Liputan6.com, Jakarta - Apple dilaporkan sedang mengerjakan desain baterai khusus yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Produsen iPhone itu disebut ingin meningkatkan masa baterai perangkatnya dengan mengubah komposisinya.
Kendati demikiian, seperti yang dilaporkan ET News, peningkatan teknologi baterai Apple ini diperkirakan tidak akan diterapkan dalam waktu, setidaknya dalam beberapa tahun ke depan. Yang berarti, pengembangan baterai baru ini belum berada dalam tahap lanju, seperti dikutip dari Gadget 360, Selasa (14/11/2023).
Baca Juga
Dalam upaya peningkatan ini, Apple dilaporkan terlibat langsung dalam proses perancangan teknologi baru. Mulai dari pengembangan katoda dan komponen serta material yang diperlukan, hingga penggunaan material berbeda untuk meningkatkan kinerja.
Advertisement
Di samping itu, Apple juga dilaporkan sedang mempertimbangkan penggunaan komposisi baru untuk bahan katoda di baterai ini, bersama dengan penggunaan karbon nanotube (CNT) sebagai bahan konduktif.
Kedua bahan ini disebut-sebut menawarkan peningkatan kinerja dibandingkan dengan komponen baterai yang sudah ada.
Selain itu, perusahaan juga dikabarkan tengah berupaya menggunakan bahan berbeda untuk bahan anoda yang digunakan pada baterai. Alih-alih menggunakan grafit, Apple justru mempertimbangkan untuk menggunakan silikon.
Pengerjaan peningkatan baterai ini telah dilakukan setidaknya sejak tahun 2018, serta dilanjutkan perekrutan eksekutif dari Samsung SDI, divisi baterai dan elektronik perusahaan Korea Selatan tersebut setahun kemudian.
Sejauh ini, belum diketahui kapan perusahaan akan menggunakan baterai Apple generasi terbaru ini, termasuk perangkat mana yang akan memanfaatkannya. Namun, Apple dilaporkan berencana meluncurkan perangkat dengan baterai berteknologi baru ini dalam dua tahun ke depan.
Apple Bakal Rilis iOS 17.1.1 Buat Atasi Sejumlah Bug di iPhone
Di samping itu, Apple dikabarkan akan merilis pembaruan minor iOS 17.1.1 untuk iPhone pada minggu ini.
Informasi ini berdasarkan cuitan sebuah akun terpercaya yang membagikan kode build 21B91 untuk update iOS tersebut di X alias Twitter.
Mengutip MacRumors, Selasa (7/11/2023), akun tersebut biasanya membagikan nomor build untuk pembaruan update iOS yang akan datang kurang dari seminggu sebelum dirilis
Sebelumnya dilaporkan kalau Apple tengah menguji internal pembaruan iOS 17.1.1. Informasi tersebut berdasarkan bukti versi software ini di log analitik situs web MacRumors.
Adapun pembaruan iOS 17.1.1 kabarnya berfokus pada perbaikan atas bug dan menyuguhkan patch keamanan untuk iPhone.
Sejauh ini belum jelas bug-bug mana yang akan diatasi melalui iOS 17.1.1. Namun, update ini mungkin termasuk perbaikan untuk mengatasi masalah konektivitas WiFi yang telah diterapkan Apple dalam versi beta iOS 17.2.
Selain itu update iOS 17.1.1 juga kemungkinan akan memperbaiki masalah di mana beberapa iPhone mati sendiri sementara, bagi pengguna yang masih mengalami masalah tersebut.
Advertisement
Update iOS 17.2 dan WatchOS Versi Terbaru
Di sisi lain, Apple juga berjanji untuk memperbaiki masalah pengisian daya nirkabel BMW yang memengaruhi iPhone 15 dalam update yang akan datang tahun ini.
Sementara itu, iOS 17.2 saat ini masih dalam pengujian beta dan kemungkinan baru akan rilis Desember 2024. Pembaruan tersebut bakal mencakup fitur baru dan banyak pembaruan.
Termasuk kehadiran aplikasi Journal yang dijanjikan oleh Apple, kemampuan pelanggan Apple Music untuk berkolaborasi di playlist, opsi Translate untuk action button di iPhone 15 Pro series, Verifikasi Kunci Kontak iMessage, widget Cuaca dan Jam tambahan, serta lainnya.
Selain itu dilaporkan bahwa Apple tengah bersiap merilis update WatchOS dengan perbaikan daya baterai Apple Watch yang berlebihan. Kemungkinan update itu akan digulirkan dengan WatchOS 10.1.1, namun bisa jadi juga namanya WatchOS 10.2, jika Apple butuh lebih banyak waktu untuk pengembangan.
Bocoran Apple Watch 10: Bakal Hadir dengan Fitur Pemantauan Sleep Apnea dan Hipertensi
Di samping itu, Apple Watch generasi berikutnya disebut-sebut akan hadir dengan dua fungsi pemantauan kesehatan baru, seperti dikutip dari Tom's Guide, Kamis (9/11/2023).
Disebutkan, Apple Watch generasi selanjutnya akan bisa memantau sekaligus memperingatkan tanda-tanda sleep apnea dan hipertensi pada penggunanya. Sekadar diketahui, hipertensi maupun sleep apnea, jika tidak diobati, dapat menyebabkan gagal jantung dan/atau stroke.
Oleh sebab itu, diperlukan adanya pengawasan. Menjawab hal tersebut, Apple pun diprediksi akan menghadirkan kemampuan pemantauan dua kondisi kesehatan itu di Apple Watch 10.
Dijelaskan, fitur sleep apnea di smartwatch Apple ini akan bisa memantau kebiasaan tidur dan pola pernapasan pengguna dari waktu ke waktu. Ini dilakukan untuk menentukan apakah pengguna mengidap kondisi tersebut atau tidak.
Jika terdeteksi adanya tanda-tanda kesalahan pada kondisi kesehatan, pengguna akan menerima peringatan dan saran dari Apple Watch agar mereka bertemu dengan penyedia layanan kesehatan.
Sementara fitur pemantauan hipertensi akan menggunakan sensor baru untuk mendeteksi kapan tekanan darah pengguna terlalu tinggi atau terlalu rendah berdasarkan garis dasar. Namun, fitur ini tidak akan memberikan pengukuran sistolik dan diastolik saat diluncurkan.
Berdasarkan prediksi, fitur kesehatan baru Apple kemungkinan akan memiliki kompleksitas yang terbatas, setidaknya pada saat peluncuran.
Daripada berfokus pada penyediaan metrik kepada pengguna, Apple justru akan memprioritaskan interpretasi data tersebut untuk mencari tanda-tanda masalah dan memperingatkan pengguna jika ada sesuatu yang mencurigakan terlihat. Sebagai contoh, pemantauan EKG di penggunanya.
Advertisement