Liputan6.com, Jakarta - Meta, induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, telah berinvestasi besar-besaran di metaverse. Investasi tersebut belum menghasilkan keuntungan apa pun. Bahkan ada laporan kalau metaverse tidak akan menghasilkan keuntungan apa pun, setidaknya dalam waktu dekat.
Karena hilangnya pendapatan besar-besaran serta bisnis di industri teknologi yang secara umum kurang baik, Meta disebut-sebut mau melakukan PHK terhadap karyawannya.
Baca Juga
Meta bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang melakukan langkah PHK. Beberapa perusahaan teknologi lainnya juga memangkas jumlah staf mereka.
Advertisement
Mengutip Gizchina, Minggu (9/10/2022), belum lama ini beberapa karyawan mengungkapkan perusahaan induk Facebook itu diam-diam merumahkan sebagian karyawannya. Perusahaan disebut-sebut sedang berhati-hati dengan PHK karyawan untuk menghindari kemungkinan adanya keributan.
Meta memberhentikan karyawan dengan mengubah target kinerjanya. Menurut laporan, perubahan tersebut akan mempengaruhi setidaknya 15 persen (atau setara 12.000) karyawan Meta.
Selama sesi dengan karyawan, CEO Meta Mark Zuckerberg menjelaskan tentang rencana perekrutan, di mana, Meta memberlakukan pembekuan perekrutan karyawan. Pembekuan perekrutan karyawan ini telah dilakukan sejak Mei lalu.
Seorang karyawan menyebut, tepat sebelum pertemuan ini, para eksekutif mengusulkan kepada dewan Meta, bahwa mereka harus memilih setidaknya 15 persen yang dianggap "membutuhkan dukungan" selama proses peninjauan internal.
Informasi di atas juga sempat dibahas dalam sebuah unggahan di forum anonim "Blind" oleh seorang karyawan Meta.
"15 persen (karyawan) ini kemungkinan akan dimasukkan ke dalam rencana peningkatan kinerja (PIP) yang kemudian dipecat," tulis karyawan tersebut. Unggahan itu pun memicu ratusan komentar dari karyawan Meta lainnya.
Evaluasi Karyawan Meta
Praktik rutin Meta adalah melakukan evaluasi karyawan dan mencatat terus kinerja karyawan. Dalam proses evaluasi karyawan Meta, seseorang yang ditandai dengan "Memerlukan Dukungan" berarti mereka gagal memenuhi target kinerja.
Karyawan pun bakal sangat khawatir jika status mereka adalah "Memerlukan Dukungan". Hal ini karena mereka melihat status ini sebagai awal dari hilangnya pekerjaan.
Pada Juli lalu, Kepala Engineering Meta Maher Saba menyebut, mereka perlu mengidentifikasi semua karyawan di tim mereka yang masuk ke kategori "Memerlukan Dukungan." Namun, perusahaan tidak mengungkap jumlah karyawan yang masuk ke kategori ini.
Jika 15 persen karyawan dimasukkan ke rencana peningkatan kinerja, artinya 12.000 orang di Meta bakal terpengaruh. Beberapa karyawan bakal diberi waktu 30 hari untuk mencari posisi baru di perusahaan atau keluar.
Perusahaan tidak memberikan komentar resmi atas hal ini. Namun, staf anonim berkomentar atas situasi tersebut. Staf tersebut mengklaim, dengan perusahaan mempertimbangkan begitu banyak karyawan yang dikategorikan "Membutuhkan Dukungan", sebenarnya Meta diam-diam memberhentikan staf mereka.
Advertisement
Dipaksa Keluar?
Ada juga komunikasi internal lain dari Meta, namun tidak ada karyawan yang boleh membicarakannya. Namun, ada laporan yang menyebut, manajer telah siap memulai rencana peningkatan kinerja.
Perusahaan juga kabarnya sudah memberi tahu ke manajer yang akan membubarkan tim mereka, untuk mencari di tempat lain.
"Sepertinya, mereka terus membaik, tetapi kenyataannya mereka dipaksa keluar," kata orang tersebut.
Sebelumnya, Mark Zuckerberg membuat tujuan baru untuk Meta.Saat itu dia bilang akan mengendalikan biaya dan menetapkan tujuan baru untuk perusahaan.
Zuck juga bilang, banyak tim akan berhemat dan ia juga mengharapkan perusahaan bisa melakukan lebih banyak hal dengan sedikit sumber daya.
Pesan internal, rapat, dan memo eksekutif memperlihatkan bahwa perusahaan mendorong misi baru untuk meningkatkan intensitas. Tujuan baru dari misi ini adalah menemukan orang untuk dipecat.
Â
Mark Zuckerberg Pesimistis Kondisi Keuangan Dunia Membaik
Hal yang membuat Meta makin mengalami kesulitan dalam hal pendapatan adalah adanya sejumlah faktor yang mempengaruhi bisnis periklanan digital perusahaan. Jika bisnis periklanan Meta tak berjalan baik, pendapatan pun terhambat.
Hal ini pun dibenarkan oleh Chief Financial Officer Meta David Wehner saat membekukan perekrutan karyawan Meta, Mei lalu.
Sementara Zuckerberg menyebut, dirinya berharap ekonomi akan stabil secara signifikan. Namun, dari yang dilihat ia pesimistis perekonomian akan membaik.
"Perusahaan harus konservatif dan menjadi lebih baik," kata Zuckerberg. Konservatif di sini kemungkinan adalah menghabiskan lebih sedikit dengan membayar lebih sedikit orang. Itu artinya, Meta berupaya membuat semua karyawan bekerja lebih banyak dengan upah yang sama atau bahkan lebih rendah.
(Tin/Ysl)
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)