Liputan6.com, Jakarta - Jelang tahun baru, biasanya akan ada diskon besar-besaran untuk menggaet konsumen supaya melakukan belanja online saat Natal dan Tahun Baru.
Meskipun begitu, mengingat data pribadi adalah sesuatu berharga di era digital ini, penting bagi seseorang untuk melakukan belanja online jelang tahun baru secara aman.
Baca Juga
Perusahaan keamanan siber Kaspersky, dikutip Rabu (21/12/2022), memberikan beberapa tips sederhana untuk membantu melindungi data dan uang Anda saat berbelanja secara daring.
Advertisement
1. Pakai kata sandi yang kuat
Kata sandi atau password lebih pendek dan tidak rumit jauh lebih rentan. Sehingga aturan dasar tetap berlaku: semakin panjang kombinasi, semakin kecil kemungkinan penjahat siber akan mengambilnya.
Kaspersky pun menyarankan pengguna untuk memakai setidaknya 10 karakter, untuk akun tidak begitu penting sekalipun. Sementara untuk akun kritikal, lebih baik membuat kata sandi dua kali lebih panjang.
Kebiasaan berbahaya lainnya adalah menggunakan kata sandi sama untuk beberapa situs. Selain mengambil kredensial untuk satu akun, penjahat dunia maya tidak mungkin berhenti di situ.
Mereka mungkin akan mencoba masuk ke layanan lain dengan nama pengguna dan kata sandi yang dicuri. Anda bisa merancang sistem pembuatan kata sandi sendiri, atau menggunakan pembuat kata sandi untuk menghasilkan kombinasi acak yang kuat.
Agar tidak lupa, Kaspersky menyarankan pengguna yang ingin belanja online, menyimpan kredensial di pengelola kata sandi, yang biasanya juga menyertakan pembuat kata sandi.
Â
Lalu Lintas yang Aman
2. Gunakan VPN untuk terhubung ke jaringan publik
Koneksi yang aman menurut Kaspersky, mengenkripsi semua lalu lintas dan karenanya hal ini dapat mencegah penyerang menyadap kredensial masuk dan detail pembayaran Anda.
3. Jangan menautkan kartu debit atau kredit ke akun belanja online
Penyerang suka mencuri akun yang jarang digunakan. Dengan cara ini, tindakan mereka tidak akan diketahui untuk waktu lebih lama.
Karena itu, Kaspersky menyarankan pengguna untuk tidak menautkan kartu bank hanya ke toko online yang sering dikunjungi, dan pastikan akun tidak dibajak serta tidak ada transaksi mencurigakan yang muncul di riwayat pembelian.
Untuk kasus lain, lebih aman menolak opsi "remember card atau ingat kartu" dan memasukkan nomor secara manual.
Â
Advertisement
Layanan Pembayaran
4. Membayar dengan layanan pembayaran jika memungkinkan
Layanan pembayaran seperti Google Play atau PayPal, menyimpan data dalam bentuk terenkripsi di server yang aman. Vendor atau toko tempat berbelanja hanya menerima nomor akun virtual yang diberikan ke kartu oleh layanan.
Karena data kartu tidak terlihat oleh vendor, hal ini membuat proses keuangan lebih aman dari oknum penjual tidak bertanggung jawab, kebocoran data dari situs, dan penyadapan data selama transmisi melalui internet.
5. Miliki kartu terpisah untuk belanja online
Konsumen disarankan untuk memiliki kartu terpisah untuk melakukan pembelian online, serta lebih baik menyimpan dana minimal untuk itu.
Hal ini agar jika penyerang mengetahui detail kartu tersebut, mereka tetap tidak akan mendapatkan sumber uang utama. Yang terbaik adalah mengisi ulang kartu segera sebelum melakukan pembelian dan hanya dengan jumlah yang ingin dibelanjakan.
Â
Melacak Riwayat
6. Lacak riwayat pembayaran
Siapkan notifikasi transaksi dan periksa riwayat pembayaran secara berkala. Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, segera hubungi bank terkait.
Debit yang muncul secara tak terduga apa pun, bahkan dalam jumlah kecil, harus diwaspadai. Ini mungkin karena scammer sedang melayangkan uji coba serangan.
Waspadai juga aktivitas pembayaran otomatis pertama, untuk langganan yang tidak pernah diminta sebelumnya.
7. Gunakan perlindungan yang andal
Edukasi menjadi yang terpenting. Perbanyak membaca mengenai cara mengenali online untuk menghindari trik penjahat dunia maya. Selain itu, gunakan solusi keamanan andal yang secara otomatis mendeteksi dan memblokir situs phishing.
(Dio/Ysl)
Advertisement