Liputan6.com, Jakarta - Apple menegaskan akan memblokir aplikasi di App Store yang tidak mematuhi fitur privasi baru. Fitur tersebut akan memberikan akses kepada para pengguna untuk memblokir pengiklan agar tidak melacak mereka di berbagai aplikasi.
Dilansir dari Reuters, Kamis (10/12/2020), fitur bernama App Tracking Transparency itu awalnya direncanakan rilis pada tahun ini. Namun Apple menundanya untuk memberikan lebih banyak waktu bagi para pengembang agar bisa melakukan perubahan pada aplikasi mereka, dan mengatasi masalah privasi.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa perusahaan teknologi dan pengiklan seperti Facebook, mengkritik rencana perubahan tersebut. Mereka menilai fitur tersebut akan merugikan pengembang kecil seperti perusahaan gaming secara tidak proporsional.
Senior Vice President of Software Engineering Apple, Craig Federighi, mengatakan para pengguna harus tahu kapan mereka dilacak di berbagai aplikasi dan situs web.
"Awal tahun depan, kami akan mulai mewajibkan semua aplikasi yang ingin melakukannya untuk mendapatkan izin eksplisit penggunannya. Pengembang yang gagal memenuhi standar tersebut dapat dihapus dari App Store," kata Federighi di European Data Protection and Privacy Conference.
Penjelasan Fitur
Fitur baru itu akan mewajikan notifikasi pop-up dengan keterangan bahwa aplikasi "ingin mendaptkan izin melacak Anda di seluruh aplikasi dan situs web yang dimiliki oleh perusahaan lain."
Perusahaan-perusahaan iklan digital diprediksi merupakan sebagian besar yang menolak fitur tersebut.
"Ketika pelacakan mengganggu adalah model bisnis Anda, Anda cenderung tidak akan menerima transparansi dan pilihan pelanggaan," tutur Federighi.
Advertisement
Iklan Efektif
Federighi mengatakan, industri harus beradaptasi untuk menyediakan iklan efektif tanpa pelacakan yang mengganggu.
"Melakukan hal ini dengan benar akan membutuhkan waktu, kolaborasi, mendengarkan, dan kerjasama sejati di seluruh ekosistem teknologi. Tapi kami yakin hasilnya akan transformatif," kata dia.
(Din/Why)