Liputan6.com, Jakarta - InDrive mengumumkan telah menjalin kerja sama dengan SHIELD. Melalui pemanfaatan teknologi SHIELD, inDrive memperkuat platformnya untuk melawan fraud sekaligus meningkatkan tingkat kepercayaan serta transparansi bagi penumpang maupun pengemudi.
Salah satu masalah yang ditangkis dengan solusi SHIELD di platform inDrive adalah soal kehadiran akun palsu.
Baca Juga
Menurut Director SHIELD Imaneul Handjaja Ong, akun palsu platform ride hailing biasanya memanfaatkan tool seperti app cloner dengan identitas yang dicuri atau bahkan mengambil alih akun lain.
Advertisement
Kemudian, akun palsu tersebut dipakai untuk memalsukan rating, menyelesaikan perjalanan palsu (ghost rides), serta memonopoli perjalanan.
Contoh kasus penipuan yang biasanya dillakukan pada platform ride hailing adalah menggunakan akun palsu yang dipadukan dengan pemakaian spoofer GPS untuk membuat simulasi permintaan tinggi di satu daerah. Hal ini tentu bisa membuat lonjakan tarif yang menguntungkan penipu.
Namun, masalah ini bisa diatasi dengan kemampuan SHIELD ID untuk mendeteksi ketika ada banyak akun pengemudi atau penumpang yang dioperasikan dari satu perangkat. Tidak hanya itu, SHIELD juga memiliki Risk Indicators untuk mendeteksi tools atau teknik berbahaya yang ada di platform inDrive.
"Dengan solusi SHIELD, inDrive dapat membedakan secara real time mana pengguna yang asli dan mana yang peniup. Ini memungkinkan mereka secara proaktif menghentikan segala bentuk manipulasi harga dan memberantas penetapan harga yang tidak adil," tutur Imanuel saat media briefing secara online.
Â
Masalah Akun Palsu
Menurut Director of Ride Hailing inDrive APAC Roman Ermoshin, akun palsu semacam ini memang bisa menjadi masalah, termasuk di Indonesia. Sebab, banyak pengemudi yang merasa apabila mereka memiliki rating tinggi, permintaan perjalanan akan semakin banyak.
"Ini (bisa) benar dan tidak benar. Sebab, pada kenyataannya, kami bisa memeriksa apakah perjalanan itu benar terjadi, atau apakah perjalanan itu nyata, termasuk apakah sebuah review yang diberikan itu asli," tutur Roman.
Roman menuturkan, inDrive memang bisa memastikan sekaligus memeriksa apabila menemukan ada jumlah perjalanan atau jumlah pengguna yang tidak realistis. Dan untuk melakukan pengecekan itu, mereka biasa melakukannya secara manual.
Namun, melalui kolaborasi dengan SHIELD, proses tersebut bisa dilakukan secara otomatis. Jadi, begitu sistem ini bekerja, pihaknya bisa langsung dengan mudah melakukan pemblokiran terhadap akun yang melakukan pemalsuan tersebut.
"Dan untuk di masa depan, dengan pelacakan ID dari SHIELD, hal yang sebelumnya menjadi masalah, sekarang sudah tidak lagi. Jadi, solusi ini bisa membuat kami lebih stabil dan transparan. Jauh lebih baik," tutur Roman menjelaskan.
Terlebih, solusi yang dihadirkan SHIELD ini tidak memerlukan PII (Personal Identifiable Information). Dengan demikian, inDrive dipastikan tetap bisa mematuhi regulasi soal perlindungan data dan privasi di seluruh dunia, tanpa mengorbankan keamanan.
Solusi yang ditawarkan SHIELD juga terintegrasi pada SDK (Software Development Kit). Karenanya, setiap pengguna yang sudah mengunduh aplikasi inDrive akan otomatasi dilindungi oleh solusi SHIELD.
Â
Â
Advertisement
Bantu Pengemudi Gabung Program Jaminan Sosial, inDrive Gandeng BPJS Ketenagakerjaan
Sebelumnya, inDrive yang bernama inDriver juga berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan melalui penandatangan Perjanjian Kerja Sama. Lewat kerja sama ini, inDrive menginisiasi untuk membantu pengemudi bergabung dalam program jaminan sosial.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut disaksikan oleh perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Country Driver Acquisition Team Leader inDrive Dini Dwi Santria mengatakan kolaborasi antara inDriver dan BPJS Ketenagakerjaan merupakan bukti komitmen perusahaan untuk memastikan bahwa kesejahteraan pengemudi terjamin.
"Kami senang dapat bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk mengimplementasikan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi setiap individu yang bekerja secara mandiri termasuk pengemudi inDriver. Dalam program tersebut, pengemudi akan menerima santunan berdasarkan Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM) jika terjadi kecelakaan," kata Dini, dalam penandatanganan perjanjian kerjasama, Rabu (5/10/2022).
Dini menjelaskan, sebagai permulaan, pihaknya telah memberikan kompensasi dua bulan untuk 1.000 pengemudi. Pihaknya berharap ini akan memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengemudi yang menggunakan aplikasi inDrive untuk mendapatkan penghasilan dengan tetap mempertahankan pelayanan terbaik kepada pengguna.
Fasilitasi Para Pengemudi InDrive
Melalui kerja sama tersebut, inDrive akan memfasilitasi para pengemudi yang berminat untuk mengikuti Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dalam sector Bukan Penerima Upah (BPU),
InDrive dan BPJS Ketenagakerjaan mengambil inisiatif kolaborasi untuk mengatasi tantangan terkait kurangnya pemahaman tentang pentingnya jaminan social serta kesulitan akses layanan jaminan social oleh pekerja sektor informal.
Bersama BPJS Ketenagakerjaan, inDrive akan memberikan kemudahan akses untuk mendaftar ke BPU dan mendapatkan panduan keikutsertaan melalui aplikasi inDrive. Kerja sama ini akan memastikan alur proses keikutsertaan jaminan sosial berjalan secara mudah.
(Dam/Isk)
Advertisement