Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 68 KK dengan total 297 jiwa warga Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih yang sementara ini dievakuasi di posko pengungsian.
"(Total) 297 jiwa (dari) 68 KK yang dievakuasi BNPB yang terdata di gudang BNPB," kata Kabsudit Perencanaan Pemenuhan Kebutuhan BNPB, Rambat kepada Liputan6.com, Selasa (4/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, petugas hingga saat ini masih terus melakukan evakuasi, mengingat banjir di perumahan tersebut mencapai tiga meter. Meski begitu, beberapa warga masih memilih bertahan di lantai dua rumah.
Advertisement
"Masih ada yang dievakuasi dan masih bertahan di Perumahan Pondok Gede Permai Jatiasih. Proses evakuasi melibatkan personel TNI Polri," ucap Rambat.
Ia memastikan ketersediaan logistik bagi para korban banjir Bekasi, tercukupi. Mulai dari makanan, selimut, hingga pampers bayi, telah disediakan pihak BNPB.
Dari pantauan, ketinggian air di perumahan langganan banjir itu, saat ini sudah mulai surut. Warga berharap tidak ada banjir susulan, sehingga mereka bisa kembali ke rumah masing-masing.
Diketahui, Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) dan Kemang IFI Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi titik banjir terparah dengan ketinggian kurang lebih tiga meter. Banjir kali ini disebutkan yang terparah sejak dua dekade terakhir.
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe mengatakan ada 16.000 jiwa terdampak di dua perumahan langganan banjir tersebut. Dari total warga terdampak, sekitar 5.000 jiwa dikabarkan sudah mengungsi.
"Yang terdampak itu 16 ribu jiwa dari Kemang IFI sampai Pondok Gede Permai," kata Harris saat memantau banjir di PGP Jatiasih.
Bekasi Jadi Trending Topic karena Banjir
Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi, Jawa Barat, menyebabkan sejumlah wilayah terdampak banjir pada Selasa, 4 Maret 2025.
Sebanyak 20 titik di 7 kecamatan terendam banjir, dengan ketinggian air bervariasi antara 20 sentimeter hingga 3 meter. Peristiwa ini memaksa ribuan warga Bekasi mengungsi ke tempat aman dan menimbulkan sejumlah infrastruktur rusak.
Banjir Bekasi disebabkan oleh peningkatan debit air di Kali Bekasi akibat hujan deras dan intensitas tinggi di wilayah Bogor. Luapan air menggenangi permukiman, kantor pemerintahan, hingga jalan utama, mengakibatkan lumpuhnya aktivitas di Kota Bekasi.
Bencana ini membuat Bekasi menjadi trending topic di media social, terutama X alias Twitter. Pantauan Tekno Liputan6.com di X pada Selasa malam (4/3/2025), ada lebih dari 57 ribu postingan yang berkaitan dengan keyword 'Bekasi'.
Sejumlah warganet berharap bencana banjir ini segera surut. Tak ketinggalan, banyak dari mereka yang saling menguatkan satu sama lain dan mengirimkan doa.
"Guys, doain ya semoga wilayah rumahku ngga kena banjir susulan, kota Bekasi sekarang lumpuh gara-gara banjir...," ujar @nau***
"Semangat warga bekasi! Semoga banjir bisa cepat surut.. #PrayForBekasi," cuit @edw***
"Stay safe warga Bekasi sekitarnya," timpal @ais***
"Buat teman-teman yang terkena dampak banjir, stay safe ya! Doaku untuk Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor dan daerah daerah lain yang terkena banjir sejak kemarin. Semoga Allah senantiasa melindungi dan banjirnya lekas surut, amiiin," tulis @beb***.
Advertisement
