membutuhkan masker untuk perlindungan mereka," kata Mark Zuckerberg, sebagaimana dikutip dari New York Post, Selasa (24/3/2020).

Zuckerberg mengatakan, masker cadangan tersebut merupakan persediaan Facebook untuk kondisi darurat seperti kebakaran. Nantinya, ia menyebut Facebook akan menyumbangkan berbagai bantuan lainnya.

Tidak hanya Facebook, perusahaan teknologi lainnya, yakni Salesforce, juga menyumbangkan 9.000 masker ke University of California di San Francisco. Demikian diumumkan oleh CEO Salesforce Marc Benioff.

Sebelumnya, universitas yang berfokus pada bidang kesehatan itu menyerukan panggilan publik untuk menyumbang berbagai alat kesehatan.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya