Pikir Dua Kali Sebelum Beli iPhone Bodong, Kenapa?

"Kami sudah melakukan tindakan terhadap jasa unlock IMEI dan penjualan iPhone bodong ini," katanya.

oleh Yuslianson diperbarui 23 Nov 2022, 18:40 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 18:40 WIB
Apple iPhone 14 dan iPhone 14 Plus
Spesifikasi dan harga iPhone 14 dan iPhone 14 Plus. (Doc: Apple)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu yang ingin membeli iPhone dengan harga murah di e-commerce ada baiknya untuk lebih berhati-hati agar tidak tertipu.

Walau banyak seller di e-commerce menjanjikan IMEI ponsel tersebut aman, dan bisa pakai semua nomor ponsel di Indonesia. Namun, penjual nyatanya memberikan persyaratan tertentu agar IMEI di iPhone bodong tersebut tetap aktif.

Salah satu syarat itu adalah pembeli harus memberikan rating bintang lima bila ingin IMEI di iPhone tetap aktif atau dibantu bilamana ada masalah.

Menanggapi hal tersebut, Nur Akbar Sadi Analis Kebijakan Ahli Madya / Ketua Kelompok Kerja Harmonisasi Standar, Dit Standardisasi, Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo pun buka omongan.

"Kita sudah mendapatkan informasi ini dari berbagai pihak dan APSI (Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia) juga, dan kami sudah melakukan tindakan terhadap jasa unlock IMEI ini," katanya.

Berdasarkan penelusuran, pelaku menggunakan modus jalur pendaftaran IMEI turis via operator. "Karena itu kebanyakan penyedia jasa unlock IMEI atau penjual iPhone bodong hanya menawarkan rentang waktu 3 bulan," ucap Nur Akbar Sadi.

Diketahui, registrasi IMEI jalur turis ini memang hanya berlaku selama 3 bulan sejak wisatawan menginjakkan kaki di Indonesia dan mendaftarkan diri dengan membeli nomor ponsel di operator.

"Karena turis maka jatahnya hanya 3 bulan, setelah itu bisa diperpanjang lagi berikutnya. Karena ada loophole ini, kami meminta operator untuk menetapkan proses validasi identitas lebih ketat," jelasnya.

 

Tindak Penyedia Jasa Unlock IMEI

<p>Nur Akbar Said, Analis Kebijakan Ahli Madya / Ketua Kelompok Kerja Harmonisasi Standar, Dit Standardisasi, Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo. (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Nur Akbar Sadi berharap, pihak operator untuk lebih ketat dengan meminta paspor bilamana ada pengguna yang ingin registrasi IMEI lewat jalur turis ini dan tidak boleh diwakilkan.

"Contohnya di Bangkok, meski kedai kecil, turis dimintakan paspor ketika ingin menggunakan nomor ponsel lokal," jelasnya.

Saat ini, pemerintah sudah melakukan tindakan penyedia jasa unlock IMEI atau penjual iPhone bodong di media sosial dan marketplace.

"Kita sudah melakukan takedown iklan jasa unlock IMEI ini di media sosial. Sedangkan di marketplace, pemerintah sudah mengirim surat internal kepada penyedia platform."

Lalu bagaimana dengan nasib warga yang sudah membeli ponsel atau iPhone bodong tersebut? "Bagi yang kadung beli, maka HP Android dan iPhone mereka tidak boleh di update atau di reset karena IMEI di posel pasti hilang."

Karena IMEI di ponsel hilang setelah di reset atau update, maka pengguna tidak bisa mendaftarkan kembali ke bea cukai. "Ini berarti ponsel mereka akan diblokir selama-lamanya."

Nur Akbar Sadi mengatakan, "Ada baiknya untuk membeli ponsel di gerai atau marketplace resmi, toh mereka dapat bertanggung jawab bilamana ada masalah macam gini."

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya