Liputan6.com, Jakarta - Fintech startup KoinWorks meraih pendanaan seri C sejumlah US$ 108 juta atau sekitar dengan Rp 1,6 triliun.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh perusahaan ventura Telkom Indonesia, yakni MDI Ventures, dengan partisipasi dari Quona Capital, Triodos Investment Management, Saison Capital, ACV, dan East Ventures yang merupakan investor di putaran pendanaan sebelumnya.
Pendanaan yang terbagi menjadi ekuitas senilai US$ 43 juta dan debt capital senilai US$ 65 juta ini akan digunakan untuk mengembangkan solusi keuangan baru dan menambah karyawan KoinWorks seiring rencana perusahaan untuk mempekerjakan 400 karyawan baru secara global.
Advertisement
Baca Juga
"Kami paham dinamika layanan keuangan online dan ruang besar yang dimiliki oleh masa depan industri fintech dalam lanskap digital saat ini," ujar Willy Arifin, Chairman dan Co-founder di KoinWorks dikutip dari rilis pers pada Kamis (13/1/2022).
Oleh karena itu, kata Willy, KoinWorks akan terus memberdayakan UKM yang meminati produk keuangan digital dengan sejumlah besar ekosistem produk yang mendukung pertumbuhan bisnis dan literasi keuangan untuk melakukan skala bisnis mereka.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemberdayaan UKM sebagai Visi Perusahaan
Sementara itu Benedicto Haryono, CEO dan Co-Founder di KoinWorks menyebut bahwa pemberdayaan UKM telah menjadi visi perusahaan sejak pertama kali berdiri.
"KoinWorks hadir untuk mendemokratisasi akses keuangan, serta menyingkirkan mitos bahwa akses keuangan hanya untuk kelas pengusaha tertentu," tutur Benedicto.
Sebagai platform solusi keuangan, KoinWorks berfokus pada pasar underserved dan underbanked. Perusahaan menyediakan sarana bagi pemilik UKKM dan freelancer untuk memulai dan mengembangkan bisnisnya dengan menawarkan berbagai produk yang tergabung dari sebuah Neobank untuk UKM, seperti NEO Account dan NEO Card, hingga akses atas pinjaman.
Di KoinWorks, pengguna akan menemukan marketplace aplikasi terintegrasi seperti Software Akuntansi, POS, e-Commerce, HRMS untuk UKM, dan aplikasi Budgeting.
Advertisement
Akses Keuangan Jadi Kendala UKM
Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dengan jumlah usaha kecil menengah (UKM) yang saat ini mencapai lebih dari 62 juta.
Terlebih lagi, Indonesia memiliki proyeksi nilai barang dagangan bruto sebesar $70 miliar tahun ini, dan jumlah itu diperkirakan akan tumbuh lebih dari dua kali lipat pada tahun 2025.
Namun, akses ke keuangan adalah kendala kedua yang paling sering dihadapi UKM ketika mencoba mengembangkan bisnis mereka di pasar negara berkembang.
Infografis 4 Unicorn di Indonesia
Advertisement