Liputan6.com, Jakarta - AI Generatif kini jadi teknologi yang banyak dikembangkan oleh perusahaan teknologi. Ada banyak sekali yang memanfaatkan AI generatif. Namun, menurut bos Facebook Mark Zuckerberg, butuh waktu lebih lama untuk bisa mendapatkan keuntungan dari AI generatif.
Hal ini diungkapkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg kepada para investor Facebook dalam rapat pelaporan pendapatan per kuartal.
Baca Juga
Mengutip The Verge, Kamis (25/4/2024), Meta baru saja menyematkan kompetitor ChatGPT di sejumlah platformnya, mulai dari Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Meski begitu, dalam rapat dengan investor tersebut, pembicaraan berfokus pada bagaimana kecerdasan buatan generatif akan jadi hal yang menguntungkan bagi Meta.
Advertisement
Meta sendiri sudah cukup menguntungkan. Perusahaan meningkatkan pendapatan bersih mereka sebesar USD 12 miliar, dari sebelumnya USD 36,5 miliar dalam satu kuartal terakhir.
Meski begitu, pertumbuhan pendapatannya diperkirakan akan melambat ke depannya. Pada saat yang sama, Meta menghabiskan lebih banyak uang untuk upaya AI dan metaverse.
"Secara historis, berinvestasi untuk membangun pengalaman skala baru di aplikasi kami menjadi investasi jangka panjang yang sangat baik bagi kita dan bagi investor yang telah bersama kami," kata Mark Zuckerberg dalam rapat dengan investor tersebut.
Meta Butuh Waktu Buat Ambil Keuntungan dari AI Generatif
Ia melanjutkan bahwa penggunaan AI generatif (dalam hal ini Meta AI) di platformnya menunjukkan tanda-tanda awal yang cukup positif. Namun menurut suami Priscilla Chan ini, membangun kecerdasan buatan terdepan juga akan menjadi proyek besar dari pengalaman lain yang telah ditambahkan ke aplikasi-aplikasi Meta.
"Kemungkinan ini akan memakan waktu beberapa tahun," tutur Mark Zuckerberg.
Zuckerberg juga bercerita, asisten Meta AI telah dicoba oleh puluhan juga orang sejak mulai tersedia awal minggu lalu di aplikasi-aplikasi Meta seperti WhatsApp dan Instagram.
Meski begitu, diharapkan fitur berbasis AI ini tak hanya menonjol di area seperti kotak pencarian Instagram semata dan dapat diaplikasikan ke berbagai fitur lainnya.
Advertisement
Berbagai Cara Meta Cari Cuan dari Facebook
Keberhasilan dari implementasi AI di platform milik Meta terletak pada sebarapa banyak dan rutinnya orang menggunakan asisten AI di aplikasi media sosial Instagram dan Facebook serta aplikasi pesan WhatsApp.
Ke depannya, Meta juga melihat beberapa cara monetisasi asisten AI-nya. Memang saat ini asisten AI tersebut bisa dipakai secara gratisan.
"Ada beberapa cara untuk membangun bisnis besar di sini, termasuk meningkatkan pesan bisnis, memperkenalkan iklan atau konten berbayar ke dalam interaksi AI, dan memungkinkan orang membayar untuk menggunakan model AI yang lebih besar dan mengakses lebih banyak komputasi," kata Zuckerberg.
Ia melanjutkan, di atas itu semua, kecerdasan buatan telah membantu perusahaan meningkatkan engagement di aplikasi serta meningkatkan iklan secara langsung dan memberikan lebih banyak value buat pengguna.
Meta Bisa Tayangkan Iklan Lebih Baik Buat Pengguna?
Bahkan dalam satu atau dua tahun ke depan, Zuckerberg menyarankan penggunaan Meta AI bisa meningkatkan kualitas iklan, yang menyiratkan bahwa Meta akan menganalisis cara orang memakai asisten AI untuk lebih memahami apa yang diminati pengguna untuk dibeli.
Pendekatan ini menempatkan Meta pada jalur berbeda dengan bisnis OpenAI. Sejauh ini, OpenAI menolak iklan sebagai model bisnis demi langganan dan fokus perusahaan yang baru berkembang.
Selain terkait dengan kecerdasan buatan, dalam rapat dengan investor tersebut, Zuckerberg juga menunjukkan ketertarikan dan optimisme-nya terhadap kacamata pintar hasil kolaborasi Meta dan Ray-Ban.
Ia mengatakan, kacamata pintar ini terjual dalam banyak model dan warna. Ia juga memuji AI multimodal perangkat tersebut.
Advertisement