Liputan6.com, Jakarta - Cara Cek DPT Online Lewat HP membuat penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (6/2/2024) kemarin.
Berita lain yang juga populer datang dari Samsung yang memperkenalkan program baru bernama SmartExchange. Melalui program ini, Samsung membuka kesempatan bagi pengguna untuk menitip buang atau titip jual barang elektronik bekas.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Cara Cek DPT Online Lewat HP, untuk Tahu Lokasi TPS Tempat Mencoblos Saat Pemilu 2024
Pemilihan Umum alias Pemilu 2024 untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPD, DPRD provinsi, DPRD kota/kabupaten, dan DPR RI akan berlangsung tanggal 14 Februari 2024.
Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, KPU telah merilis Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dapat dicek oleh para pemilih secara online.
Layanan cek DPT online ini memudahkan masyarakat Indonesia untuk memastikan dirinya telah terdaftar menggunakan hak suaranya di Pemilu 2024.
Untuk memastikan nama kamu terdaftar DPT dan di mana kamu bisa menggunakan hak pilih alias mencoblos saat Pemilu 2024, kamu bisa mengeceknya melalui laman https://cekdptonline.kpu.go.id/. Begini cara cek DPT online:
2. Samsung Buka Program Tukar Tambah dan Titip Buang Barang Elektronik Bekas, Tertarik?
Samsung Electronics Indonesia resmi memperkenalkan program baru yang diberi nama SmartExchange. Melalui program ini, Samsung membuka kesempatan bagi untuk menitip buang atau titip jual barang elektronik lama mereka.
Nantinya, produk elektronik yang lama tersebut dapat ditukar tambah dengan produk baru dari Samsung, dengan gratis pemasangan.
Program ini disebut sebagai bentuk kontribusi pelestarian lingkungan dari Samsung sekaligus solusi nyata bagi konsumen yang ingin membuang atau menjual produk elektronik lama mereka.
Menurut Head of Appliances Business Samsung Electronics Indonesia Joseph Martius, konsumen kadang menghadapi dilema ketika ingin membuang barang elektronik lama mereka. Sebab, tak jarang ukurannya besar, biaya mahal, dan kurangnya informasi soal tempat pembuangan.
"Namun, dengan kehadiran program SmartExchange dari Samsung, kita kini memiliki solusi cerdas untuk membuat atau pun menjual barang lama," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (6/2/2024).
Selain itu, Joseph juga menuturkan, program ini turut membantu mengatasi tantangan seputar sampah elektronik. Alasannya, barang yang tidak terpakai tidak sekadar dibuang, tapi didaur ulang untuk penggunaan berkelanjutan.
Advertisement
3. Protes Label Indie: Royalti Spatial Audio Apple Music cuma Untungkan Pemain Besar
Wacana baru Apple untuk memberikan potongan royalti lebih tinggi kepada artis yang menawarkan spatial audio, membuat marah beberapa label indie.
Mereka berpendapat bahwa hal itu akan menghilangkan potensi pendapatan mereka demi perusahaan yang memiliki lebih banyak sumber daya.
Dilansir Engadget, Selasa (6/2/2024), Apple bulan lalu mulai menawarkan royalti 10 persen lebih tinggi kepada artis yang merilis trek dengan format spatial audio di Apple Music.
Namun, dana ini berasal dari sumber uang yang sama, juga digunakan untuk membayar artis yang tidak menawarkan format tersebut.
Spatial audio diproduksi menggunakan teknologi Dolby Atmos, dan menurut eksekutif yang berbicara dengan Finacial Today, biaya produksinya sekitar USD 1.000 atau sekitar Rp 16 juta lebih mahal per lagu.
Bisa disimpulkan bahwa satu album akan berharga sekitar 10 kali lipat. Angkanya akan lebih besar jika dikalikan dengan ratusan atau ribuan album yang mungkin dimiliki sebuah label.
Financial Times mewawancarai para eksekutif dari Beggars Group, Secretly, dan Partisan Records, merupakan label rumahan yang mewakili artis seperti Vampire Weekend, Phoebe Bridgers, dan lainnya.
Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Advertisement