Liputan6.com, Hawaii - Qualcomm tampaknya semakin serius untuk menghadirkan pengalaman bermain gim di konsol ke smartphone, lewat chipset Snapdragon 8 Gen 2 yang baru diumumkan.
Lewat Snapdragon 8 Gen 2 ini, perusahaan memperkenalkan fitur baru ke dalam platform Snapdragon Elite mereka.
Baca Juga
Adapun fitur baru itu adalah teknologi ray tracing ini dipercepat dengan perangkat keras secara real-time, sehingga mampu menghadirkan cahaya, pantulan, dan iluminasi lebih nyata ke game seluler.
Advertisement
Karena sudah tertanam di Snapdragon 8 Gen 2, tinggal bagaimana dari developer mengembangkan game mereka sehingga support teknologi baru ini.
Dipadukan dengan GPU Qualcomm Adreno dan CPU Qualcomm Kryo, pengguna akan mendapat tampilan gameplay sekelas konsol tetapi baterai tahan lama.
Principal Engineer dan Gaming di Qualcomm, Todd LeMoine, mengatakan "Pemain dapat membuat atau melihat karakter mereka di dalam gim lebih fotorealistik berkat dukungan Unreal Engine 5 Metahumans Framework pada Snapdragon."
Todd menyebutkan, saat ini sudah ada beberapa pengembang besar di berbagai negara sudah siap meluncurkan gim buatannya yang sudah mendukung teknologi ray-tracing.
"Ubisoft saat ini sedang mengembangkan game Rainbowsix Mobile yang sudah mendukung teknologi ray-tracing," papar Todd dalam sesi Snapdragon Summit 2022, Rabu (16/11/2022).
Selain Rainbow Six Mobile, season baru Fortnite yang dikembangkan menggunakan Unreal Engine 5, War Thunder Edge, dan Justice Mobile (NetEase) juga sudah mendukung teknologi ray-tracing.
Selain keempat gim tersebut, pihak Qualcomm mengatakan saat ini sudah ada 30 game mobile yang dikembangkan menggunakan Unreal Engine 5 dan beroperasi secara optimal di Snapdragon 8 Gen 2.
Kemampuan Ray-Tracing di Snapdragon Elite
Lebih lanjut, Tekno Liputan6.com pun mencoba secara langsung seperti apa teknologi ray-tracing ini beroperasi dengan memainkan game PUBG Mobile: New State dan Justice Mobile.
Saat main gim Justice Mobile, terlihat dengan jelas bagaimana ray-tracing ini dapat memperlihatkan kemampuannya secara langsung.
Dari sisi grafis memang terlihat lebih detail, namun yang cukup mengejutkan adalah bagaimana teknologi ini mampu menampilkan pantulan tidak tampil di dalam satu frame.
Pihak Qualcomm menyebutkan, fitur ini dapat diaktifkan secara otomatis atau menggunakan tombol di dalam gim. "Tergantung dari developer, fitur ray-tracing ini dapat diaktifkan secara manual atau otomatis dari sisi pengembang."
Kepada rekan media yang hadir dalam ajang Snapdragon Summit 2022, perusahaan mengatakan fitur ini hanya mendukung layar beresolusi 2K (2560 x 1440 piksel).
(Ysl/Isk)
Advertisement