Chipset Apple A17 Pro Vs Snapdragon 8 Gen 3, Mana yang Beri Daya Tahan Baterai Lebih Efisien?

Pengujian ini berfokus pada perangkat Xiaomi 14 Pro yang dibekali Snapdragon 8 Gen 3 dan iPhone 15 Pro Max dengan Apple A17 Pro.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 15 Nov 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 08:30 WIB
President and Chief Executive Officer of Qualcomm Incorporated, Cristiano Amon, memperkenalkan chipset Snapdragon 8 Gen 2
President and Chief Executive Officer of Qualcomm Incorporated, Cristiano Amon, memperkenalkan chipset Snapdragon 8 Gen 2 di Snapdragon Summit 2022. Liputan6.com/Yuslianson

Liputan6.com, Jakarta - Snapdragon 8 Gen 3 merupakan penerus Snapdragon 8 Gen 2, yang membawa peningkatan besar. Chipset baru ini menawarkan peningkatan 18% pada kinerja single-core dan 40% pada multi-core dibandingkan generasi sebelumnya.

Tidak hanya mengungguli pendahulunya, chipset ini juga disebut-sebut mengalahkan pesaingnya, Apple A17 Pro dalam hal kinerja multi-core.

Namun ternyata, mengutip Gizchina, Rabu (14/11/2023), chipset baru dari Qualcomm ini masih kalah dari Apple A17 Pro dalam kriteria masa pakai baterai. Melalui sebuah pengujian, Apple A17 dinilai lebih efisien daripada Snapdragon 8 Gen 3.

Pengujian tersebut berfokus pada perangkat Xiaomi 14 Pro yang dibekali Snapdragon 8 Gen 3 dan iPhone 15 Pro Max dengan Apple A17 Pro. Kedua perangkat tersebut diatur pada kecepatan refresh 120 Hz.

Namun perlu diperhatikan bahwa kedua perangkat memiliki fitur resolusi dinamis yang tidak dapat disesuaikan. Di samping itu, Xiaomi 14 Pro juga memiliki kapasitas baterai yang lebih besar, yakni 4880mAh. Sedangkan iPhone 15 Pro hanya memiliki baterai 4441mAh.

Meski demikian, baterai iPhone 15 Pro lebih unggul, dengan daya tahan selama 11 jam 54 menit. Sementara itu Xiaomi 14 Pro hanya mampu bertahan selama 10 jam 24 menit.

Artinya, smartphone yang dilengkapi Snapdragon 8 Gen 3 kalah 1 jam 30 menit dari smartphone yang dilengkapi Apple A17 Pro.

Dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa Qualcomm harus membuat SoC terbarunya berjalan dengan watt lebih tinggi untuk mencapai kinerja yang lebih baik.

Pengoperasian dengan watt tinggi diperkirakan menjadi alasan mengapa baterai dengan Apple A17 Pro bisa bertahan lebih lama dan efisien.

 

Skor Geekbench Snapdragon 8 Gen 3 Jauh Lebih Unggul dari Apple A16 Bionic?

SVP and General Manager of Handsets, Qualcomm, Chris Patrick, saat memperkenalkan chipset Snapdragon 8 Gen 2 di Snapdragon Summit 2022. Liputan6.com/Yuslianson
SVP and General Manager of Handsets, Qualcomm, Chris Patrick, saat memperkenalkan chipset Snapdragon 8 Gen 2 di Snapdragon Summit 2022. Liputan6.com/Yuslianson

Sebelumnya, Geekbench membocorkan skor yang diduga milik Snapdragon 8 Gen 3. Skor tersebut dinilai telah lebih unggul dari A16 Bionic milik Apple.

Berdasarkan skor Geekbench, dikabarkan bahwa Snapdragon 8 Gen 3 mampu meraih skor single core sebesar 1.930 dan skor multi core sebesar 6.236.

Dilansir dari Gizchina, Selasa (7/3/2023), angka-angka ini lebih tinggi dari perkiraan awal yakni 1.800 untuk single core dan 6.500 untuk multi core. 

Jika dibandingkan dengan Snapdragon 8 Gen 2 sebagai generasi terbarunya, terdapat peningkatan yang signifikan sebesar 30 persen dari 1.491 dalam performa single core dan 20 persen dari 5.164 dalam multi core.

Salah satu keunggulan utama dari Snapdragon 8 Gen 3 adalah hadirnya configuration core 1+5+2. Pengaturan ini memiliki sebuah core dengan performa tinggi, lima core menengah, dan dua core efisiensi. 

Konfigurasi ini memungkinkan manajemen daya yang lebih baik dan merupakan peningkatan dari pengaturan 1+4+3 yang mendahuluinya. 

Tak hanya itu, chip yang digunakan juga dikabarkan akan membuatnya 20 persen lebih hemat daya dibandingkan Snapdragon 8 Gen 2. Lalu, penggunaan Process Node N4P TSMC juga akan mempengaruhi efisiensi chip.  

 

MediaTek Luncurkan Chipset Dimensity 9300, Siap Saingi Snapdragon 8 Gen 3 dan Dukung AI

MediaTek Dimensity 9300 Rilis, Siap Jadi Pesaing Kuat Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3
MediaTek Dimensity 9300 Rilis, Siap Jadi Pesaing Kuat Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3. (Doc: MediaTek)

Sementara itu, baru-baru ini MediaTek mengumumkan kehadiran dari prosesor generasi terbaru mereka, Dimensity 9300, yang digadang-gadang sebagai pesaing dari Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3.

"Dimensity 9300 adalah chip andalan MediaTek yang paling kuat hingga saat ini, yang menghadirkan peningkatan besar dalam daya komputasi mentah ke ponsel pintar andalan dengan desain All Big Core kami yang inovatif," kata Joe Chen, Presiden MediaTek.

"Arsitektur unik ini, dikombinasikan dengan Unit Pemrosesan AI on-chip kami yang ditingkatkan, akan mengantarkan era baru aplikasi AI generatif seiring pengembang mendorong batas kemampuan komputasi edge AI dan hybrid AI," imbuhnya, mengutip blog resminya.

Perusahaan Taiwan ini menyebut, MediaTek Dimensity 9300 menggunakan proses 4nm plus, yang jika dibandingkan dengan Dimensity 9200, memakai proses 4nm.

Dimensity 9300 akan hadir dengan empat inti Arm Cortex-X4, yang jika dibandingkan dengan Snapdragon 8 Gen 3, hanya punya satu fitur. Selain itu, chipset ini dilengkapi empat inti performa Cortex-A720.

Mengutip Gizchina, Selasa (7/11/2023), konfigurasi ini membuat CPU Dimensity 9300 menawarkan delapan inti yang berfokus pada kinerja.

Dimensity 9200 punya jumlah inti yang sama, namun ia datang dengan satu inti Cortex-X3. Ini dipasangkan dengan tiga core kinerja Cortex-A715 dan empat core efisiensi Cortex-A510.

Konfigurasi CPU Dimensity 9300 tidak memiliki inti Cortex-A5XX yang fokus pada efisiensi. Snapdragon 8 Gen 3 dan Google Tensor G3 hadir dengan inti ini untuk masa pakai baterai yang lebih baik.

Bukan Berarti Performa Baterai Buruk

MediaTek Dimensity 9300 (MediaTek)
MediaTek Dimensity 9300 (MediaTek)

Meski tak punya inti hemat energi, namun bukan berarti performa baterai perangkat yang pakai chipset ini akan buruk.

Empat Cortex-A720 yang ada pada Dimensity 9300, menawarkan performa yang lebih baik, namun mengonsumsi lebih sedikit daya dalam kondisi daya rendah dibandingkan Cortex-A520, saat berjalan dalam daya maksimal.

Artinya, inti A720 yang dijalankan dalam kondisi daya rendah akan lebih efisien. Finbar Moynihan dari MediaTek mencatat, menggunakan inti yang lebih kuat bisa lebih efisien. Hal ini memungkinkan CPU menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan kemudian mematikannya.

Google juga sempat memberikan penjelasan serupa tentang penggunaan dua inti Cortex-X1 untuk chip sebelumnya. Namun dengan Tensor G3, Google beralih ke pendekatan inti satu lapis yang lebih konvensional.

Namun MediaTek mendukung klaimnya dengan angka, di mana Dimensity 9300 mengonsumsi daya 10 hingga 15 persen lebih sedikit saat menjalankan tugas-tugas biasa dan aplikasi yang lebih menuntut sumber daya.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya