Liputan6.com, Jakarta Perusahaan induk TikTok, ByteDance, akan mulai menjual sejumlah alat AI TikTok ke perusahaan lain.
BytePlus yang diluncurkan ByteDance sebagai sarana untuk penjualan tools itu dikabarkan telah beroperasi sejak Juni 2021.
Baca Juga
Sejumlah alat AI TikTok yang dijual termasuk pada algoritme rekomendasi, teknologi visi komputer, real-time effect, hingga terjemahan otomatis.
Advertisement
Mengutip Financial Times via Engadget, Selasa (6/7/2021), BytePlus berbasis di Singapura serta hadir juga di Hong Kong dan London. BytePlus juga disebut-sebut telah mendaftarkan beberapa pelanggan yang akan membeli alat AI TikTok.
Antara lain ada aplikasi fashion AS, Goat, situs perjalanan WeGo, dan startup belanja online asal Indonesia, Chilibeli.
Alat AI yang Dijual
BytePlus menawarkan peluang bisnis untuk memanfaatkan beberapa alat rahasia di balik kesuksesan TikTok. Algoritme rekomendasi yang jadi andalan TikTok untuk mempersonalisasikan aplikasi dan layanan mereka untuk para penggunanya.
Software lainnya yang ditawarkan termasuk terjemahan otomatis teks dan ucapan, real-time effect, dan rangkaian alat analisis serta manajemen data.
Kemudian, teknologi visi komputer yang digunakan TikTok dapat mendeteksi dan melacak 18 titik di sekitar tubuh dari kepala hingga kaki saat pengguna menari atau memberi isyarat di depan kamera, yang menurut BytePlus dapat digunakan untuk aplikasi kecantikan atau mode.
Seorang pegawai lama ByteDance, Tianyi He, diketahui terdaftar di LinkedIn sebagai pimpinan BytePlus si Singapura sejak Juni 2021. Kemudian, ditemukan video promosi berdurasi 15 detik, berjudul “Halo, Dunia!” telah diposting ke LinkedIn bulan lalu.
Menurut penelusuran Financial Times di LinkedIn, para staf yang direkrut sebelumnya bekerja di perusahaan teknologi seperti Microsoft dan IBM.
Advertisement
Sasar Pasar Internasional
Perangkat BytePlus tampaknya bersaing dengan layanan AI seperti Amazon Web Services, Google, IBM dan Microsoft, serta grup Tiongkok lainnya seperti Alibaba, Baidu dan Tencent.
Debut internasional BytePlus mengikuti peluncuran layanan bisnis-ke-bisnis serupa di Tiongkok. Volcano Engine, atau Volcengine, mencatatkan JD.com, Vivo dan Geely di antara pelanggannya.
Catatan online menunjukkan bahwa ByteDance telah berusaha mendaftarkan merek dagang yang terkait dengan BytePlus dan Volcano Engine di AS, meskipun tidak jelas apakah perusahaan tersebut telah membuka kantor di sana.
Kebijakan privasi BytePlus menunjukkan bahwa bisnis tersebut digabungkan secara terpisah ke TikTok di Inggris dan Eropa. Di Inggris, itu menunjuk ke perwakilan GDPR yang ditunjuk sebagai Cosmo Technology Private Limited.
Sementara BytePlus di Eropa berada di bawah organisasi Mikros Information Technology Ireland Limited yang berbasis di Dublin sebagai penanggung jawab.
Cosmo Technology dan Mikros Information Technology masing-masing terdaftar sebagai perusahaan baru pada bulan Februari dan Maret tahun ini.
(Rif/Isk)