Teknologi di Balik Xyloband, Gelang Konser Coldplay yang Kembali Sebanyak 77 Persen di Jakarta

Xyloband atau gelang konser Coldplay dikembalikan sebesar 77 persen di Jakarta, berikut ada teknologi di baliknya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 23 Nov 2023, 15:19 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2023, 15:19 WIB
5 Fakta Tentang Xyloband, Gelang Ajaib yang Bikin Konser Coldplay Impresif
5 Fakta Tentang Xyloband, Gelang Ajaib yang Bikin Konser Coldplay Impresif. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Seminggu setelah konser Coldplay di Jakarta, warganet menyoroti Xyloband alias gelang untuk penonton konser yang harusnya dikembalikan usai konser Coldplay berlangsung.

Muncul informasi yang menyebut, penonton konser Coldplay Jakarta berada di posisi bawah untuk persentase pengembalian Xyloband usai konser, dibandingkan penonton dari negara-negara lain.

Saat itu persentase pengembalian Xyloband dikabarkan hanya 52 persen, jauh berbeda dibandingkan penonton konser Jepang yang mengembalikan 97 persen Xyloband.

Namun belakangan, Image Dynamics memberikan pernyataan yang menyebut kalau persentase pengembalian gelang Xyloband untuk konser di Indonesia adalah 77 persen.

Xyloband sendiri memang dipakai dalam konser Coldplay untuk membuat konser Coldplay impresif. Pasalnya, gelang ini bisa menyala dan berubah warna sesuai dengan lagu yang dimainkan, sehingga membuat suasana konser lebih meriah.

Untuk membuat gelang ini menyala secara otomatis, ada teknologi yang bekerja di baliknya. Seperti apa?

Mengutip Xylobands.com, Kamis (23/11/2023), Xyloband merupakan gelang yang bisa berubah-ubah ke warna-warna sesuai spektrum RGB. Dengan begitu, hal ini memungkinkan tim konser Coldplay untuk mencocokkan dan melengkapi pencahayaan atau efek panggung.

Dikontrol Pakai Radio

5 Fakta Tentang Xyloband
Xyloband di Konser Coldplay Jakarta. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Secara teknologi, Xyloband sebenarnya adalah gelang LED yang dikendalikan melalui radio. Xyloband dirancang untuk menciptakan pertunjukkan cahaya yang spektakuler saat acara konser berlangsung. Dengan begitu, penonton bisa menjadi bagian dari pertunjukkan.

Gelang ini bekerja dengan membuat pola kilat menggunakan LED yang bisa berubah warna-warninya. Xyloband juga bisa diprogram untuk menciptakan efek visual.

Cata kerjanya, pola warna dan interval kedipan cahaya diatur operator memakai laptop dan remote control yang terhubung dengan pemancar radio. Operator pun bisa memilih untuk mengaktifkan semua Xyloband atau hanya sebagian, tergantung efek yang diinginkan.

Masih dari laman resmi Xyloband, dengan kontrol Xyloband menggunakan identifikasi frekuensi radio, tim bisa memonitor Xyloband memakai sistem registrasi dan pembaca identifikasi frekuensi radio.

 

 

Baterainya Bisa Tahan Sampai 3 Minggu

xyloband wristband
Foto: Net

Disebutkan pula, seluruh sistem dari Xyloband dikontrol menggunakan radio sehingga bisa dikendalikan secara real-time menggunakan transmiter.

Xyloband sendiri memiliki baterai yang bisa bertahan lama, yakni antara 18-19 jam. Bahkan, ketahanan baterai Xyloband bisa ditingkatkan hingga 3 minggu lamanya memakai teknologi penghematan energi.

Xyloband juga bisa memasuki mode Sleep saat sedang tidak dipakai. Menariknya, gelang konser Coldplay ini juga begitu memerhatikan lingkungan karena diklaim bisa didaur ulang.

Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia
Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia.  (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya