Dark Mode untuk Google Maps Mulai Dirilis untuk Pengguna Android

Google merilis dark mode untuk Google Maps versi 10.51.1 pada perangkat berbasis Android 10.

oleh Andina Librianty diperbarui 02 Okt 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2020, 09:00 WIB
Kantor Baru Google di Berlin
Seorang teknisi melewati logo mesin pencari internet, Google, pada hari pembukaan kantor baru di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Dark mode (mode gelap) dilaporkan sudah mulai menyambangi sejumlah pengguna Google Maps. Google dilaporkan merilis fitur tersebut untuk Google Maps versi 10.51.1 pada perangkat berbasis Android 10.

Dilansir GSM Arena, Jumat (2/10/2020), pembaruan tersebut dirilis secara bertahap. Pasalnya, meski sudah menggunakan versi terbaru Google Maps, masih ada yang belum mendapatkan fitur baru itu.

Di dalam pengaturan aplikasi Google Maps kini terdapat pilihan Light theme, Dark theme, dan Deafult to device theme.

Menurut laporan, selalu ada night-mode yang aktif selama navigasi saat matahari terbenam jika pengguna melalui melalui terowongan.

Namun, fitur tersebut tidak pernah diterapkan saat browsing peta atau menu di Google Maps.

Uni Eropa Bakal Setujui Akuisisi Google Terhadap Fitbit

Google
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Lebih lanjut, Google pada November 2019 mengumumkan rencana mengakuisisi produsen fitness smartwatch, Fitbit. Proses akuisisi tersebut masih menunggu persetujuan regulator.

Berdasarkan laporan baru dari Reuters, akuisisi senilai USD 2,1 miliar itu akan mendapatkan persetujuan antitrust dari Uni Eropa. Informasi ini berasal dari sumber yang diklaim mengetahui hal tersebut.

Privasi data pengguna tetap menjadi perhatian besar dalam akuisisi tersebut. Menurut laporan, Google akan membatasi penggunaan data Fitbit untuk layanan iklan perusahaan sambil terus memantau prosesnya.

"Kami akan meresmikan komitmen untuk mendukung manufaktur wearable lain pada Android, dan terus mengizinkan para pengguna Fitbit terhubung ke layanan pihak ketiga melalui API jika mereka menginginkannya," ungkap pihak Google dalam sebuah pernyataan.

Jadwal Keputusan

Komisi Uni Eropa kini akan menyelidiki lebih lanjut respons dari persaingan dan konsumen, sebelum memutuskan apakah akan menyetujui atau menuntut lebih lanjut dari apa yang telah dikemukakan oleh Google. Keputusan dijadwalkan akan dibuat oleh komisi pada atau sebelum 23 Desember 2020.

Akuisisi Google terhadap Fitbit menunjukkan minat perusahaan untuk lebih fokus pada aspek wearable Android, yakni Wear OS.

(Din/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya