Pembayaran Tanpa Kontak dan E-Commerce Kian Populer Selama Pandemi

Laporan dari Global McKinsey beberapa waktu lalu menyebut pemanfaatan pembayaran tanpa kontak (contactless payment) ternyata kian besar selama pandemi ini.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 19 Jul 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online
Ilustrasi e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online

Liputan6.com, Jakarta - Pemanfaatan pembayaran tanpa kontak (contactless payment) ternyata kian besar selama pandemi ini. Informasi itu diketahui dari laporan konsultan Global McKinsey beberapa waktu lalu.

Menurut laporan itu, pembayaran tanpa kontak meningkat sebesar 26 persen selama Juni 2020. Namun di sisi lain, metode pembayaran tunai atau penggunaan kartu debit/kredit mengalami penurunan.

Salah satu penyebab hal itu terjadi adalah karena berkurangnya transaksi tatap muka, termasuk penggunaan uang tunai. Dengan kondisi ini, platform e-commerce pun dilaporkan ikut melejit popularitasnya.

Berdasarkan survei Facebook bersama Bain & The Company, Indonesia dan empat negara Asia Tenggara lain mengalami lonjakan konsumen baru (first adopter) yang mencoba aplikasi e-commerce untuk pertama kali sebesar 28 persen.

Perubahan konsumsi itu pun turut berpengaruh pada platform kredit digital yang semakin populer. Terlebih, platform semacam ini telah menjadi salah satu opsi pembayaran di e-commerce.

Salah satu yang juga merasakan dampak adalah Kredivo sebagai platform kredit digital yang sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan.

Data internal Kredivo mencatat, ada peningkatan dari pengguna baru yang melakukan transaksi e-commerce hingga 42 persen selama pandemi (periode Februari hingga Juni 2020). Jumlah itu dibandingkan pengguna aktif Kredivo pada Januari 2020.

"Kemudahan, keamanan, serta fleksibilitas yang kami tawarkan, semakin mendorong pemanfaatan kredit digital di e-commerce dan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk bertransaksi secara digital," tutur General Manager Kredivo, Lily Suriani, dalam keterangan resmi, Minggu (19/7/2020).

Inovasi Kredivo untuk Tingkatkan Layanan

Aplikasi Kredivo.
Aplikasi Kredivo.

Untuk itu, menurut Lily, Kredivo juga menerapkan teknologi verifikasi data dan pendeteksi penipuan lewat sistem manajemen risiko industri yang hampir setaraf bank. Inovasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri e-commerce.

Tidak hanya itu, dengan memahami perilakuk konsumen, baik sebelum maupun sesudah pandemi, merupakan hal penting agar dapat memberikan solusi tepat dan sekaligus menjawab kebutuhan konsumen.

"Kemudahan tersebut diwujudukan melalui salah satu fitur unggulan Kredivo, Zero-click Checkout, yang memungkinkan pengguna untuk membeli barang di e-commerce secara instan tanpa perlu login atau pindah ke aplikasi lain,” tutur Lily.

 

Edukasi Masyarakat Atur Keuangan Lebih Cermat

Kredivo Luncurkan Produk Pinjaman Tunai
Seorang pengguna mencoba aplikasi Kredivo dalam acara peluncuran Kredivo produk pinjaman tunai di Jakarta, Selasa (4/12). Dua jenis pinjaman ini bunganya hanya sebesar 2,95 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain ingin menawarkan kemudahan, memahami perilaku konsumen juga dapat menjadi pedoman untuk melakukan edukasi. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan masyarakat digital yang cerdas.

"Prinsip responsible lending juga senantiasa kami terapkan agar membuat konsumen tetap bijak berbelanja di e-commerce," tutur Lily melanjutkan. Karenanya, Kredivo pun siap untuk terus mendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya