Liputan6.com, Jakarta - Maret lalu, Vivo meluncurkan smartphone terbarunya, Vivo V19, yang mengusung desain kekinian. Smartphone berlayar super Amoled 6,44 inci mengusung desain lubang di sisi kanan layarnya.
Desain lubang di layar atau yang disebut Vivo sebagai Ultra O Screen dan diklaim sebagai lubang layar paling kecil ketimbang milik smartphone lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Perangkat ini juga hadir dengan empat kamera utama, salah satunya adalah 48MP dengan bukaan lensa f1.8. Kamera lainnya berjenis super wide angle, depth sensor untuk menghasilkan foto bokeh, dan makro.
Sekadar informasi, perangkat yang kami ulas adalah Vivo V19 varian tertinggi, yakni RAM 8GB dan memori internal 256GB, dengan bodi warna biru. Smartphone ini dibanderol dengan harga Rp 4,9 jutaan.
Nah, seperti apa sih pengalaman kami menggunakan Vivo V19? Berikut adalah ulasannya.
1. Desain
Desain Vivo V19 boleh jadi merupakan salah satu nilai jual dari perangkat ini berkat kehadiran lubang paling kecil di layarnya.
Jika smartphone lain rata-rata mengusung lubang dengan diameter besar untuk menempatkan kamera depan, Vivo V19 hadir dengan lubang di layar berdiameter paling kecil, yakni 2,98mm.
Lubang ini ditempatkan di sisi layar bagian kanan atas. Vivo menyebut, penempatan lubang di sebelah kanan layar disesuaikan dengan sudut terbaik saat pengguna ber-selfie.
Kehadiran lubang di layar tidak lain juga merupakan upaya Vivo menghadirkan layar penuh sehingga pengguna bisa lebih leluasa saat main gim, nonton konten, atau beraktivitas di perangkatnya.
Pada bagian layar pula, Vivo menghadirkan fitur keamanan fingerprint scanner yang bisa memindai sidik jari kurang dari satu detik.
Beralih ke tiap sisinya, di sisi kanan Vivo V19 terdapat dua tombol, yakni volume dan power. Sementara di sisi kiri Vivo V19 terdapat slot SIM card yang bisa dibuka dengan ejector.
Sisi bawah smartphone ini masih dilengkapi dengan sebuah earphone jack 3,5mm. Sementara pengisian daya menggunakan port USB Type C, dan di sebelahnya terdapat speaker untuk output suara.
Kemudian, pada bodi belakangnya, terdapat empat kamera dan satu LED flash yang diletakkan pada sebuah frame kamera berbentuk persegi panjang yang menonjol.
Menariknya, peletakan kamera ke-4 utama Vivo V19 menyerupai huruf L, seperti pada Samsung Galaxy A51. Terdapat logo Vivo di sisi bawah kiri bodi belakang.
Seperti disebutkan sebelumnya, kami mendapatkan unit review Vivo V19 berwarna Artic Blue atau biru. Secara tampilan, meski berwarna biru, bodi belakangnya menampilkan gradasi dengan warna hijau.
Sayangnya, untuk perangkat dengan desain kekinian, Vivo V19 masih mengusung bodi plastik. Selain itu, bodi perangkat ini juga terbilang cukup tebal dibandingkan dengan perangkat sekelasnya dari merek lain.
Advertisement
2. Antarmuka
Vivo V19 menggunakan sistem operasi Funtouch berbasis Android 10. Secara tampilan, antarmuka ini mirip dengan milik smartphone Android lainnya.
Namun yang berbeda adalah, panel notifikasi di Vivo V19 digeser dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah seperti pada Android lainnya.
Hal ini membuat pengguna yang belum familiar dengan Funtouch 10 menjadi kurang gesit saat membuka panel notifikasi dan mencari berbagai menu pengaturan.
Pada menu notifikasi ini, pengguna bisa melihat berbagai aplikasi yang baru dibuka, sehingga akan memudahkan jika ingin membuka aplikasi tersebut tanpa harus mencari di beranda aplikasi.
Pada bagian atas, juga terdapat pintasan untuk membuka berbagai menu dan aplikasi. Misalnya membuka peta (maps) ke rumah, melihat video YouTube yang tengah tren, sampai membuka file.
Saat ingin menerangkan brightness atau membesarkan volume, pengguna bisa men-swipe ke arah atas di tampilan notifikasi.
Jika menggeser layar ke sebelah kanan, pengguna bisa melihat berbagai opsi menu seperti berita teranyar hingga berbagai pintasan menu seperti Google, pembesihan ruang, kalkulato, dan lain-lain.
Vivo V19 juga menghadirkan fitur untuk memaksimalkan pengalaman pengguna ketika main gim. Fitur yang dimaksud adalah Mode Game Ultra.
Dengan Mode Game Ultra ini, pengguna bisa memasukkan beragam aplikasi gim ke dalam folder ini. Di sini, pengguna dapat mengatur untuk memblokir notifikasi dan semacamnya agar permainan gim tidak terganggu.
3. Kamera
Salah satu fitur yang diunggulkan dari Vivo V19 adalah adalah kameranya. Seperti disebutkan sebelumnya, Vivo V19 memiliki empat kamera utama.
Masing-masing adalah kamera utama 48MP dengan bukaan lensa f1.8, kemudian ada kamera ultra-wide 8MP dengan bukaan lensa f2.2. Selanjutnya, dua kamera lainnya adalah makro dan depth sensor masing-masing 2MP dan aperture f2.4.
Vivo juga mengunggulkan kamera selfie di Vivo V19 dengan sensor 32MP dan dukungan super night selfie. Dengan begitu, Vivo mengklaim pengguna bisa selfie dalam kondisi apapun.
Kamera selfie Vivo V19 juga didukung dengan teknologi AI yang mampu mengenali jenis kelamin pengguna saat selfie dan memaksimalkan hasil foto.
Untuk mereka yang gemar membuat video, Vivo V19 dibekali EIS untuk perekaman video beresolusi 1K 60fps. Perangkat ini juga bisa dipakai untuk merekam video berkualitas 4K, tanpa dukungan EIS.
Nah, berikut adalah sejumlah hasil foto dengan Vivo V19.
Standard:
wide angle:
Menariknya, berbagai hasil foto dengan Vivo V19 bisa dibilang cukup baik. Begitu pula dengan hasil foto malam hari dengan menggunakan modus Malam.
Lensa makro dan depth-nya pun bisa menghasilkan foto yang cukup baik. Selain itu, warna yang ditampilkan juga tidak terlalu mencolok sehingga cukup nyaman bagi pandangan mata.
Makro:
Depth sensor/ bokeh:
Warna yang ditampilkan tidak terlalu mencolok atau lebay.
Sementara untuk kamera depan, hasil fotonya juga cukup bagus. Sayangnya keberadaan mode beauty membuat hasil selfie tampak berlebihan dan tidak sesuai dengan aslinya.
Bagi mereka yang menyukai foto dengan mode beauty, banyak hal bisa diterapkan, seperti memperbesar ukuran bola mata, meniruskan pipi, memutihkan kulit, dan lain-lain, sesuai dengan keinginan.
Advertisement
4. Performa
Vivo V19 didukung dengan prosesor Snapdragon 675. Bukan prosesor terbaru, melainkan prosesor yang sama seperti yang dipakai di pendahulunya, Vivo V17.
Hal ini cukup disayangkan, mengingat dalam waktu setahun, tidak ada peningkatan dari segi performa. Dengan prosesor yang sama, artinya performa perangkat tak jauh beda dibandingkan pendahulunya.
Vivo V19 didukung RAM 8GB dengan opsi memori internal 128GB atau 256GB. Jika kurang, pengguna bisa menambah memori lewat slot micro SD yang disediakannya.
Meski begitu, untuk penggunaan sehari-hari, Vivo V19 sudah cukup bisa memenuhi kebutuhan pengguna. Tak ada masalah ketika pengguna hendak main gim seperti PUBG Mobile dan lain-lain.
Dengan spesifikasi di atas, performa main gim PUBG Mobile pun cukup maksimal. Pengguna bisa mendapatkan grafis tertinggi, namun belum didukung dengan fitur HDR yang ada pada PUBG Mobile.
Saat dipakai main gim ini, performa perangkat juga baik, tidak ngelag, dan bodi smartphone tidak panas meski dimainkan sekitar satu jam.
Daya tahan baterainya pun cukup awet. Saat kami main PUBG Mobile sekitar satu jam dari baterai penuh, kapasitas baterai hanya berkurang sekitar 20 persen.
Sekadar informasi, Vivo V19 dibekali baterai 4.500mAh yang didukung pengisian daya cepat 18 watt.
Dengan begitu, pengisian daya bisa lebih cepat, hanya butuh kurang dari 2 jam untuk membuat perangkat ini terisi daya penuh. Sementara pemakaian normal bisa berlangsung selama 6-7 jam.
5. Kesimpulan
Kelebihan:
- Desain dengan lubang di layar cukup kekinian dan sudah diaplikasikan pada sejumlah smartphone terbaru. Dengan diameter lubang kecil, tampilan layar lebih maksimal untuk kebutuhan entertainment pengguna.
- Dengan harga Rp 4 jutaan, Vivo V19 dibekali RAM dan memori internal cukup besar
- Hasil kamera cukup apik, warna tidak lebay, lensa makro dan depth dapat menghasilkan foto yang bagus. Begitu juga dengan fitur Night saat fotografi malam hari.
Kekurangan:
- Meski mengusung desain kekinian, bodi Vivo V19 terbilang cukup tebal, kurang nyaman digenggam. Smartphone lain di kelasnya memiliki desain yang lebih tipis. Selain itu, bodi perangkat masih terbuat dari plastik.
- Tidak memiliki NFC, padahal, smartphone lain di harga Rp 4 jutaan (misalnya Galaxy A50s dan Galaxy A51) sudah dibekali fitur NFC yang kini mulai banyak dipakai.
- Minim pembaruan ketimbang smartphone pendahulunya, salah satunya dari segi chipset yang diusung masih sama yakni Snapdragon 675.
(Tin/Ysl)
Advertisement