Threads Punya 100 Juta Pengguna, Waspadai Penjahat Siber Manfaatkan Popularitasnya

Kaspersky meminta pengguna media sosial untuk berhati-hati terhadap aksi penjahat siber, yang memanfaatkan popularitas Threads

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Jul 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2023, 17:00 WIB
Threads Sudah Punya 100 Juta Pengguna dalam 5 Hari, Ini Fitur-Fitur Aplikasi Sosial Media Buatan Meta
Threads Sudah Punya 100 Juta Pengguna dalam 5 Hari, Ini Fitur-Fitur Aplikasi Sosial Media Buatan Meta. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Kaspersky mengingatkan pengguna untuk berhati-hati terhadap aktivitas scam atau scamming, yang memanfaatkan popularitas media sosial Threads.

Seperti diketahui, Meta dan Instagram baru saja meluncurkan platform microblogging yang digadang-gadang jadi pesaing Twitter yang bernama Threads, di mana mereka sukses meraup 100 juta pendaftar dalam waktu singkat.

Namun, menurut Kaspersky, seperti yang sering terjadi pada tren populer, para penjahat siber tidak membuang waktu untuk memanfaatkan popularitasnya.

Pakar Kaspersky telah menemukan beberapa taktik penipuan yang digunakan oleh scammers untuk mengeksploitasi basis pengguna aplikasi.

Ini terutama melibatkan penyamaran sebagai aplikasi Threads untuk mengelabui pengguna, kemungkinan mendapatkan akses tidak sah menuju akun, data pribadi, dan bahkan informasi keuangan mereka.

Pakar keamanan di Kaspersky, Olga Svistunova, mengatakan, scammer telah telah menguasai seni pemanfaatan topik yang sedang tren, sehingga menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan terus menerus.

"Prevalensi penipuan seputar ketenaran aplikasi Threads berfungsi sebagai pengingat yang gamblang akan risiko yang kita hadapi di ranah digital," kata Svistunova, seperti mengutip siaran pers, Jumat (14/7/2023).

Ia menambahkan, sebagai perlindungan, pengguna harus mengadopsi pola pikir skeptis, meneliti aktivitas yang mencurigakan, dan memprioritaskan langkah-langkah keamanan dunia maya.

"Dengan tetap berhati-hati di tengah daya pikat topik trendi, kita dapat memperkuat pertahanan diri dan menavigasi lanskap digital dengan percaya diri," pungkas pakar Kaspersky itu.

Modus Penjahat Siber: Membuat Laman Phishing yang Meniru Threads

Threads Instagram
Ilustrasi Threads Sumber: nytimes.com

Menurut Kaspersky, penjahat siber membuat laman phishing yang meniru Threads versi web, yang belum ada. Pengguna tertipu dan memasukkan kredensial login, tanpa sengaja membocorkan informasi pribadinya.

Karena Threads ditautkan ke layanan Meta lainnya, pengguna juga dapat menghadapi risiko kehilangan akses ke berbagai akun media sosial, seperti Instagram dan Facebook.

Kaspersky menyebut, tidak hanya menimbulkan masalah privasi seperti pencurian identitas dan doxing, tetapi hal ini juga dikhawatirkan risiko finansial.

Informasi perbankan pribadi atau bahkan keuangan perusahaan, karena bisnis menggunakan akun ini untuk membuat kampanye iklan, berpotensi jatuh ke tangan yang salah.

Ditemukan juga layanan fiktif bernama Threads Coin, yang mengklaim menawarkan kemungkinan yang ditingkatkan, dalam menjembatani kesenjangan antara dunia fisik dan digital, khususnya di dalam Metaverse.

Pengguna tergoda untuk membeli koin ini menggunakan Ethereum. Padahal, satu-satunya hasil yang didapatkan adalah kerugian finansial.

Modus Lainnya: Janjikan Followers untuk Akun Threads

Threads
Aplikasi Threads dari Instagram kini telah tersedia dan bisa diunduh di Google Play Store. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Skema lain yang digunakan para penipu adalah untuk menghasilkan followers secara gratis untuk akun Threads.

Korban diminta memilih 10.000, 25.000, hingga 50.000 pengikut. Setelah opsi yang diinginkan dipilih, pengguna diminta untuk menjalani proses verifikasi manusia.

Proses verifikasi ini melibatkan pemilihan salah satu opsi yang tersedia, yang mungkin termasuk mengirim SMS dan berpotensi memenangkan hadiah khusus.

Namun, untuk mengklaim hadiah, pengguna diharuskan melakukan pembayaran. Sayangnya, pengguna akhirnya kehilangan uang dan tidak pernah menerima hadiah yang dijanjikan.

Selain itu, skema tersebut mendorong pengguna untuk berbagi informasi tersebut melalui SMS, yang tanpa disadari menjadi alat untuk menyebarkan penipuan.

 

Tips Agar Tetap Terlindungi Saat Gunakan Teknologi Baru

Ilustrasi Keamanan Siber, Kejahatan Siber, Malware
Ilustrasi Keamanan Siber, Kejahatan Siber, Malware. Kredit: Elchinator via Pixabay

Berikut yang bisa dilakukan agar tetap terlindungi saat menjelajahi tren teknologi yang baru, menurut para pakar Kaspersky:

  1. Berhati-hati saat mengunduh perangkat lunak dari internet, terutama jika dari situs web pihak ketiga. Selalu unduh perangkat lunak dari situs web resmi perusahaan atau layanan yang Anda gunakan.
  2. Pastikan situs web tempat Anda mengunduh perangkat lunak adalah sah. Cari ikon gembok di bilah alamat dan pastikan URL situs web diawali dengan "https://" untuk memastikan situs web aman.
  3. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun Anda dan aktifkan autentikasi dua faktor jika memungkinkan. Ini dapat membantu melindungi akun Anda agar tidak disusupi oleh penyerang.
  4. Hati-hati terhadap tautan atau email yang mencurigakan, dari sumber tidak dikenal. Penipu sering menggunakan teknik rekayasa sosial untuk mengelabui pengguna agar mengeklik tautan atau mengunduh perangkat lunak berbahaya.
  5. Gunakan solusi keamanan yang andal dan selalu perbarui.
INFOGRAFIS JOURNAL_Mengenal Apa Itu Cancel Culture (liputan6.com/Abdillah)
INFOGRAFIS JOURNAL_Berbagai Fakta Mengenai Gerakan Cancel Culture di Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya