3 Hari Dirilis, Pokemon Scarlet dan Violet Terjual 10 Juta Unit

Penjualan Pokemon Scarlet dan Violet di seluruh dunia mencetak rekor baru bagi Nintedo

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Nov 2022, 07:30 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2022, 07:30 WIB
Pokemon Scarlet dan Violet (YouTube Nintendo of America)
Pokemon Scarlet dan Violet (YouTube Nintendo of America)

Liputan6.com, Jakarta - Nintendo mengumumkan gim terbaru mereka, Pokemon Scarlet dan Pokemon Violet sukses dari sisi penjualan, hingga memecahkan rekor baru bagi mereka.

Nintendo menyebut, Pokemon Scarlet dan Violet sudah terjual lebih dari 10 juta unit di seluruh dunia, hanya dalam waktu tiga hari setelah dirilis pada 18 November 2022 yang lalu.

Dalam siaran persnya yang berbahasa Jepang, dikutip Selasa (299/11/2022), Nintendo mencatat angka itu sudah termasuk penjualan domestik di Jepang yang mencapai 4,05 juta unit.

"Ini adalah angka tertinggi untuk penjualan global dan domestik dalam tiga hari pertama setelah perilisan perangkat lunak untuk semua konsol game Nintendo, termasuk Nintendo Switch," kata Nintendo.

Dikutip dari Gamespot, hanya dalam sepekan, Pokemon Scarlet dan Violet juga dilaporkan terjual dengan angka yang mendekat jumlah penjualan Pokemon Diamond dan Pearl secara keseluruhan, yang mencapai 14,92 juta unit.

Namun, meski sukses dari segi penjualan, gim ini rupanya banyak mendapatkan kritik dari para pemain, yang mengomentari buruknya performa, maupun glitch dan bug yang banyak ditemui.

Pokemon Scarlet dan Violet sendiri memiliki dunia yang terbuka atau open world. Gim ini sendiri berlatar di wilayah Paldea.

Mengutip Games Radar, pemain akan memulai gim dengan tiga starter Pokemon yang menggemaskan dan bisa dipilih di awal permainan termasuk Sprigatito, Fuecoco, dan Quaxly.

Capcom Bawa Monster Hunter ke Mobile

Monster Hunter Rise
Monster Hunter Rise. (Doc: Nintendo)

Sementara itu, Capcom mengumumkan bakal boyong waralaba game populer mereka yaitu Monster Hunter ke pasar mobile. Dalam proyek ini, mereka juga menggandeng perusahaan gim Tencent.

Secara khusus, Capcom di sini berkolaborasi dengan Timi Studio Group, pengembang gim di bawah Tencent, yang sebelumnya sudah merilis Call of Duty Mobile, Pokemon Unite, dan Arena of Valor.

Lewat proyek ini, seperti dikutip dari Eurogamer, Senin (21/11/2022), Capcom menjanjikan akan memproduksi ulang "aksi berburu yang mendefinisikan seri Monster Hunter" untuk perangkat seluler atau ponsel.

Ini merupakan kerja sama pertama antara Capcom dan TiMi. Kolaborasi ini pun memungkinkan Monster Hunter untuk menargetkan lebih banyak platform.

Menurut perusahaan ini, proyek ini bertujuan memberikan kebebasan bagi para "pemburu" yang sudah berpengalaman atau baru, untuk berburu sesuai keinginan mereka, kapan saja dan di mana saja.

 

Kesuksesan Monster Hunter

Monster Hunter World
Monster Hunter World

Kedua perusahaan belum memberikan informasi lanjutan soal proyek game mobile Monster Hunter ini, baik judul resmi dari gim tersebut, maupun tanggal perilisannya.

Mengutip The Gamer, Capcom mencatatkan adanya peningkatan popularitas untuk waralaba Monster Hunter. Di negara asalnya Jepang, seri ini memang sudah menjadi besar untuk beberapa waktu.

Namun, Monster Hunter jadi lebih besar di kalangan pemain Barat, setelah perilisan Monster Hunter: World di PlayStation 4 tahun 2018. Lalu, rilis di 2021, Monster Hunter Rise juga mencatatkan performa yang baik di pasar dengan penjualan 11,2 juta unit.

Ini menempatkan Monster Hunter sebagai waralaba terlaris Capcom dengan 88 juta unit penjualan pada September 2022. Hanya di belakang seri Resident Evil dengan 131 juta unit, dan meninggalkan Street Fighter di 49 juta.

Nintendo Pictures Diluncurkan

Ilustrasi Super Smash Bros. Ultimate - World of Light di Nintendo Switch (YouTube Super Smash Bros.)
Ilustrasi Super Smash Bros. Ultimate - World of Light di Nintendo Switch (YouTube Super Smash Bros.)

Nintendo juga baru saja secara resmi meluncurkan anak perusahaan animasi barunya yaitu Nintendo Pictures, yang sebelumnya dikenal dengan nama Dynamo Pictures.

Diketahui, proses akuisisi Nintendo terhadap perusahaan berbasis di Tokyo tersebut sudah dilakukan pada bulan Juli 2022, dengan kesepakatan ditutup hari Senin pekan ini.

Dalam keterangannya, seperti dikutip dari CNET, Jumat (6/10/2022), Nintendo Pictures akan membuat konten-konten video, berdasarkan kekayaan intelektual Nintendo.

"Melalui video-video kami, kami bertujuan untuk membuat karakter Nintendo dikenal oleh pelanggan di seluruh dunia dan membuat video unik untuk tetap diingat selamanya," tulis perusahaan dalam laman resmi barunya.

Sebelum diakuisisi oleh Nintendo, studio animasi Dynamo Pictures sendiri telah mengerjakan sejumlah serial TV, seperti Yuri! on Ice, serta membantu pengembangan game Nier Replicant ver. 1.22474487139 dan Death Stranding.

Bersama Nintendo, Dynamo Pictures juga sempat menggarap Pikmin Short Movies untuk Wii U dan 3DS.

Dalam pengajuan akuisisinya, Nintendo mengatakan ini dilakukan untuk memperkuat perencanaan dan produksi konten visual di grup Nintendo, sekaligus mengembangkan konten visual dengan properti intelektual milik Nintendo..

(Dio/Ysl)

Infografis Bisnis Game di Indonesia (Liputan6.com/Deisy Rika)
Infografis Bisnis Game di Indonesia (Liputan6.com/Deisy Rika)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya