Elon Musk Diperas Rp 719 Juta oleh Remaja Pembuat Bot Twitter, Kenapa?

Bos Tesla sekaligus SpaceX Elon Musk dimintai uang sebesar USD 50.000 atau Rp 719 juta oleh remaja pembuat bot Twitter yang selalu meng-update pergerakan jet pribadi sang miliarder.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 31 Jan 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2022, 14:00 WIB
Elon Musk
Elon Musk. (dok.Instagram @elonrmuskk/https://www.instagram.com/elonrmuskk/?hl=id/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja pembuat bot Twitter yang selalu meng-update pergerakan jet pribadi Elon Musk meminta sang miliarder untuk membayar USD 50.000 (Rp 719,8 juta) kalau mau bot tersebut dihapus.

Remaja 19 tahun bernama Jack Sweeney ini sempat ramai diberitakan setelah adanya artikel yang mengungkap, Elon Musk menghubungi Jack Sweeney melalui DM Twitter pada akhir 2021 lalu.

Rupanya, Bos Tesla dan SpaceX ini meminta Jack Sweeney untuk menghapus bot Twitter @ElonJet yang mengungkap pergerakan jet pribadi Elon Musk, karena masalah keamanan.

Mengutip Digital Trends, Senin (31/1/2022), akun bot Twitter yang dibuat oleh Jack Sweeney pada Juni 2020 ini telah diikuti oleh 185.000 followers.

Ia menggunakan data yang tersedia umum, lalu secara otomatis mengunggah cuitan tiap kali jet pribadi milik Elon Musk lepas landas dan mendarat.

Alih-alih langsung mengiyakan permintaan Elon Musk sebagai pemilik jet pribadi yang informasinya diungkapkan kepada umum, Jack Sweeney malah meminta Elon Musk membayarnya sebesar USD 50.000 (setara Rp 719,8 juta) kalau ingin akun bot tersebut dihapus.

"Adakah peluang untuk menaikkannya menjadi USD 50k?" demikian respon Jack Sweeney pada pesan DM Twitter Elon Musk.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Uangnya Mau Buat Kuliah

Elon Musk
Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

Jack Sweeney mengungkap, "uang tersebut akan menjadi dukungan besar di perguruan tinggi sekaligus memungkinkan saya untuk mendapatkan mobil Tesla Model 3."

Elon Musk mengatakan, dirinya akan memikirkan terlebih dahulu mengenai kompensasi tersebut. Namun dalam pesan selanjutnya yang disaksikan oleh Insider, Elon Musk mengatakan, "Tidak pantas membayar untuk menutup (bot) ini."

Selama percakapan dengan Elon Musk, Jack Sweeney menjelaskan ke si bos Tesla mengenai berbagai langkah yang bisa dia ambil untuk membuat jetnya jadi lebih sulit dilacak orang lain. Meskipun mahasiswa ini pun masih memiliki cara mengetahui pergerakan pesawat.

Remaja yang mengaku sebagai fans Elon Musk ini mengatakan, tanpa bayaran, pengalaman membuat bot Twitter jet Elon Musk --dan 14 akun serupa lainnya yang melacak orang-orang seperti Jeff Bezos dan Bill Gates-- sebagian besar adalah hal positif dan membuatnya mendapat keuntungan besar.

Salah satu keuntungan yang dimaksud adalah jumlah pengikut media sosial yang besar. Keuntungan lainnya, adalah membantu Jack Sweeney mempelajari cara membuat kode hingga akhirnya memberinya pekerjaan paruh waktu di UberJets sebagai pengembang aplikasi.


Sudah Jadi Masalah Keamanan

Selain itu, kesempatan bisa berbicara dengan Elon Musk di Twitter, menurut Sweeney juga sangat menarik.

Sementara itu, dalam sebuah cuitan tahun 2021, Elon Musk mengatakan, adanya orang yang mengunggah informasi tentang pergerakan jet pribadinya sudah menjadi masalah keamanan.

Artikel Protocol menyebut, kontak terbaru antara Jack Sweeney dan Elon Musk terjadi pertengahan Januari ini, ketika mahasiswa tersebut mengatakan, dia akan mempertimbangkan ikut magang bersama Elon Musk ketimbang meminta bayaran.

Hingga 22 Januari 2022, Elon Musk belum membuka pesan tersebut meski kemungkinan besar hal ini karena Elon Musk tengah berlibur di Hawaii, menurut bot @Muskjet. 

(Tin/Ysl)


Infografis Tentang Miliarder

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya