Liputan6.com, Jakarta - CEO Meta Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa jejaring sosial baru mereka, Threads, bakal kehadiran fitur baru berupa pencarian dan web untuk pesaing Twitter itu.
"Minggu yang baik untuk Threads. Komunitas di sini berada di jalur yang saya harapkan untuk membangun aplikasi jangka panjang yang dinamis," kata Zuckerberg melalui unggahannya di Threads.
Baca Juga
"Banyak pekerjaan di depan tetapi saya bersemangat dengan kecepatan pengiriman tim. Pencarian dan web datang dalam beberapa minggu ke depan," imbuhnya, seperti dikutip Minggu (6/8/2023).
Advertisement
Versi web di desktop untuk Threads Instagram sendiri merupakan salah satu yang cukup banyak diminta oleh pengguna.
Mengutip The Verge, Bos Instagram Adam Mosseri pun telah menjawab permintaan ini dengan menjawab "kami sedang mengerjakannya!" di beberapa unggahan pengguna.
Sementara, dengan adanya fitur Search atau pencarian, pengguna tidak cuma bisa mencari pengguna lainnya, tetapi dapat mencari sebuah konten tertentu.
Tentu saja, di samping itu, fitur Threads berupa "#" atau hashtag (tagar) seperti yang ada di Twitter, juga jadi salah satu yang banyak diminta oleh pengguna Threads.
Mark Zuckerberg pun baru-baru ini mengatakan bahwa Meta bakal menghadirkan lebih banyak fitur di Threads. Hal tersebut usai dirinya, seperti dilaporkan BBC, mengakui Threads kehilangan lebih dari separuh pengguna.
Dalam town hall meeting internal, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa retensi pada aplikasi itu "lebih baik dari yang diperkirakan para eksekutif, tetapi itu tidak sempurna.
Penurunan Pengguna Dinilai Wajar
"Jika Anda memiliki lebih dari 100 juta orang yang mendaftar, idealnya akan luar biasa jika mereka semua atau bahkan setengahnya bertahan. Kita belum sampai di sana," kata Zuckerberg, mengutip NDTV, Rabu (2/8/2023).
Namun, co-founder Facebook itu juga mengklaim bahwa pengguna Threads anjlok, namun situasinya terbilang normal.
"Penurunan pengguna itu wajar. Saya optimistis tentang peningkatan tingkat retensi di saat kita menambahkan lebih banyak fitur ke aplikasi," kata Zuckerberg.
Sementara itu, Chris Cox, Product Officer Meta, mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak "pengait" yang mendorong retensi, demi menarik pengguna agar kembali ke aplikasi.
"Seperti memastikan orang yang menggunakan aplikasi Instagram dapat melihat Threads penting," ujarnya.
Sebelumnya, Threads, dilaporkan mengalami penurunan pengguna meski sempat meraup lebih dari 100 juta pengguna hanya dalam lima hari usai diluncurkan.
Advertisement
Pengguna Aktif harian Threads Merosot
Data dari firma analitik SimilarWeb menunjukkan, keterlibatan dalam aplikasi Threads telah menurun dari titik tertinggi awal, meski menyandang status sebagai aplikasi dengan pertumbuhan tercepat sepanjang masa.
SimilarWeb mencatat, pengguna aktif harian Threads Meta merosot dari 49 juta pada tanggal 7 Juli, menjadi 23,6 juta pada 14 Juli, seperti mengutip dari Engadget, Jumat (21/7/2023).
Di negara asalnya, Amerika Serikat, yang tercatat mengalami interaksi tertinggi, penggunaan Threads anjlok dari 21 menit per hari menjadi enam menit, dalam periode waktu yang sama.
Laporan SimilarWeb memang hanya berdasarkan pada penggunaan aplikasi Threads di Android. Namun, Sensor Tower juga melaporkan penurunan yang sejalan dengan temuan tersebut.
Laporan Sensor Tower
Dalam laporannya, Sensor Tower menyebut, Threads Instagram "telah mengalami penurunan dua digit dalam DAU (daily active users) dan keterlibatan alias engagement pengguna sejak diluncurkan."
Banyak pengguna Threads yang melarikan diri dari Twitter, usai jejaring sosial milik Elon Musk sedang dirundung banyak kontroversi. Meski begitu, media sosial besutan Instagram itu masih belum punya banyak fitur.
Selain itu, Instagram dan Meta juga belum meluncurkan aplikasi Threads di wilayah Uni Eropa.
Head of Instagram Adam Mosseri, melalui unggahannya di aplikasi Threads Instagram Jumat pekan lalu menyebut, perusahaan tidak terlalu fokus pada metrik engagement pada saat ini.
"Fokus kami sekarang bukan keterlibatan, yang luar biasa, tetapi melewati puncak dan lembah awal yang kami lihat dengan setiap produk baru, dan membangun fitur baru, meningkatkan kinerja, dan menaikkan peringkat," kata bos Instagram itu.
(Dio/Isk)
Advertisement