Polisi Tahan 5 Pria Asal Tiongkok Gara-Gara Tukar iPhone dengan Produk Palsu

Polisi AS menahan lima terdakwa pria asal Tiongkok karena melakukan penipuan, menukarkan iPhone replika dengan iPhone dan produk Apple lainnya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Jun 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi penipuan.
Ilustrasi penipuan. (dok.Frantisek_Krejci/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Penangkapan mengejutkan terjadi di California, Amerika Serikat. Kali ini penangkapan dilakukan terkait dengan sindikat penipuan yang menarget Apple.

Dalam penangkapan ini, sebanyak lima warna negara Tiongkok yang tinggal di Los Angeles, California, AS, ditahan. Mereka adalah Yang Song, Junwei Jiang, Zhengxuan Hu, Yushan Li, dan Shuyi Xing.

Kelima pria ini dituding telah mengeksploitasi kebijakan layanan pelanggan Apple guna mencuri barang dagangan senilai lebih dari USD 12 juta.

Mengutip Gizchina, Senin (3/6/2024), para tersangka diduga berkolaborasi dengan kaki tangan mereka di Tiongkok untuk mendapatkan iPhone palsu, iPad, dan produk Apple lainnya.

Perangkat yang tak berfungsi ini kemudian dibawa ke berbagai toko Apple di California Selatan, termasuk di Baverly Hills, Northridge, dan Rancho Cucamonga.

Rupanya, para penipu memanipulasi nomor identifikasi pada perangkat palsu agar sesuai dengan produk Apple yang sah yang dimiliki oleh penduduk AS dan masih dalam masa garansi.

Apalagi, karyawan Apple Store tidak curiga dan tidak bisa membedakan perangkat palsu dari perangkat asli. Para penipu ini pun mengganti produk palsu dengan yang asli.

Barang-barang Apple yang asli kemudian dikirim ke luar negeri. Sementara, para penipu mendapatkan keuntungan dari menjual perangkat yang asli dengan harga tinggi.

Secara total, para tersangka mengambil keuntungan dari penukaran 16.000 perangkat palsu. Total kerugiannya yang dialami Apple ditaksir mencapai USD 12,3 juta.

Dimulai Sejak 2013

iPhone XR
iPhone XR. (Shuttestock/Farknot Architect)

Penipuan ini telah dimulai pada Desember 2015 dan berlanjut selama hampir satu dekade sebelum ketahuan.

Jaksa Amerika Serikat Martin Estrada menguntuk tindakan para pelaku. "Para terdakwa dituding mengambil keuntungan dari kebijakan layanan pelanggan Apple untuk mencuri lebih dari USD 12 juta barang dagangan."

"Kantor kami akan mengambil tindakan tegas untuk mengungkap dan menuntut mereka yang melakukan penipuan," kata Estrada menambahkan.

Kelima tersangka ini pun didakwa dengan pencurian identitas, konspirasi untuk lalu lintas barang palsu, dan konspirasi karena melakukan penipuan, termasuk surat-surat. Setiap konspirasi dalam penipuan bisa dihukum maksimal 20 tahun penjara.

Terancam 2 Tahun Kurungan

Ilustrasi iPhone
Ilustrasi iPhone (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Tudingan pencurian identitas pun bisa mengakibatkan hingga dua tahun penjaea.

Nah, jika terbukti bersalah atas konspirasi lalu lintas barang palsu, para tersangka masing-masing bisa dijerat hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Dalam memproses kasus hukum ini, dokumen pengadilan mengungkapkan, para tersangka bekerja dengan organisasi tertentu di Tiongkok.

 

Ada Pohon Buat kelabui Penipu.

Kolaborasi tersebut membuat para penjahat bisa mendapatkan sejumlah perangkat baru. Perangkat tersebut secara sekilas memang begitu mirip dan nomor serinya juga meyakinkan sehingga mereka bisa melewati verifikasi sistem Apple.

Bagi pemilik asli, karena pencurian ini melibatkan nomor seri produk, pemilik asli dari perangkat yang dipakai dalam penipuan mungkin bisa berisiko tak bisa dapatkan layanan purna jual dan jaminan perbaikan.

Untuk menghindari tuntutan hukum para tersangka kerap mengubah toko ritel apple, tempat mereka melakukan penipuan.

Mereka juga memberikan informasi palsu, seperti alamat dan nama, selama penggantian telepon.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya