Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini ramai informasi tentang miliarder Elon Musk selaku pemilik X alias Twitter menghadirkan AI baru yang disebut akan jadi pesaing ChatGPT.
Lantas, Apa itu Grok? Mengutip laman Pusat Bantuan di X, Jumat (21/2/2025), Grok adalah chatbot kecerdasan buatan (AI) generatif yang baru-baru ini diluncurkan oleh xAI, perusahaan milik Elon Musk.
Advertisement
Grok diluncurkan sebagai pesaing utama ChatGPT dan dirancang untuk memberikan respons yang relevan dan personal kepada penggunanya. Berdasarkan laman tersebut, Grok bahkan hadir dengan sentuhan humor dan sedikit kepribadian yang "nyeleneh."
Advertisement
Sentuhan humor dan kepribadian yang nyeleneh itu dianggap jadi keunikan tersendiri bagi Grok. Asisten AI ini bisa menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, dan mencetuskan ide serta melakukan tugas lainnya sehingga meningkatkan nilai X sebagai sebuah jejaring sosial.
"Grok hadir untuk membantu Anda dengan tugas-tugas Anda sambil membuat Anda tetap terhibur dan terlibat," kata X dalam penjelasannya tentang Grok.
Yang membedakan Grok dari chatbot AI lainnya adalah kemampuannya untuk memberikan respons yang lebih natural dan bahkan bercanda. Grok sudah tersedia untuk pengguna. Kecerdasan buatan ini didukung model bahasa besar (LLM) canggih milik xAI.
Grok disebut terinspirasi oleh Hitchhiker's Guide to the Galaxy serta Jarvis milik Iron Man. Hampir semua pertanyaan disebut bisa dijawab dengan sentuhan kecerdasan serta humor, namun tetap penuh wawasan.
Keunggulan Grok dibandingkan Chatbot Lainnya
Grok dilatih oleh xAI dengan berbagai data dari berbagai sumber yang tersedia untuk umum dan kumpulan data yang ditinjau dan dikurasi oleh tutor AI, yang merupakan pratinjau manusia.
Grok menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan chatbot AI lainnya. Salah satunya, dalam menanggapi pertanyaan pengguna, Grok memiliki fitur unik yang memungkinkannya memutuskan untuk mencari unggahan publik di X atau melakukan pencarian web secara real-time di internet.
Berbeda dengan AI lainnya, akses Grok ke unggahan publik di X secara real-time memungkinkan asisten AI ini untuk menanggapi pertanyaan pengguna dengan informasi dan wawasan terkini.
Grok juga diklaim unggul dalam kemampuannya untuk memahami konteks percakapan dengan lebih baik. Hal ini memungkinkan Grok untuk memberikan respons yang lebih relevan dan personal, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.
Kemampuan belajar dari setiap interaksi juga menjadi nilai tambah Grok, karena memungkinkan chatbot ini untuk terus meningkatkan kualitas responsnya seiring waktu.
Advertisement
Grok Jadi AI yang Punya Selera Humor
Masih dari sumber yang sama, akses Grok atas unggahan publik di X, interaksi, serta berbagai data publik lainnya di X membuat Grok bisa memahami bahasa dan komunikasi manusia. Selain itu, Grok juga jadi punya kemampuan memberi tanggapan yang akurat dan relevan, serta menarik.
Akses akan unggahan publik di X itu juga diklaim mampu mengembangkan selera humor dan kejenakaan Grok untuk membuat interaksi lebih menyenangkan.
Kemampuan Grok untuk bercanda dan memberikan respons yang kreatif juga menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa Grok tidak hanya sekadar chatbot yang mampu memberikan informasi, tetapi juga mampu memberikan pengalaman interaksi yang lebih menyenangkan dan menghibur.
Kemampuan ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi AI generatif, di mana chatbot tidak hanya mampu memproses informasi, tetapi juga mampu memahami dan merespons emosi dan nuansa dalam percakapan.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa Grok masih dalam tahap pengembangan. Oleh karena itu, mungkin masih ada beberapa kekurangan atau keterbatasan dalam kemampuannya.
Deretan Teknologi Canggih di Balik Grok
Sebelumnya, salah satu perusahaan milik Elon Musk, xAI, baru saja mengumumkan peluncuran model kecerdasan buatan (AI) terbaru, Grok 3.
Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan Grok 3 Mini, versi yang lebih kecil, serta Deepsearch, alat pencarian baru yang diklaim sebagai mesin pencari generasi mendatang.
Pembaruan lainnya mencakup peningkatan fitur pada aplikasi web dan seluler Grok 3, serta layanan berlangganan eksklusif bernama SuperGrok.
"Kami sangat antusias menghadirkan Grok 3, yang kami yakini jauh lebih unggul dibandingkan Grok 2 dalam waktu yang relatif singkat," ujar Elon Musk dalam siaran langsung xAI di platform X, dikutip dari CNET, Kamis (20/2/2025).
Grok 3 dikembangkan menggunakan 200.000 unit GPU Nvidia H100, dua kali lebih besar dibandingkan pendahulunya, Grok 2.
Tim xAI mengungkapkan diperlukan waktu 92 hari untuk memperluas superkomputer mereka di Memphis, yang diberi nama Colossus, guna mendukung proses pelatihan model baru ini.
Dalam presentasinya, Musk menyatakan bahwa Grok 3 memiliki daya komputasi 15 kali lebih besar dibandingkan Grok 2.
Namun, dalam unggahan sebelumnya di X, ia sempat menyebut bahwa peningkatannya mencapai 10 kali lipat.
Advertisement
