Apple Akan Hapus Ribuan Gim di App Store Tiongkok, Kenapa?

Apple dikabarkan bakal mulai menghapus ribuan gim dari App Store miliknya di Tiongkok. Kenapa?

oleh Yuslianson diperbarui 24 Jun 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi Apple
Ilustrasi Apple (AP Photo/Mark Lennihan)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Apple dikabarkan bakal mulai menghapus ribuan gim dari App Store miliknya di Tiongkok. Kenapa?

Ini dilakukan menyusul tindakan keras pemerintah Tiongkok terhadap celah yang memungkinkan pengembang, merilis gim yang tidak disetujui pihak pemerintah ke gamer di Tiongkok.

Dikutip dari Engadget, Selasa (24/6/2020), pihak Tiongkok memiliki aturan ketat tentang semua gim berbayar atau menawarkan fitur in-app purchases (IAP) dalam aplikasi harus ditinjau dan mendapatkan lisensi sebelum dirilis.

Sementara sebagian aplikasi dan gim di Google Play Store sudah mematuhi aturan ini sejak 2016, banyak pengembang gim iPhone tetap merilis gim mereka sembari menunggu proses otorisasi yang dapat memakan waktu berbulan-bulan.

 

Sudah Diingatkan Awal Tahun Ini

Ilustrasi Apple  (AP Photo/Mary Altaffer, File)

Dilaporkan Bloomberg, Apple telah menetapkan aturan semua gim iOS di Tiongkok akan membutuhkan lisensi resmi dari pemerintah terkait untuk terus beroperasi mulai Juli 2020.

Apple telah mengingatkan pengembang gim iOS di Tiongkok sejak Februari untuk mendapatkan lisensi sebelum merilis gim.

Kini, perusahaan pembuat iPhone itu secara tegas akan mengambil tindakan untuk melarang dan menghapus gim tanpa lisensi dari App Store lokal per Juli 2020.

Apple Store di AS Kembali Tutup

Apple Store. Kredit: Michael Gaida via Pixabay

Lebih lanjut, sejumlah Apple Store di AS terpaksa kembali tutup karena peningkatan kasus Covid-19.

Mengutip Reuters, Senin (22/6/2020), mereka antara lain berlokasi di Florida, Arizona, South Carolina, dan North Carolina.

Akhir Mei lalu perusahaan sebetulnya telah berencana untuk membuka sekitar 100 Apple Store karena kebijakan lockdown di AS pada saat itu mulai mereda.

Namun di sisi lain, Deirdre O'Brien, Kepala Ritel di Apple, dalam sebuah surat pada bulan Mei lalu mengatakan keputusan untuk kembali menutup Apple Store mungkin akan diambil dengan merujuk pada data yang diperlukan.

"Ini bukan keputusan tergesa-gesa. Pembukaan toko sama sekali tidak berarti kami tidak akan mengambil langkah pencegahan untuk menutupnya lagi, jika memang diperlukan," kata O'Brien.

(Ysl/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya