15 Orang Tewas Akibat Cuaca Dingin Ekstrem di Papua

Sebagian besar korban meninggal akibat tak tahan suhu ekstrem dingin dan kekurangan bahan makanan karena ladang mereka membeku.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Jul 2015, 06:09 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2015, 06:09 WIB
15 Orang Tewas Akibat Cuaca Dingin Ekstrem di Papua
Sebagian besar korban meninggal akibat tak tahan suhu ekstrem dingin dan kekurangan bahan makanan karena ladang mereka membeku.

Liputan6.com, Jayapura - Akibat cuaca dingin ekstrem yang membekukan Kabupaten Lanny Jaya dan Puncak Jaya, 15 warga meninggal dunia. Sebagian besar korban meninggal akibat tak tahan suhu dingin ekstrem dan kekurangan bahan makanan karena ladang mereka membeku.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (26/7/2015), beginilah kondisi embun beku yang merusak tanaman di kebun warga yang berdiam di Distrik Agadugume, Kabupaten Puncak, setelah hujan es dan embun beku melanda selama sepekan sejak awal Juli hingga 15 Juli di distrik ini.

Hal yang sama juga terjadi di 3 distrik di Kabupaten Lanny Jaya yaitu Distrik Kuyawage, Distrik Goa Baliem dan Distrik Wano Barat. Tak hanya tanaman pangan yang rusak, pohon-pohon juga mengering akibat serangan cuaca dingin ekstrem.

Kepala dinas kesehatan Kabupaten Lanny Jaya menyatakan, 15 warga meninggal dunia akibat cuaca ekstrem.

Tim medis yang diturunkan dinas kesehatan kabupaten Lanny Jaya menemukan banyak anak-anak terserang diare dan sesak pernapasan atau ispa di lokasi distrik Kuyuwage yang merupakan lokasi terparah akibat bencana embun beku ini.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Papua telah mendistribusikan bahan makanan berupa beras juga obat-obatan ke lokasi bencana hujan es ini. 13,4 Ton bantuan berupa makanan siap saji, kasur, dan bahan pangan lainnya juga diserahkan BNPB dan didistribusikan ke 2 kabupaten ini menggunakan helikopter dan pesawat ringan karena tak dapat diakses melalui jalan darat.

Total jumlah keluarga di 2 kabupaten di Papua yang dilanda bencana embun beku dan cuaca ekstrem dingin mencapai 20.160 keluarga. (Nda/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya