Spotify Pimpin Pasar Streaming Musik Dunia pada Q2 2021

Spotify menjadi pemimpin pasar layanan streaming musik di dunia, disusul Apple Music di tempat kedua

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Jan 2022, 07:30 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi aplikasi spotify
Ilustrasi aplikasi spotify. (Photo by Sara Kurfeß on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Spotify menjadi layanan streaming musik terbesar di dunia hingga pertengahan tahun 2021 atau tepatnya pada kuartal kedua (Q2).

Lembaga riset musik dan hiburan Midia menyebutkan, Spotify menguasai pasar layanan streaming dengan pangsa 31 persen atau yang terbesar. Ini turun dari 33 persen di Q2 2020 dan 34 persen di Q2 2019.

Data Midia, dikutip dari blog resminya, Senin (24/1/2022), juga mengungkapkan Apple Music berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 15 persen.

Sementara di posisi ketiga, adalah Tencent Music dan Amazon Music berbagi peringkat dengan masing-masing pangsa pasar sebesar 13 persen.

Laporan Midia menyebut, pada Q2 tahun 2021, terdapat total 523,9 juta total pelanggan seluruh layanan streaming musik. Jumlah pelanggan itu naik 109,5 juta atau 26,4 persen dari tahun sebelumnya.

Mereka menyebut, Spotify memiliki lebih dari 162,4 juta pelanggan. Mengutip The Verge, angka ini sedikit berbeda daripada data resmi perusahaan untuk Q2 2021 yaitu 165 juta.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jumlah Pelanggan

Cara Alternatif Dengar Lagu Tanpa Apple Music di Ragam Perangkat
Cara Alternatif Dengar Lagu Tanpa Apple Music di Ragam Perangkat. foto: istimewa

Perkiraan Midia juga mencatat, Apple Music memiliki 78,6 juta pelanggan di periode tersebut, dan Amazon Music serta Tencent Music eksklusif Tiongkok memiliki sedikitnya di atas 68,1 juta.

Sementara YouTube Music berada di peringkat kelima dengan pangsa pasar 8 persen dengan 41,9 juta pelanggan.

Soal pertumbuhan pelanggan di Q2 2021, Amazon Music berhasil mengungguli Spotify dengan 25 persen dibandingkan 20 persen. Namun kesuksesan dua tahun berturut-turut paling menonjol adalah YouTube Music.

"Google pernah menjadi yang paling lambat, tetapi peluncuran YouTube Music telah mengubah nasibnya, tumbuh lebih dari 50 persen dalam 12 bulan menjelang Q2 2021," tulis lembaga riset tersebut.

Pertumbuhan YouTube Music

Ilustrasi YouTube Music
Ilustrasi YouTube Music. Kredit: Google

Mereka mengungkapkan, YouTube Music secara khusus bergaung di kalangan Generasi Z dan milenial yang lebih mudah.

Midia mengatakan ini "seharusnya membunyikan bel alarm untuk Spotify, karena basis inti pelanggan milenial mereka dari tahun 2010-an di Barat mulai menua."

Pertumbuhan terbesar paling terlihat di negara berkembang. Tencent Music Entertainment (TME) dan NetEase Cloud Music, menambahkan 35,7 juta pelanggan dalam 12 bulan jelang Q2 2021.

Keduanya menyumbang 18 persen meski hanya tersedia di Tiongkok. Sementara, Yandex, di Rusia, berhasil menggandakan basis pelanggannya untuk mencapai 2 persen dari pangsa pasar global.

Gabungan, Yandex, TME dan NetEase menyumbang 20 persen ​​dari pangsa pasar pelanggan, tetapi mereka mendorong 37 persen dari semua pertumbuhan pelanggan dalam 12 bulan menjelang Q2 2021.

(Dio/Ysl)

Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal

Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal
Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya