Liputan6.com, Jakarta - Meta resmi mengonfirmasi pembangunan proyek kabel bawah laut bernama Project Waterworth. Mengutip dari Engadget, Kamis (20/2/2025), kabel bawah laut ini dibangun sepanjang lebih dari 50.000 Km dan akan menghubungkan lima benua.
Meskipun sebelumnya telah bermitra dalam berbagai penyedia projek kabel bawah laut, Project Waterworth akan menjadi infrastruktur pertama yang sepenuhnya dimiliki oleh Meta.
Baca Juga
Proyek ini mencakup wilayah AS, Brasil, India, dan Afrika Selatan, serta menghadirkan inovasi teknologi baru.
Advertisement
Meta mengklaim bahwa Waterworth ini merupakan kabel dengan 24 pasang serat paling panjang di dunia, dengan sistem rute unik yang memungkinkan kabel dipasang hingga kedalaman 7.000 meter.
Kedalaman ini bertujuan untuk menghindari risiko kerusakan akibat faktor eksternal, seperti perahu yang jatuh atau terseret jangkar yang dapat mengganggu layanan.
Meta tidak memberikan rincian spesifik mengenai penggunaan kabel bawah laut tersebut. Perusahaan internet ini hanya menekankan bahwa teknologi ini mendukung komunikasi digital, streaming video, transaksi online, dan lainnya.
Pembangunan proyek kabel laut ini juga untuk mendukung konektivitas berkecepatan tinggi yang dianggap penting untuk perkembangan inovasi AI.
Dengan layanan dan platform Meta yang menyumbang sekitar 10 persen dari penggunaan internet tetap global dan 22 persen lalu lintas seluler, infrastruktur ini diharapkan memberikan manfaat bagi bisnis perusahaan dengan koneksi yang lebih stabil.
Proyek kabel laut Meta ini pun mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat dan pemerintah India.
India juga berencana untuk berkontribusi dalam pendanaan, pemeliharaan, dan perbaikan kabel bawah laut di Samudera Hindia.
Meski begitu dalam pernyataannya, juru bicara Meta menegaskan bahwa India tidak terlibat dalam pendanaan proyek kabel laut ini.
Facebook dan Google Bangun Kabel Bawah Laut, Hubungkan Jepang hingga RI
Sebelumnya beberapa tahun lalu, Facebook dan Google membangun kabel internet bawah laut baru. Proyek ini bertujuan menghadirkan internet yang lebih cepat di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Facebook mengatakan bahwa mereka membantu membangun kabel sepanjang 7.500 mil yang menghubungkan negara-negara termasuk Jepang, Indonesia, Filipina, dan Taiwan.
Dikutip New York Post, Kamis (19/8/2021), proyek berjuluk 'Project Apricot' ini diharapkan meluncur pada 2024 dan akan membantu menghadirkan internet 4G, 5G, serta broadband yang lebih baik di wilayah-wilayah ini.
Mereka nantinya akan melengkapi kabel laut lain yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Amerika Utara, dan diluncurkan Maret tahun ini bekerja sama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi Asia.
"Kabel Apricot adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk memperluas infrastruktur jaringan global," kata Nico Roehrich, Manager of Network Investments Facebook, mengutip CNET.
"Dan melayani lebih dari 3,5 miliar orang di seluruh dunia yang menggunakan layanan kami setiap bulan," ia menambahkan.
Advertisement
