Cerita Pria India Ditolak Mertua Saat Melamar Kekasih di Wajo Jadi Viral, Ini Tips Aman Kencan Online

Berkaca dari kejadian pria India ditolak mertua saat melamar kekasih di Wajo setelah pacaran lewat WhatsApp, ada baiknya kamu untuk mengetahui cara membangun hubungan kencan online yang aman.

oleh Yuslianson diperbarui 21 Feb 2023, 08:38 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2023, 15:30 WIB
Wanita dan Keluarga di Wajo Sulsel yang Tolak Lamaran Pria India Banjir Kecaman Warganet
Wanita dan Keluarga di Wajo Sulsel yang Tolak Lamaran Pria India Banjir Kecaman Warganet.  foto: Instagram @wajoupdate

Liputan6.com, Jakarta - Warganet dibuat haru oleh kisah seorang pria asal India yang rela menyambangi pujaan hatinya di Wajo, Sulawesi Selatan.

"Iya betul, pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2023 ada Warga Negara Asing berkebangsaan India masuk di wilayah Kabupaten Wajo," ujar Kapolres Wajo, AKBP Fatchur Rahman mengutip News Liputan6.com, Senin (20/2/2023).

Nama pria itu adalah Asib Ali Bhore asal Uttar Pradesh, India. Diketahui, dia datang dari jauh ke Wajo untuk melamar sang kekasih bernama Syarifah Kharunnisa.

Setibanya di sana, orangtua Syarifah menolak lamaran Asib Ali Bhore karena putri mereka sudah dijodohkan dengan pria lain.

"Orangtuanya menolak dan tidak menyetujui rencana WNA India ini untuk menikahi anaknya, katanya anaknya ini telah dijodohkan dengan pria lain," kata Fatchur.

Diketahui, Asib Ali Bhore berkenalan dengan Syarifah lewat grup WhatsApp bertajuk 'Hijrah', dan menjalin hubungan sejak 2021 lalu.

Selama berpacaran, Asib Ali Bhore kerap mengirimkan uang kepada wanita pujaan hatinya itu hingga puluhan juta.

Uang tersebut sendiri hendak dikembalikan oleh orangtua Syarifah Khaeunnisa sebesar Rp 10 juta karena sudah menolak lamaran.

Tetapi, Asib Ali Bhore memutuskan untuk kembali ke India dan menolak pengembalian uang itu.

Berkaca dari kejadian tersebut, ada baiknya kamu untuk mengetahui cara membangun hubungan pacaran atau kencan online yang aman.

Tips Aman Kencan Online

  • Verifikasi informasi: Sebelum bertemu dengan seseorang secara langsung atau membagikan informasi pribadi secara online, verifikasi identitas mereka melalui profil media sosial, pencarian Google, atau metode lain. Percayai naluri kamu dan jangan ragu sudahi komunikasi dengan seseorang yang tampak mencurigakan atau tidak bisa dipercaya.
  • Gunakan koneksi aman: Gunakan koneksi yang aman dan terenkripsi saat berbagi informasi pribadi di platform kencan online untuk mencegah peretasan atau penyadapan.
  • Amankan kata sandi: Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk semua akun kencan online dan jangan gunakan kata sandi yang sama untuk banyak akun.
  • Hindari berbagi terlalu banyak: Jangan berbagi informasi sensitif, misalnya nama lengkap, alamat, detail keuangan, setidaknya sampai kamu membangun hubungan saling percaya dengan rekan yang dikenal dari aplikasi.
  • Bertemu di lokasi umum: Saat bertemu langsung dengan seseorang untuk pertama kalinya, pilih lokasi publik yang cukup terang dan beri tahu teman atau anggota keluarga, di mana kamu akan berada.
  • Berhati-hati terhadap permintaan: Berhati-hatilah terhadap permintaan uang atau bantuan lainnya, terutama jika permintaan itu tampak tidak masuk akal atau dilakukan di awal hubungan.
  • Laporkan aktivitas mencurigakan: Jika kamu mencurigai bahwa kamu telah menjadi korban penipuan kencan online, laporkan kepada pihak berwenang dan platform kencan online sesegera mungkin.
  • Tangani data pribadi secara bertanggung jawab.

 

5 Ancaman Siber Saat Berkencan Online

<p>Pria asal India (Doc: Facebook.com/PutraDerita)</p>

Phishing berbagai platform sumber kencanAlih-alih menemukan pasangan yang sempurna di dunia maya, phishing bisa menjerumuskan kita ke aplikasi kencan palsu yang mencuri informasi pribadi dan detail keuangan.

Peneliti Kaspersky melaporkan aktivitas scamming atau penipuan di tengah musim Valentine. Di mana, penipu online membuat halaman web palsu yang identik dengan aplikasi kencan populer.

Bukannya dapat teman kencan, web kencan palsu ini justru bisa mencuri identitas, kredensial keuangan, hingga pemerasan.

Aplikasi PalsuMalware alias perangkat lunak berbahaya ini bisa menyerang perangkat seseorang melalui file yang meniru layanan kencan online saat Valentine Day.

Selama beberapa bulan terakhir, Kaspersky melihat penjahat dunia mengeksploitasi nama-nama aktivitas kencan populer seperti Tinder, Badoo, Bumble, Grinder, dan lainnya untuk menyebarkan aktivitas berbahaya.

Para pelaku kejahatan ini kerap mendistribusikan adware melalui aplikasi-aplikasi palsu di atas. Adware tersebut membombardir pengguna dengan banyak notifikasi hingga serangan Trojan Spies yang memantau aktivitas online dan pengunduh Trojan yang menginstal berbagai program berbahaya ke smartphone atau perangkat korban.

Hal ini membahayakan privasi dan keamanan, hingga menyebabkan tekanan emosional dalam hubungan kamu.

 

Doxing

<p>Ilustrasi cinta, Hari Valentine. (Photo by RODNAE Productions from Pexels)</p>

Doxing merupakan tindakan pengungkapan dan penyebaran informasi pribadi seseorang secara publik. Informasi sensitif ini bisa dipakai untuk menyakiti atau memeras individu.

Bahayanya pun bisa mencakup bahaya fisik hingga tekanan psikologis seperti kecemasan dan rasa malu hingga berdampak pada kesehatan mental.

Catfishing, Penipuan Oleh Teman KencanBagi mereka yang sedang ingin mencari teman kencan, mengobrol dengan orang asing mungkin menarik. Tetapi, tidak semua skenario asli seperti yang terlihat.

Telemetri Kaspersky merekam banyak email spam yang menggunakan profil menarik dan identitas palsu untuk memikat korban. Para korban pun bisa terpancing memberikan data pribadi hingga sejumlah uang kepada teman kencan palsunya karena tidak menaruh curiga sedikit pun.

 

Stalkerware

<p>Ilustrasi Hari Valentine. (Pexels)</p>

Ancaman lain dari kencan online adalah adanya stalkerware, jenis perangkat lunak yang bisa diinstal secara diam-diam pada perangkat untuk memantau segala aktivitas online pengguna dan melacak lokasinya.

Data Kaspersky menyebutkan, ada hampir 30 ribu orang di seluruh dunia yang terpengaruh stalkerware pada 2022.

Penggunaan stalkerware termasuk dalam pelanggaran privasi dan menyebabkan rusaknya kepercayaan dalam hubungan dan tekanan emosional bagi korban, hingga menyebabkan keselamatan fisik korban.

Pakar Privasi dan Keamanan di Kaspersky Anna Larkina mengatakan, keindahan kencan online adalah kesempatan untuk terhubung dengan orang-orang dari seluruh dunia, tetapi juga muncul risiko kejahatan online.

"Tetap aman dengan menggunakan koneksi aman, merahasiakan informasi Anda, dan berhati-hati terhadap permintaan yang tidak mencurigakan," kata Anna, memberikan saran.

Ia menyebut, bersikap proaktif bisa melindungi diri sendiri dan memperoleh kencan online yang memuaskan.

(Ysl/Tin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya