Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 48.000 gim mobile telah dihapus dari App Store Tiongkok selama Desember 2020 karena para penerbit tidak dapat memenuhi persyaratan lokal.
Tiongkok mengharuskan semua judul gim mobile menerima lisensi dari National Press and Publication Administration sebelum dirilis ke pasar.
Advertisement
Baca Juga
Lisensi ini menjadi penanda bahwa aplikasi tersebut memenuhi aturan setempat mengenai konten. Demikian dikutip dari perusahaan riset pasar aplikasi mobile Sensor Tower, Selasa (19/1/2021).
Sebagai platform toko aplikasi, App Store mau tak mau harus mematuhi peraturan itu. Sebelumnya, toko aplikasi Android di Tiongkok pun telah menjalankan kebijakan serupa.
Beberapa gim terkenal yang dihapus dari App Store Tiongkok pada tahun 2020 termasuk Asphalt 8 dari Gameloft, Fruit Ninja dari Halfbrick, Hole.io dari Voodoo, dan Hay Day dari Supercell.
Terlepas dari kebijakan ini, masih ada peluang bagi gim-gim yang telah dihapus untuk kembali masuk ke App Store, jika mereka dapat memenuhi persyaratan tersebut.
Nilai Belanja Aplikasi Mobile secara Global pada Hari Natal 2020
Sebelumnya Sensor Tower merilis laporan nilai belanja aplikasi mobile secara global mencapai USD 407 juta atau sekitar Rp 5,7 trilun pada Hari Natal 2020.
Angka ini mewakili pertumbuhan tahunan 34,5 persen pada periode 1 hingga 27 Desember 2020 dari sekitar USD 303 juta pada periode yang sama tahun 2019.
"Belanja aplikasi mobile pada Hari Natal didominasi oleh gim mobile, yang naik 27 persen dari USD 232,4 juta pada Natal 2019 menjadi USD 295,6 juta pada tahun ini," ujar Stephanie Chan, Mobile Insights Strategist dikutip dari keterangan Sensor Tower pada Kamis (31/12/2020).
Â
Advertisement
Honor of Kings pimpin kategori gim mobile
Honor of Kings dari Tencent menjadi pemimpin kategori gim dengan nilai belanja senilai USD 10,7 juta. Itu berarti kenaikan 205,7 persen dari USD 3,5 juta pada periode yang sama tahun 2019.
Kategori yang meraih pendapatan terbesar di luar kategori gim di App Store dan Google Play adalah Hiburan.
"Pengguna menghabiskan USD 112 juta untuk aplikasi mobile selain gim pada Natal 2020, naik 59 persen dari USD 70,5 juta pada tahun sebelumnya," tutur Stephanie.