S.ID Kombinasikan Fitur Link Shortener dan Microsite dalam Satu Platform

Fitur terbaru ini memudahkan pengguna, khususnya content creator atau pebisnis online untuk mempromosikan diri atau produk ke link media sosial, seperti Instagram dan Tiktok.

oleh Iskandar diperbarui 27 Mei 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Situs Web, Internet, Website. Kredit: FirmBee via Pixabay
Ilustrasi Situs Web, Internet, Website. Kredit: FirmBee via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta S.ID yang dikenal sebagai layanan penyingkat tautan atau link shortener, baru saja memperkenalkan fitur microsite (situs mikro).

Fitur terbaru ini memudahkan pengguna, khususnya content creator atau pebisnis online untuk mempromosikan diri atau produk ke link media sosial, seperti Instagram dan Tiktok.

Direktur utama PT. Aidi Digital Global (PT ADG) selaku pengembang platform S.ID, Ruby Alamsyah, menyebut dengan adanya penambahan fitur baru ini pengguna kian mudah dalam menunjang kebutuhan digital marketing.

“Saat ini, jika kita ingin membuat penyingkat tautan dan bio link harus menggunakan dua platform, namun dengan penambahan fitur microsite pada S.ID, pengguna cukup menggunakan satu platform sehingga lebih mudah dan praktis digunakan untuk tools marketing,” kata Ruby melalui keterangannya, Rabu (26/5/2022).

Fitur-fitur yang bisa dinikmati dengan menggunakan microsite di S.ID antara lain tersedia beberapa tema menarik, dapat membuat nama dan link microsite unik, terdapat beberapa komponen yang dapat dimasukan (teks, link, gambar, video, link media sosial).

Juga dapat melihat statistik tentang kemajuan tautan microsite seperti data jumlah pengunjung, pengunjung per klik, atau pun pengunjung unik.

Namun, menurut Manager Marketing S.ID, Dimaz Maulana, penambahan fitur microsite saat ini masih berstatus Beta atau masih dalam tahap pengembangan.

“Berbeda dengan penyingkat tautan yang sudah dirilis sejak 2015, fitur microsite masih dalam tahap beta version, namun sudah dapat digunakan dengan baik,” ungkap Dimaz.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Diakses 30 Juta Pengguna dalam Sebulan

Berbeda dengan produk sejenis, S.ID diklaim memiliki keunikan tersendiri dalam sistemnya, karena menyediakan dua fitur gratis tanpa limit dalam satu platform, yaitu microsite dan shortener link.

Selain sebagai bio link, microsite S.ID juga berfungsi untuk mewadahi multilink ke dalam satu tempat yang dapat dijangkau pengikutnya.

Salah satu contohnya pengguna bisa mempromosikan toko online pada microsite S.ID seperti menambahkan tautan toko online, review, tautan media sosial toko maupun company profile yang bisa dijangkau oleh calon pembeli.

Bukan hanya itu, S.ID juga membantu pengguna untuk mempersingkat tautan yang panjang menjadi lebih singkat, unik dan rapih.

S.ID yang semula hanya sebagai penyingkat tautan dan hanya diperuntukan bagi pengguna di dalam negeri, hingga saat ini sudah membantu lebih dari 400 ribu pengguna dengan akses sebanyak 30 juta pengguna per bulannya.

“Kami berharap S.ID bisa menjadi produk digital kebanggan masyarakat Indonesia dan juga digunakan secara masif oleh masyarakat luar negeri sehingga bisa membuat bangga dengan adanya produk lokal yang go international,” Ruby memungkaskan.

Dalam memperkenalkan lebih jauh terhadap manfaat dari layanan S.ID, perusahaan membuka lomba bagi semua kalangan masyarakat untuk menggunakan fitur yang tersedia.

Menkominfo Ajak Konten Kreator Bijak Mengisi Ruang Digital

Menkominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate. (Foto: Kemenkominfo)

Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, mengimbau para konten kreator Indonesia agar tetap memegang teguh nilai serta norma-norma yang telah diajarkan dan berlaku di Indonesia dengan tujuan bisa memanfaatkan ruang digital dengan positif.

Pemerintah berupaya mendorong hal tersebut dengan menyediakan ruang digital yang nyaman dan pastinya aman bagi masyarakat Indonesia.

Upaya yang dilakukan adalah memberikan pembekalan melalui gerakan literasi digital nasional agar talenta digital dapat berkembang menuju arah yang lebih baik.

“Ruang digital kita ini kan sudah dibangun infrastrukturnya, kita juga siapkan talenta digitalnya, kita siapkan juga aturan-aturannya untuk memanfaatkan ruang-ruang digital ini agar bisa bersih, baik, dan bermanfaat. Jangan sampai karena keteledoran, jadinya lupa memperhatikan peraturan. Apalagi yang berkaitan dengan nilai-nilai kultural dan religious kita,” kata Johnny dilansir dari Antara, Selasa (10/5/2022).

Johnny meminta agar para konten kreator Tanah Air bisa dengan bijak mengisi ruang digital dengan berbagai konten yang fresh dan baru.

Johnny memahami betul bahwa konten kreator dituntut untuk terus melakukan suatu inovasi yang bertujuan menggaet minat penonton yang banyak. Tetapi inovasi para konten kreator sering kali melupakan akar budaya yang berada di Indonesia.

“Jadi saya sekali lagi minta kepada para koten kreator, konten kreator itu harus kreatif, inovatif, dan itu bagus. Tapi jangan lupa dijaga nilai kultural dan religiusitasnya yang sesuai dengan masyarakat,” ujar Johnny.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya