Liputan6.com, Jakarta - Setelah lebih dari 15 tahun dinanti, Meta dikabarkan tengah mengembangkan aplikasi Instagram versi resmi untuk iPad.
Kabar kehadiran aplikasi Instagram di iPad ini tentu saja menjadi angin segar bagi para pengguna, khususnya tablet milik Apple.
Baca Juga
Selama ini, pengguna iPad hanya bisa mengakses Instagram lewat aplikasi iPhone dengan tampilan diperbesar, atau melalui browser dengan pengalaman terbatas.
Advertisement
Dilansir The Information, Kamis (10/4/2025), Meta akhirnya mulai serius menggarap aplikasi Instagram khusus iPad.
Kabar ini pastinya sangat dinanti pengguna iPad, mengingat perusahaan milik Mark Zuckerberg ini kerap menolak permintaan pengguna untuk merilis aplikasi khusus tablet itu.
Adam Mosseri, Head of Instagram, sempat menyatakan pada 2022, Instagram versi iPad bukanlah prioritas. Ia menyebut, jumlah pengguna iPad belum cukup besar untuk dijadikan fokus pengembangan.
"Kami sering membicarakan ini. Tapi saat itu, tim kami sibuk dengan banyak hal lain," ujar Mosseri.
Setahun kemudian, pernyataan raksasa media sosial tersebut belum berubah banyak. "Saat ini kami tidak mengerjakannya, dan mungkin menjadi hal baik dilakukan suatu saat nanti."
Meski belum ada jadwal rilis pasti, rencana Meta ini menunjukkan ada tekanan dari komunitas pengguna dan perkembangan ekosistem iPad semakin sulit diabaikan.
Akan menarik untuk melihat bagaimana tampilan dan fitur Instagram versi iPad nantinya—apakah sekadar perbesar versi iPhone, atau hadir dengan optimalisasi penuh untuk layar besar?
Instagram Uji Coba Fitur Community Chat
Di sisi lain, Instagram kabarnya tengah mengembangkan fitur barunya bernama Community Chat. Fitur ini memungkinkan pengguna membuat grup sampai 250 orang dalam aplikasi.
Mengutip Engagdet, Jumat (7/3/2025), fitur ini pertama kali ditemukan oleh pengembang Alessadro Paluzzi, yang dikenal sering kali membocorkan fitur baru di aplikasi Meta.
Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan olehnya, Community Chat tampaknya bekerja mirip dengan Discord. Jadi pengguna bisa membuat obrolan berdasarkan topik tertentu dan mengatur siapa saja yang bisa bergabung.
Bisa dibilang, fitur baru Instagram ini tidak seperti fitur Broadcast Channel Instagram yang hanya memungkinkan kreator mengirim pesan ke pengikut mereka saja, melainkan fitur Community Chat ini memungkinkan semua anggota berpatisipasi dalam percakapan.
Advertisement
Community Chat Masih Prototipe Internal
Fitur ini juga dibekali alat moderasi bawaan. “Admin bisa menghapus pesan dan anggota untuk menjaga keamanan komunitas,” demikian isi tangkapan layar tersebut. Instagram juga menyebut akan meninjau Community Chat berdasarkan Pedoman Komunitas mereka.
Masih belum diketahui kapan atau apakah fitur Instagram ini bakal dirilis ke publik. Juru bicara Instagram menyebut bahwa saat ini Community Chat masih berupa prototipe inernal dan belum diuji coba di luar perusahaan.
Namun, Meta sebelumnya sudah menghadirkan fitur serupa di aplikasi mereka yang lain, seperti WhatsApp. Layanan pesan yang kini dipakai miliaran pengguna di dunia ini mulai menguji fitur Communities pada 2022.
Tak hanya itu, Facebook dan Messenger yang juga mendapatkan fitur Community Chat di tahun yang sama.
Saat itu, Mark Zuckerberg menyebut fitur Komunitas ini dirancang agar pengguna bisa lebih mudah terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.
Konten Instagram Reels Bikin Banyak Pengguna Trauma
Lebuh lanjut, Instagram memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan. Meskipun tidak semua pengguna tertarik pada video pendek, Instagram Reels telah menjadi fitur utama dalam pengalaman menggunakan platform ini, berkat pengaruh TikTok.
Dikutip dari Android Police, Kamis (6/3/2025), saat ini Instagram Reels mencatat lebih dari 17,6 juta jam tontonan setiap hari, di mana pengguna menghabiskan sekitar setengah dari waktu mereka di platform untuk menonton Reels. Tren peningkatan konten Reels berbasis grafis belakangan ini pun menjadi sorotan.
Instagram mendapat sorotan setelah sejumlah pengguna melaporkan adanya perubahan signifikan pada konten Reels yang direkomendasikan. Video yang menampilkan kekerasan, konten seksual, penembakan, penusukan, hingga adengan mengganggu lainnya mulai mendominasi feed pengguna.
Advertisement
Pengguna Suarakan Keluhan
Perubahan grafis di Reels ini diduga mulai terjadi sejak minggu lalu, meskipun beberapa pengguna sudah menyuarakan keluhan serupa sejak beberapa hari sebelumnya.
Meningkatnya frekuensi kemunculan konten sensitif menjadi perhatian, di mana banyak yang mengaku hanya perlu melewati beberapa video biasa sebelum menemukan konten yang tidak pantas.
"Apakah hanya saya, atau Reels Instagram sekarang seperti zona perang? Isinya hanya perkelahian, darah, dan kekacauan," tulis seorang pengguna di platform X.
Beberapa pengguna lainnya juga melaporkan tetap melihat video kekerasan meskipun sudah mengaktifkan pengaturan pembatasan konten sensitif.
