Top 3 Tekno: AI Untuk Bikin Musik dan Audio dari Teks Besutan Meta Facebook Jadi Sorotan

Meta Facebook memperkenalkan alat AI bernama AudioCraft yang memudahkan pengguna membuat musik hanya dengan deskripsi teks.

oleh Iskandar diperbarui 06 Agu 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi Meta dan Facebook. (Unsplash/Dima Solomin)
Ilustrasi Meta dan Facebook. (Unsplash/Dima Solomin)

Liputan6.com, Jakarta - Meta Facebook memperkenalkan alat AI bernama AudioCraft yang memudahkan pengguna membuat musik hanya dengan deskripsi teks. Informasi ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Sabtu (5/8/2023) kemarin.

Berita lain yang juga populer datang dari Elon Musk yang mau bertemu dengan bos Apple Tim Cook untuk ngobrol-ngobrol tentang bayaran yang dibebankan Apple ke pengembang aplikasi.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Induk Facebook Meta Perkenalkan AudioCraft, AI Buat Bikin Musik dan Audio dari Teks

Meta meluncurkan AudioCraft, sebuah alat berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) open-source, yang memudahkan pengguna membuat musik hanya dengan deskripsi teks.

AudioCraft mencakup tiga model AI yaitu MusicGen, AudioGen, dan EnCodec. MusicGen dilatih dengan musik milik Meta dan berlisensi khusus, untuk menghasilkan musik dari prompt teks.

Sementara AudioGen, yang dilatih dengan efek suara publik, menghasilkan audio juga dari prompt teks.

Sementara, seperti mengutip blog resmi Meta, Sabtu (5/8/2023), EnCodec memungkinkan pembuatan musik berkualitas tinggi dengan artefak yang lebih sedikit.

Meta juga merilis model AudioGen terlatih mereka, yang memungkinkan pengguna menghasilkan suara lingkungan dan efek suara seperti gonggongan anjing, klakson mobil, atau langkah kaki di lantai kayu.

Meta pun mengumumkan mereka membagikan seluruh bobot dan kode model AudioCraft.

"Kami membuat model open-source ini, memberi peneliti dan praktisi akses sehingga mereka dapat melatih model mereka sendiri dengan kumpulan data mereka sendiri untuk pertama kalinya," tulis Meta.

"Dan membantu memajukan bidang audio dan musik yang dihasilkan AI," imbuh perusahaan induk Facebook itu.

Menurut Meta, sektor audio "sedikit tertinggal" soal AI generatif bila dibandingkan dengan gambar, video, maupun teks.

Baca selengkapnya di sini 5361778

 

2. Elon Musk Mau Ketemu Tim Cook, Bicarakan Pajak Apple atas Aplikasi Twitter di App Store

Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)
Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Selalu ada hal yang menarik dibahas kalau ada dua bos perusahaan teknologi saling bertemu. Kali ini, pemilik Twitter Elon Musk dikabarkan mau bertemu dengan bos Apple Tim Cook untuk ngobrol-ngobrol.

Mengutip 9to5Mac, Sabtu (5/8/2023), Elon Musk bakal berbicara tentang bayaran yang dibebankan Apple ke pengembang aplikasi, jika ada yang berlangganan via App Store.

Elon Musk berharap bisa meyakinkan Tim Cook untuk memangkas besaran potongan (pajak Apple) yang dibebankan dari transaksi langganan aplikasi melalui App Store.

Dalam unggahan di cuitannya, Elon Musk mengatakan, dirinya bakal berbicara dengan Tim Cook tentang perubahan pada kebijakan ini.

Sekadar informasi, kini Twitter menawarkan layanan berlangganan bernama Twitter Blue. Pembayaran langganan bisa dilakukan melalui aplikasi iOS tiap bulannya.

Namun, karena langganan tersebut memakai sistem in-app purchase milik Apple, Apple mengambil potongan 30 persen, sebagai bagian dari App Store guideline.

Di pihak Twitter, Elon Musk membuat perubahan pada pendapatan yang didapatkan dari langganan ini.

Baca selengkapnya di sini 5361888

 

3. Redam Spam dan Pelecehan Seksual, Pengguna Instagram Kini Tak Bisa Sembarangan Kirim DM

Ilustrasi Instagram
Ilustrasi Instagram. (via: istimewa)

Instagram kini memperketat obrolan atau chat via direct message (DM), dengan meluncurkan kebijakan permintaan DM yang lebih kompleks. Antara lain membatasi 'aksi' si pengirim pesan jika kamu bukan follower mereka.

Kamu harus menerima permintaan obrolan sebelum mereka dapat mengirim lebih banyak pesan. Permintaan DM sekarang juga terbatas pada teks. Dengan kata lain, spammer tidak dapat mengirim foto, video, atau pesan suara.

Perusahaan mulai menguji pembatasan DM baru pada akhir Juni. Instagram bahkan sudah memiliki beberapa alat untuk memerangi spam, termasuk alat "Kata Tersembunyi" yang menyembunyikan pesan dengan kata kunci dan emoji yang tidak menyenangkan.

Mengutip Engadget, Sabtu (5/8/2023), saat ini ada filter untuk penipuan dan spam. Kamu juga dapat melindungi dari lonjakan permintaan DM, meskipun itu tidak akan menghentikan spammer untuk masuk.

Instagram menyebut cara itu sebagai langkah keamanan, terutama untuk wanita. Perusahaan mengungkap bahwa wanita sering menerima foto telanjang yang tidak diminta di DM.

Aturan baru ini secara efektif menghentikan praktik tersebut, meskipun tidak akan menghentikan pelaku pelecehan seksual mengirim chat kasar atau tak senonoh.

Baca selengkapnya di sini 

Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya