Pentingnya Digitalisi untuk Melestarikan Aksara Nusantara yang Terancam Punah

Aksara daerah atau aksara nusantara dinilai mulai tersingkir oleh aksara latin dalam kehidupan sehari hari bermasyarakat.

oleh Iskandar diperbarui 16 Des 2021, 12:45 WIB
Diterbitkan 16 Des 2021, 12:45 WIB
Selebrasi digitalisasi aksara nusantara
Selebrasi digitalisasi aksara nusantara. Dok: PANDI

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) baru saja menggelar selebrasi digitalisasi aksara nusantara.

Momentum ini menandai kehadiran aksara nusantara di perangkat digital, setelah berhasil mengusung pembakuan papan tombol (keyboard) dan font aksara Sunda, Jawa, dan Bali yang mendapat Standar Nasional Indonesia (SNI).

Secara simbolis, Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad mencoba langsung papan tombol aksara sekaligus menandai selebrasi digitalisasi aksara nusantara, didampingi para pejabat yang hadir langsung di lokasi (JS Luwansa Hotel, Kuningan Jakarta Selatan).

Kukuh menuturkan dewasa ini keberadaan aksara daerah semakin tergerus oleh aksara latin. Oleh karenanya momentum digitalisasi dinilai sangat tepat dalam menghadapi perkembangan zaman.

"Aksara daerah mulai tersingkir oleh aksara latin dalam kehidupan sehari hari bermasyarakat. Kita terus berupaya menggunakan aksara daerah dengan perangkat yang ada. Digitalisasi aksara nusantara dipandang perlu dilakukan untuk tetap bisa melestarikan aksara nusantara," ungkap Kukuh melalui keterangannya, Kamis (16/12/2021).

Sementara Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika, Slamet Santoso, mengatakan selebrasi ini adalah bentuk penghargaan bagi PANDI dan pegiat aksara nusantara atas upaya melestarikan aksara daerah.

"Acara ini merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap upaya mengurangi kesenjangan digital, untuk memperluas pengggunaan aksara nusantara di perangkat digital," ujar Slamet.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aksara Menunjukkan Karakter, Identitas, dan Budaya

Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo, menuturkan bahwa bahasa dan aksara menunjukan karakter, identitas, dan budaya suatu negara.

Oleh karenanya PANDI ingin memberi sinyal hadirnya negara melalui keberadaan aksara nusantara, dan menggandeng para pegiat aksara dalam upaya mendigitalkan aksara.

"PANDI hanyalah berusaha memberikan kontribusi kecil melalui lokomotif terhadap digitalisasi aksara nusantara, lebih dari itu ada para pegiat aksara nusantara yang tak kenal lelah bekerja mengupayakan pelestarian dan penggunaan aksara nusantara," pungkas Yudho.

 

Dukungan Sejumlah Pejabat Daerah

Dalam acara ini sejumlah pejabat daerah memberikan dukungan yang dituangkan dalam bentuk video apresiasi.

Mereka adalah Gubernur Bali Wayan Koster, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono, Walikota Bogor Bima Arya, dan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Acara ini juga dihadiri langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Slamet Santoso, Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Doddy Rahadi, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Endang Aminudin, Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Jazziray Hartoyo, serta perwakilan tokoh digitalisasi aksara nusantara Richard Mengko.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya