AI Ubah Total Lanskap Media: Simak Prediksi Dentsu untuk Tahun 2025

Kecerdasan buatan (AI) semakin mendominasi dunia media. Temukan bagaimana AI akan mengubah cara merek berinteraksi dengan konsumen dan mencapai tujuan bisnis.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 16 Okt 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2024, 18:30 WIB
Dentsu
Dentsu baru saja merilis laporan Tren Media 2025 berjudul Year of Impact/Tahun yang Berdampak. (Dok: Dentsu)

Liputan6.com, Jakarta - Dentsu baru saja merilis laporan Tren Media 2025 berjudul Year of Impact/Tahun yang Berdampak. Edisi ini, yang disusun oleh spesialis dari unit bisnis Dentsu, yakni Carat, Dentsu X, dan iProspect.

Mereka mengeksplorasi perubahan mendalam yang didorong oleh algoritma, kecerdasan buatan, serta dimensi baru keterlibatan konsumen yang diperkirakan membentuk lanskap media di tahun mendatang.

Laporan ini menjelaskan bagaimana 2025 akan mengarah pada ekosistem media yang sepenuhnya dapat dijangkau, dapat dibeli, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ini menandai pergeseran ke sebuah hal yang disebut Dentsu sebagai Era Algoritma Media.

Dengan lebih dari 40 halaman wawasan mendalam, laporan ini menggarisbawahi brand dapat memanfaatkan lingkungan media baru ini untuk mendorong dampak nyata dan pertumbuhan.

"Di Dentsu, kami sangat antusias tentang apa yang kami sebut Era Algoritma–di mana AI generatif dan personalisasi siap mendorong perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam cara merek/Brand berinteraksi dengan konsumen, menciptakan cara baru bagi merek untuk menarik perhatian konsumen dan membangun hubungan," tutur Chief Client Officer & Practice President Dentsu Media APAC Prerna Mehrotra dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (16/10/2024).

Menurut Prerna, Dentsu melihat media menjadi 100 persen dapat dijangkau, dapat dibeli, dan dapat dipertanggungjawabkan, menyoroti kebutuhan bagi pemasar memikirkan media dengan cara yang baru.

Mereka harus membangun strategi Media++ untuk menciptakan momen yang lebih berkesan dan personal, memanfaatkan ekonomi kreator, dan membangun ekosistem terhubung untuk mengidentifikasi ruang baru dalam pertumbuhan.

"Integrasi cepat AI di seluruh rantai nilai media telah mengubah cara merek/brand berinteraksi dengan konsumen, menandai awal dari Era Algoritma, di mana penciptaan nilai di dunia nyata bergerak melampaui eksperimen," tutur Global Practice President Media Dentsu Will Swayne.

 

Tema Kunci yang Dorong Industri ke depan

Menurut laporan ini, tema kunci yang diperkirakan akan mendorong industri ke depan meliputi:

  • AI Beralih dari Potensi ke Dampak Nyata

AI telah berkembang dari tren yang baru muncul menjadi kekuatan transformatif, menyatu dalam kehidupan sehari-hari dan merevolusi perencenaan media, pembuatan konten, dan interaksi konsumen.

Momen mikro yang dihasilkan AI serta munculnya personalisasi dinamis membuka pintu baru bagi merek yang membangun hubungan dalam dan bermakna dengan konsumen.

  • Storytelling Memecahkan Gelembung Algoritma

Minat unik dan fandom yang dalam menjadi aset tak ternilai bagi merek atau brand yang ingin menonjol.

Storytelling akan menjadi alat utama bagi merek menavigasi ruang media yang kian didorong algoritma, menciptakan narasi yang berdampak di televisi terhubung dan platform digital.

 

Tema Lain yang Akan Dorong Industri

  • Ritel Mengubah Media

Media ritel terus tumbuh dengan laju dua digit, menawarkan pengiklan akses ke data pembeli yang tiada tara.

Dengan pemain kunci seperti Amazon, Walmart, di luar negeri dan bahkan industri keuangan yang memperluas kemampuan iklan mereka, perpaduan media ritel diperkirakan akan menjadi landasan strategi media.

  • Pencarian Kualitas

Seiring investasi media meningkat, begitu pula permintaan akan keterlibatan lebih berkualitas.

Merek atau Brand harus memprioritaskan kemitraan strategis dan konten premium untuk menembus kebisingan, memastikan dana media mereka menghasilkan hasil segera dan ekuitas merek jangka panjang.

  • Masa Depan yang Tidak Merata

Saat teknologi dan kebiasaan konsumsi media berkembang secara tidak merata di berbagai wilayah, merek perlu mengadopsi strategi yang sangat lokal.

Pembagian regulasi, ekonomi, dan teknologi sedang membentuk lanskap media global, dan merek harus siap untuk menavigasi kompleksitas ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya