Penyelenggara MPL ID Season 10 Minta Maaf, Ini Tanggapan PB ESI

Usai pernyataan maaf dari penyelenggara MPL ID Season 10, PB ESI menyatakan kompetisi esports memang perlu mendaftarkan dan mendapatkan rekomendasi dari organisasi induk cabang olahraga terkait.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 30 Jan 2023, 21:12 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2023, 21:12 WIB
Poster MPL ID season 10
Poster MPL ID season 10

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggara MPL ID Season 10 mengumumkan permintaan maaf pada PB ESI serta pihak lain yang terkait, termasuk peserta kompetisi dan publik. Permintaan maaf ini diungkapkan melalui akun media sosial resmi MPL ID.

Dalam permohonan maaf tersebut, penyelenggara MPL ID mengaku lalai menggelar kompetisi tanpa adanya izin dan rekomendasi PB ESI. Pihak penyelenggara juga menyatakan telah menyadari kesalahan terkait gelaran kompetisi Mobile Legends: Bang Bang tersebut.

"Penyelenggara Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia Season 10, dengan ini kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI), para peserta Mobile Legends: Bang Bang Professional League Season 10, serta publik secara publik luas atas kelalaian kami dalam menyelenggarakan Mobile Legends: Bang Bang Professional League Season 10 tanpa adanya izin dan rekomendasi dari PB ESI," tulis MPL ID seperti dikutip dari akun media sosialnya, Senin (30/1/2023).

Melalui pernyataan tersebut, MPL ID juga menyatakan mengakui PB ESI sebagai satu-satunya induk organisasi cabang olahraga (cabor) esports yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Karenanya, mereka berjanji dan berkomitmen mematuhi seluruh peraturan maupun kebijakan PB ESI.

"Oleh karena itu, kami berjanji dan berkomitmen kami akan mematuhi seluruh peraturan dan/atau kebijakan PB ESI maupun peraturan dan/atau kebijakan lainnya terkait olahraga prestasi dalam hal ini esports di Indonesia agar kami dapat selalu memberikan yang terbaik baik bagi komunitas esports di Indonesia," tulis MPL ID mengakhiri pernyataannya.

Terkait adanya persoalan ini, PB ESI menyatakan sejak esports masuk dalam cabor olahraga prestasi, seluruh entitas dan ekosistemnya memang harus mematuhi aturan yang ada di Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.

"Penting kami informasikan dan jelaskan terdapat Undang-Undang No.11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang mengatur penyelenggaraan olahraga prestasi di Indonesia. Undang-Undang tersebut telah disahkan dan berlaku sejak diundangkan pada 16 Maret 2022," tutur Kabid Humas dan Komunikasi PB ESI Ashadi Ang saat dihubungi Tekno Liputan6.com.

 

Dasar Hukum

RRQ Hoshi kalah dari Onic Esports di Grand Final MPL ID S10
RRQ Hoshi kalah dari Onic Esports di Grand Final MPL ID S10. (Doc: MPL ID)

Sejumlah pasal dalam undang-undang tersebut memang secara tegas mengatur tentang penyelenggaran kejuaran olahraga. Salah satunya adalah Pasal 52 yang menyatakan penyelenggaraan kejuaraan olahraga wajib memenuhi persyaratan teknis kecabangan, kesehatan, keselamatan, ketentuan daerah setempat, keamanan, ketertiban umum, dan kepentingan publik.

Lalu ada pasal 54 ayat 1 UU No. 11 Tahun 2022 yang menyatakan penyelenggara kejuaraan olahraga yang mendatangkan langsung massa penonton wajib mendapatkan rekomendasi dari Induk Organisasi Cabang Olahraga yang bersangkutan dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan

"Undang-Undang tersebut yang mendasari mengapa penyelenggaraan cabang olahraga esports harus mendapatkan izin dari PB ESI," tutur Ashadi menjelaskan lebih lanjut. Aturan ini juga berlaku untuk olahraga lain, seperti penyelenggaraan turnamen sepak bola wajib melapor pada PSSI, atau turnamen bulu tangkis wajib mendapatkan izin dari PBSI.

Di samping itu, PB ESI juga memiliki Peraturan PB ESI No.34/PB-ESI/B/VI/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Esports di Indonesia yang mewajibkan turnamen esports berskala besar (dengan total hadiah lebih dari Rp100juta) dan skala menengah (dengan total hadiah Rp15juta-Rp100juta) mendapatkan izin dari PB ESI.

Kendati demikian, turnamen skala kecil dengan total hadiah di bawah Rp 15 juta tidak wajib mendapatkan izin dari PB ESI. Ashadi menuturkan, pengajuan izin pada PB ESI juga dapat dilakukan dengan mudah melalui platform Garudaku dan tidak dikenakan biaya.

"Perlu kami tegaskan bahwa Undang-Undang dan regulasi disusun dan diterapkan untuk mendukung ketertiban, termasuk melindungi hak serta kewajiban pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Dengan melakukan pendaftaran dan izin, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan hak dan kewajiban dapat terpantau," ujar Ashadi menjelaskan.

 

Peluang Pemain Saat Beraksi di Kompetisi Resmi

Onic Esports
Onic Esports resmi juara MPL ID S10. (Dok. MPL Indonesia)

Dalam gelaran turnamen yang sudah mendapatkan izin pula, ada peluang bagi para juara untuk mengikuti Seleknas atau Pelatnas, karena PB ESI akan turut melakukan pemantuan. Dari situ, ada kesempatan bagi para pemain untuk membela timnas di kejuaraan penting, seperti SEA Games, Asian Games, hingga Kejuaraan Dunia.

Di sisi lain, Ashadi tetap memberikan apresiasi pada evaluasi yang telah dilakukan Moonton dan komitmen mereka untuk mematuhi regulasi. Hal itu terbukti dengan terpenuhinya persyaratan perizinan untuk penyelenggaraan M4 yang diadakan pada Januari 2023.

"PB ESI juga memberikan apresiasi kepada seluruh ekosistem yang dengan penuh komitmen menjunjung tinggi regulasi yang berlaku," tuturnya menutup pernyataan.

Onic Esports Juarai MPL ID S10 Usai Kalahkan RRQ Hoshi

Hasil Grand Final MPL ID S10
Onic Esports kalahkan RRQ Hoshi di babak Grand Final MPL ID S10. (Doc: MPL ID)

Sebagai informasi, Onic Esports berhasil menjadi juara pada turnamen MPL ID S10 setelah menumbangkan RRQ Hoshi pada laga final yang digelar Oktober 2022. 

Onic Esports mampu membalaskan dendam mereka ketika keduanya bertemu di babak Grand Final MPL ID S9, dan laga final upper bracket musim ini.

Menjadi pertemuan ketiga kalinya di babak final ajang MPL ID, baik RRQ Hoshi dan Onic Esports tampil dengan permainan terbaik mereka.

Namun apa daya, jalannya pertandingan dengan format best of 7 (Bo7) ini sudah sepenuhnya dikendalikan oleh para pemain Onic Esports.

Pada babak pertama, Kairi, CW, Sanz, Kiboy, dan Butsss berhasil mengambil first kill dengan menumbangkan Skylar dari tim RRQ Hoshi.

Tempo permainan pun berjalan dengan dinamis, dimana kedua tim saling beradaptasi untuk mengimbangi gameplay satu sama lain.

Namun, permainan Kairi menjadi kunci penting permainan dari Onic Esports di babak pertama ini.

Mereka mampu memberikan tekanan terhadap para pemain RRQ Hoshi, yakni Clayyy, Skylar, Alberttt, R7, dan Vyn sehingga harus bertahan di area base mereka.

Berbekal lord, CW dkk berusaha menjebol pertahanan terakhir RRQ Hoshi dengan menghancurkan turret mereka.

Tetapi, Alberttt dkk masih dapat memukul mundur para pemain Onic Esports hingga kedua tim harus me-reset.

Sayang, perjuangan RRQ Hoshi untuk tetap bertahan dari gempuran para pemain dari Onic Esports harus berakhir dengan hancurnya base mereka.

Tidak mampu mencari celah untuk membalas serangan, Onic Esports sukses mengakhiri babak pertama Grand Final MPL ID S10 dengan kemenangan.

(Dam/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya