Menkominfo: Smart City Jadi Aktualisasi Transformasi Digital yang Inovatif dan Solutif

Menurut Menkominfo, smart city juga dinilai jadi salah satu aktualisasi dari transformasi digital yang inovatif dan solutif

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Des 2021, 15:53 WIB
Diterbitkan 14 Des 2021, 15:53 WIB
12 Kota Sekunder di Indonesia Ini Berpotensi jadi Smart City
Ilustrasi smart city (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan keberadaan smart city di Indonesia, bakal menjawab tantangan kependudukan yang diproyeksikan pada 2045, 82,37 persen penduduk akan hidup di pusat kota.

Maka dari itu, Menkominfo pun mengatakan Kementerian Komunikasi akan terus mendorong penerapan dan pengembangan kota cerdas melalui Gerakan Menuju Smart City.

Tahun 2021, Kemkominfo juga mengembangkan smart city demi menjangkau Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

"Ini terjadi urbanisasi, untuk itulah diperlukan strategi pengembangan kota yang akomodatif terhadap perkembangan zaman," kata Menkominfo di ICE BSD Tangerang, Selasa (14/12/2021), seperti dikutip dari siaran pers.

Menurut Johnny, pengembangan kota cerdas atau smart city melalui Gerakan Menuju Smart City, menjadi salah satu upaya yang dilakukan bersama-sama, dengan diinisiasi oleh Kemkominfo.

Johnny mengatakan, pengembangan smart city menjadi bagian dari utilisasi teknologi digital dalam pengelolaan kota modern. Selain itu, smart city juga dinilai jadi salah satu aktualisasi dari transformasi digital yang inovatif dan solutif.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penetrasi Internet di Indonesia

menkominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate. (Ist)

Menkominfo mengungkapkan, tingkat penetrasi internet di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Ia menyebut, penetrasi internet di Indonesia di awal januari 2021 mencapai 73,3 persen dari jumlah populasi penduduk atau setara dengan 202,7 juta masyarakat pengguna.

"Maka utlisasi layanan digital secara nasional juga akan terus dan semakin meningkat," kata Johnny.

Pemerintah daerah pun juga didorong untuk memanfaatkan teknologi digital, termasuk internet of things (IoT), dalam membuat terobosan baru atau smart solution, yang sejalan dengan arus digitalisasi.

Johnny mengatakan bahwa di tahun 2025, akan ada 41,6 miliar perangkat IoT yang terpasang secara global.

"Di Indonesia, jumlah perangkat IoT diperkirakan mencapai 400 juta perangkat di tahun 2022, dan akan meningkat menjadi 678 juta perangkat tahun 2025 dengan hadirnya 5G," ungkap Johnny.

Meningkatnya Pangsa Pasar IoT di RI

Menkominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate. (Foto: Kemenkominfo)

Nilai pangsa pasar IoT di Indonesia juga disebut akan mengalami peningkatan sebesar dari Rp 355 triliun pada tahun 2022, mencapai Rp 557 triliun di tahun 2025.

Selain itu, menurut Johnny, kedepannya akan terjadi peningkatan volume data yang sangat signifikan.

"Contoh, sebuah smart city atau kota cerdas dengan satu juta penduduk dapat menghasilkan 200 petabyte data setiap harinya," kata Menkominfo.

Lebih lanjut, Johnny mengatakan bahwa pemerintah sudah berupaya menghadirkan teknologi 5G di Indonesia, sebagai dukungan pengembangan ekosistem IoT di Indonesia.

"Setelah lebih dari 11 kali testing, 5G sudah rollout di Indonesia, lisensi operasi komersial telah diberikan kepada tiga operator nasional dan saat ini sedang membangun di 9 kota aglomerasi yang tentu akan mendorong dan meningkatkan pemanfaatan IoT," imbuhnya.

(Dio/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya