Facebook: Hacker Curi 533 Juta Data Pengguna Sebelum September 2019

Facebook mengungkap, data 533 juta pengguna sudah bocor sejak sebelum September 2019.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Apr 2021, 11:34 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 11:34 WIB
Facebook
Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook sebelumnya megkonfirmasi kebocoran data Facebook terhadap 533 juta pengguna berasal dari penyalahgunaan fitur pada 2019. Namun terbaru, perusahaan mengatakan, aktor jahat (hacker) memperoleh data itu sebelum September 2019.

Mengutip Reuters, Rabu (7/4/2021), perusahaan pun mengaku telah menutup celah tersebut setelah mengidentifikasi permasalahan saat itu.

Sebelumnya Business Insider melaporkan, nomor telepon dan informasi detail lain milik pengguna telah bocor.

Informasi terbaru yang dilaporkan Reuters, Facebook mengatakan penjahat siber mendapatkan data tersebut sebelum September 2019.

Pelaku mencuri data tersebut dengan cara "mengorek" profil pengguna menggunakan kerentanan di tools layanan media sosial yang berfungsi untuk menyinkronkan kontak.

Perusahaan menyebut, telah mengidentifikasi masalah pada saat itu dan memodifikasi tools tersebut.

"Sebagai hasil dari tindakan yang kami ambil, kami yakin bahwa masalah khusus yang memungkinkan mereka menghapus data ini pada 2019 sudah tidak ada lagi," kata Facebook dalam unggahan blognya.

Pengguna Indonesia Turut Jadi Korban

Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Sebanyak 533 juta data pribadi pengguna Facebook bocor, mulai dari nomor telepon, ID, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, hingga alamat email.

Kebocoran data pengguna Facebook ini diungkap oleh akun Twitter @UnderTheBreach. Data yang bocor berasal dari 106 negara, termasuk pengguna Facebook dari Indonesia.

Juga termasuk lebih dari 32 juta catatan pengguna di AS, 11 juta pengguna di Inggris, dan 6 juta pengguna di India. Sementara data pribadi pengguna Facebook dari Indonesia lebih dari 130 ribu.

Seorang juru bicara Facebook kepada Business Insider mengatakan bahwa data tersebut diambil karena kerentanan yang ditambal oleh perusahaan pada tahun 2019.

Meski sudah terjadi dua tahun lalu, data pengguna Facebook yang bocor dapat memberikan informasi berharga bagi penjahat siber yang menggunakan informasi pribadi seseorang untuk menyamar atau menipu mereka.

Nomor Telepon Mark Zuckerberg Ikut Jadi Korban

Nomor ponsel CEO Facebook Mark Zuckerberg adalah salah satu informasi pribadi yang bocor secara online di forum peretasan.

Peneliti siber Dave Walker mengatakan, Mark Zuckerberg serta pendiri Facebook Chris Hughes dan Dustin Moskovitz, termasuk di antara 533 juta pengguna yang data pribadinya di-posting di forum.

"Mengenai #FacebookLeak, dari 533 juta orang yang mengalami kebocoran, ironisnya Mark Zuckerberg juga termasuk dalam kebocoran tersebut," cuit Walker di Twitter.

Beberapa media juga melaporkan tentang informasi pribadi Zuckerberg yang bocor. Demikian sebagaimana dilansir Business Insider, Senin (5/4/2021).

Dilaporkan The Sun, data termasuk nama, lokasi, detail pernikahan, tanggal lahir, dan ID pengguna Facebook terungkap.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya