Pasar Game Mobile Makin Tumbuh, ArgamingShop Ingin Fokus Penuhi Kebutuhan Gamer di Indonesia

Pada Q1 2022, tercatat konsumen membelanjakan total lebih dari US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 26 triliun per minggu untuk game mobile di App Store dan Google Play store.

oleh Iskandar diperbarui 07 Des 2022, 18:54 WIB
Diterbitkan 07 Des 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi Game Mobile, PUBG
Ilustrasi Game Mobile, PUBG (Photo by SCREEN POST on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kamu mungkin sudah menyadari kalau bermain game online atau game mobile, saat ini bukan hanya sekadar untuk hiburan atau hobi.

Para gamers bisa menghasilkan pundi-pundi uang dengan bermain game di aplikasi, melalui video streaming, berkolaborasi dengan gamers andal dalam event, hingga ikut kompetisi esports.

Game online populer dan sering dipertandingkan dalam esports antara lain Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire, Arena of Valor, Wild Rift, League of Legends, FIFA Online 4, dan Cross Fire.

Beberapa di antaranya bahkan dipertandingkan dalam Sea Games dan turnamen dunia lainnya. Para gamers tersebut pun dikategorikan sebagai atlet profesional.

Pasar game pun tercatat meningkat 12 persen dari tahun ke tahun setidaknya sejak tahun 2020. Tentunya, peningkatan ini diikuti dengan permintaan akan kebutuhan top up, beli voucher, hingga pulsa.

Studi baru oleh data.ai dan International Data Corporation (IDC) mengungkapkan bahwa game mobile dengan cepat melampaui industri game secara keseluruhan, dan diperkirakan akan merebut sekitar 61 persen dari seluruh pangsa pasar pada 2022.

Laporan berjudul 'Gaming Spotlight 2022' ini memperkirakan valuasi mobile gaming akan mencapai US$ 136 miliar atau sekitar Rp 2.125 triliun dari total ukuran pasar US$ 222 miliar atau sekitar Rp 3.468 triliun.

Perkiraan ini tercapai setelah melihat pengguna di seluruh dunia mengunduh 45 persen lebih banyak game mobile per minggu selama kuartal pertama 2021 dibandingkan dengan saat pra-pandemi.

Jumlah tersebut sama dengan 1,1 miliar game mobile yang diunduh per minggu selama periode tersebut. Demikian sebagaimana dikutip Mashable, Rabu (7/12/2022).

Pada Q1 2022, tercatat konsumen membelanjakan total lebih dari US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 26 triliun per minggu untuk game mobile di Apple App Store dan Google Play store, meningkat 30 persen dalam jumlah uang yang dibelanjakan dibandingkan dengan masa pra-pandemi.

Menyadari tren tersebut, ArgamingShop sebagai supplier top up game dan voucher resmi ingin fokus memenuhi kebutuhan para gamer pemula dan proplayer di Indonesia hingga 24 jam.

Mulai dari top up dan beli voucher game Mobile Legend, Free Fire, PUBG, Valorant, Call of Duty: Mobile, dan lainnya.

"Belakangan ini, kami melihat game mobile/PC semakin digandrungi banyak orang seiring dengan perkembangan internet dan teknologi. Oleh karena itu, ArgamingShop hadir untuk memenuhi kebutuhan gamers di Indonesia, mulai dari top up games, voucher hingga pulsa," kata CEO Argamingshop, Maulana Rafi melalui keterangannya.

Ia menambahkan perusahaan berkomitmen untuk melayani konsumen secara maksimal dan menjadi supplier games resmi di Indonesia.

"Bukan hanya itu, setiap bulannya kami mengadakan event/promo tertentu, seperti giveaway, flash sale, dan promo diskon lainnya. Hal ini yang menjadi keunikan dari Argamingshop yang tidak dimiliki seller lain," klaimnya memungkaskan.

Daftar Mobile Game dengan Pendapatan Tertinggi Agustus 2022

Main mobile game
Main mobile game/Shutterstock.

Di sisi lain, perusahaan riset pasar aplikasi mobile Sensor Tower melaporkan bahwa mobile game terlaris di seluruh dunia untuk bulan Agustus 2022 adalah Honor of Kings. Mobile game garapan Tencent itu meraih pendapatan sekitar USD 222 juta yang berasal dari pengeluaran pemain.

"Sekitar 94 persen pendapatan Honor of Kings berasal dari Tiongkok, diikuti oleh 2,3 persen dari Taiwan dan 1,8 persen dari Thailand," kata Sensor Tower dalam laporannya, dikutip Senin (19/9/2022).

Kemudian, PUBG Mobile yang juga garapan Tencent menjadi game seluler berpenghasilan tertinggi kedua di seluruh dunia untuk bulan Agustus 2022. Mobile first person shooter itu mengummpulkan pendapatan USD 156,3 juta.

Sekitar 60,7 persen pendapatan PUBG Mobile berasal dari Tiongkok, di mana game ini telah dilokalkan sebagai Game For Peace, diikuti oleh 8,8 persen dari Amerika Serikat.

Melengkapi posisi lima besar, mobile game terlaris berikutnya adalah Genshin Impact dari miHoYo, diikuti oleh Candy Crush Saga dari King dan Fate/Grand Order dari Aniplex Sony.

Menurut estimasi Sensor Tower, pasar mobile game global menghasilkan pendapatan sekitar USD 6,6 miliar yang berasal dari belanja pemain di App Store dan Google Play pada bulan Agustus 2022. Nilai itu mengalami penurunan 12,4 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya.

"Pasar nomor satu untuk pendapatan global pada bulan Agustus 2022 adalah Amerika Serikat, yang menghasilkan USD 1,9 miliar, atau sekitar 28 persen dari total pengeluaran pemain di seluruh dunia," ujar Sensor Tower.

Temuan Lainnya

Kemudian, Jepang berada di peringkat kedua sebagai negara yang menghasilkan pendapatan terbesar bagi mobile game dengan kontribusi nyaris 20 persen. Negeri Matahari Terbit itu diikuti oleh China, di mana Google Play tidak tersedia, dengan porsi sebesar 17,4 persen.

Sorotan lainnya adalah Diablo Immortal dari Blizzard yang menduduki peringkat keenam sebagai mobile game yang menghasilkan pendapatan secara global bulan lalu di App Store dan Google Play. Ia mengumpulkan sekitar USD 97 juta, naik sekitar 42 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Lonjakan pengeluaran pemain Diablo Immortal terjadi setelah peluncuran mobile game itu di Tiongkok pada tanggal 25 Juli, yang mana Tiongkok menjadi pasar yang paling menguntungkan dengan cepat," kata Sensor Tower.

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya