Samsung Buka Program Tukar Tambah dan Titip Buang Barang Elektronik Bekas, Tertarik?

Melalui program bernama SmartExchange ini, Samsung tidak hanya membuka kesempatan konsumen melakukan tukar tambah tapi juga titip buang.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 06 Feb 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2024, 19:00 WIB
Samsung
Program SmartExchange yang dihadirkan Samsung membantu konsumen melakukan daur ulang dan membuang sampah elektronik mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Samsung Electronics Indonesia resmi memperkenalkan program baru yang diberi nama SmartExchange. Melalui program ini, Samsung membuka kesempatan bagi untuk menitip buang atau titip jual barang elektronik lama mereka.

Nantinya, produk elektronik yang lama tersebut dapat ditukar tambah dengan produk baru dari Samsung, dengan gratis pemasangan.

Program ini disebut sebagai bentuk kontribusi pelestarian lingkungan dari Samsung sekaligus solusi nyata bagi konsumen yang ingin membuang atau menjual produk elektronik lama mereka.

Menurut Head of Appliances Business Samsung Electronics Indonesia Joseph Martius, konsumen kadang menghadapi dilema ketika ingin membuang barang elektronik lama mereka. Sebab, tak jarang ukurannya besar, biaya mahal, dan kurangnya informasi soal tempat pembuangan.

"Namun, dengan kehadiran program SmartExchange dari Samsung, kita kini memiliki solusi cerdas untuk membuat atau pun menjual barang lama," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (6/2/2024).

Selain itu, Joseph juga menuturkan, program ini turut membantu mengatasi tantangan seputar sampah elektronik. Alasannya, barang yang tidak terpakai tidak sekadar dibuang, tapi didaur ulang untuk penggunaan berkelanjutan.

Dalam program tukar tambah ini, konsumen dapat memanfaatkannya untuk membeli produk Samsung seperti mesin cuci, kulkas, microwave, TV, atau monitor melalui situs resmi Samsung.

Program ini juga menawarkan sistem tukar tambah dengan jaminan harga produk lama sesuai kondisi. Untuk konsumen yang melakukan titip buang, sampahnya akan dilakukan proses daur ulang oleh lembaga yang kompeten.

 

 

Cara Mengikuti Program SmartExchange dari Samsung

SmartThings
SmartThings Samsung OLED TV. (Liputan6.com/Mustika Rani Hendriyanti)

Bagi konsumen yang tertarik mengikuti program SmartExchange bisa melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Kunjungi dan beli produk di laman Samsung Indonesia bertanda khusus SmartExchange.
  • Pada saat proses pembayaran, pilih opsi pengiriman "SmartExchange + Free Installation" di bagian halaman alamat pengiriman.
  • Kemudian, produk baru akan diantar ke alamat pelanggan, sedangkan produk lama dapat diserahkan untuk dititip jual atau dititip buang.
  • Ada gratis jasa instalasi produk untuk pelanggan program SmartExchange
  • Setelah produk lama berhasil terjual, pelanggan akan mendapatkan hasil penjualan.

Adapun syarat untuk produk elektronik yang bisa ditukar tambah dalam program ini beberapa di antaranya adalah produk masih menyala dan berfungsi normal, kondisi layar dan panel (untuk TV dan monitor) atau gear, mesin, saluran air (mesin cuci) masih berfungsi normal.

Begitu pula untuk kompresor dan freon (di refrigator) serta pemanas dan grill (di microwave) tidak terdapat kerusakan. Tombol dan knob pun disyarakatn masih lengkap dan berfungsi normal, termasuk remote control di TV dan monitor.

Kondisi fisik barang tersebut juga harus terhitung masih mulus. Apabila ada lecet, baret atau penyok maksimal di 4 titik.

Gebrakan Samsung di CES 2024: Bawa Visi 'AI For All' hingga Kemampuan Home-to-Car

Jong-Hee Han, Vice Chairman, CEO, and Head of Device eXperience (DX) Division Samsung. Credit: Samsung Electronics
Jong-Hee Han, Vice Chairman, CEO, and Head of Device eXperience (DX) Division Samsung. Credit: Samsung Electronics

Sebelumnya, di ajang Consumer Electronics Show (CES 2024) di Las Vegas, Amerika Serikat, Samsung mengumumkan visi 'AI For All' tentang bagaimana teknologi artificial intelligence (AI) bisa membuat orang menikmati perangkat secara lebih intuitif.

Jong-Hee Han selaku Vice Chairman, CEO, and Head of Device eXperience (DX) Division Samsung, menjelaskan bagaimana AI akan memungkinkan teknologi yang terhubung untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari masyarakat, namun tetap bersifat non-intrusif dan berada di 'latar belakang'.

"Dengan munculnya kecerdasan buatan, pengalaman yang lebih cerdas dan lebih baik akan mengubah cara hidup kita," kata Han melalui keterangannya, Rabu (10/1/2023).

Ia memaparkan portofolio perangkat canggih Samsung yang luas bersama dengan upaya kolaborasi terbuka, akan membantu menghadirkan AI dan hiper-konektivitas untuk semua orang (AI For All).

Hubungan Antara Pengguna dan Perangkat

Dalam kesempatan sama, Executive Vice President and Head of SmartThings Samsung, Jaeyeon Jung, menekankan cara-cara baru yang menarik di mana teknologi AI berdampak pada hubungan antara pengguna dan perangkat, termasuk visi perusahaan untuk SmartThings.

"Semakin banyak perangkat Samsung yang digunakan oleh pelanggan, semakin pintar perangkat tersebut dan semakin baik perangkat tersebut dapat memahami dan mendukung kehidupan sehari-hari," ia menjelaskan soal visi SmartThings.

Spatial AI, kata Jaeyeon, adalah kunci untuk mewujudkan visi ini, dengan membantu perangkat memahami ruang hidup dan rutinitas pengguna, sehingga memungkinkan pengalaman manajemen rumah yang lebih personal.

SmartThings menggunakan LiDAR pada perangkat yang terhubung seperti robot penyedot debu untuk membuat denah lantai digital sehingga pengguna dapat dengan mudah memeriksa status dan lokasi semua perangkat mereka.

Pada bulan Maret, SmartThings akan meluncurkan 3D Map View yang telah dikembangkan untuk pengalaman yang lebih detail pada smartphone dan TV Samsung.

Selain itu, sebuah kode QR sederhana akan memungkinkan pengguna untuk menambahkan keluarga dan teman ke dalam ekosistem SmartThings mereka, sehingga setiap anggota keluarga dapat menciptakan rutinitas mereka sendiri.

Dengan menggunakan sensor pintar dan AI, SmartThings dapat mendeteksi keadaan yang tidak biasa, seperti terjatuh, lalu mengirimkan peringatan kepada keluarga dan pengasuh yang ditunjuk.

Akses Home-to-Car

Jong-Hee Han, Vice Chairman, CEO, and Head of Device eXperience (DX) Division Samsung. Credit: Samsung Electronics
Jong-Hee Han, Vice Chairman, CEO, and Head of Device eXperience (DX) Division Samsung. Credit: Samsung Electronics

Samsung juga mengumumkan perkembangan di industri otomotif, dimulai dengan kemitraan dengan Hyundai Motor Group. Samsung dan Hyundai telah menandatangani memorandum of understanding (MOU), yang diumumkan menjelang CES 2024.

Berdasarkan perjanjian tersebut, pengguna akan memiliki akses ke layanan Home-to-Car dan Car-to-Home, berkat konektivitas SmartThings. Haeyoung Kwon, Head of Infotainment Development Center and SDV Execution Sub-Division di Hyundai Motor Group, memberikan pernyataan mengenai kemitraan tersebut.

"Dengan menggunakan kendaraan yang software-defined dari Hyundai Motor Group, SmartThings sekarang akan bekerja dengan kendaraan Hyundai, Kia, dan Genesis melalui aplikasi," kata Kwon.

"Kami semua di Hyundai Motor Group menghargai kemitraan kami dengan Samsung, dan kami sangat senang dengan fitur-fitur baru yang kami hadirkan ke kendaraan Anda melalui konektivitas yang lebih cerdas."

Melalui SmartThings, pengguna akan dapat menggunakan perintah suara untuk menjalankan fungsi-fungsi di mobil mereka dari jarak jauh, seperti memanaskan mobil terlebih dahulu atau membuka dan menutup jendela.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya