Dampak Abu Anak Rinjani, Sejumlah Penerbangan di Daerah Terganggu

Sejumlah pesawat di landasan atau di sekitar runway terpaksa tak beroperasi karena paparan abu Anak Gunung Rinjani.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Nov 2015, 08:37 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2015, 08:37 WIB
Abu Gunung Raung Menjauh, Bandara Ngurah Rai Kembali Dibuka
52 Penerbangan internasional dan 80 penerbangan domestik melakukan re-schedule atau penjadwalan ulang.

Liputan6.com, Denpasar - Sejumlah pesawat di landasan atau di sekitar runway terpaksa tak beroperasi karena paparan abu Anak Gunung Rinjani atau Gunung Barujari yang masih mengganggu jarak pandang aman penerbangan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (5/11/2015), untuk mencegah agar mesin tak rusak tersumbat debu, sejumlah pesawat pun diberi penutup.

Penutupan perlu dilakukan karena abu vulkanik cukup berbahaya jika melekat pada bagian mesin atau daerah terbuka lain di tubuh pesawat.

Hingga kini Bandara Ngurah Rai masih ditutup dari segala aktivitas penerbangan karena otoritas Ngurah Rai masih menunggu laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terutama mengenai kepastian udara yang aman dari gangguan abu erupsi Anak Gunung Rinjani.

"Sebagian sudah sampai di darat di wilayah Denpasar, Plumpung, Kelan, dan beberapa di Kuta. Termasuk juga di atas Bandara I Gusti Ngurah Rai," Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Nusra Yusfandri Gona.

Dampak erupsi yang sama juga terjadi di Bandara Noto Hadinegoro, Jember, Jawa Timur. Sepanjang Rabu 4 November kemarin operasional bandara dihentikan setelah sebaran abu vulkanik menutupi rute penerbangan.

Sejumlah maskapai juga memilih membatalkan jadwal penerbangan. Para calon penumpang juga meminta pengembalian uang tiket dan terpaksa melanjutkan perjalanan lewat jalur darat dengan waktu tempuh lebih lama.

Otoritas Bandara Noto Hadinegoro Jember memutuskan untuk menutup total karena sebaran abu vulkanik Anak Gunung Rinjani telah mengganggu rute penerbangan dari Jember ke Surabaya dan sebaliknya.

Dampak penutupan sejumlah bandara akibat semburan debu vulkanik Anak Gunung Rinjani juga membuat ratusan calon penumpang di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur meminta pengembalian uang tiket dan menjadwal ulang penerbangan.

Hingga Rabu petang, 4 November kemarin pesawat yang gagal terbang di Bandara Juanda mencapai 39 pesawat. Proses pengembalian uang tiket pun tetap berlangsung di sejumlah loket maskapai.

Selain ramai karena calon penumpang hendak mengembalikan uang tiket, pihak maskapai juga berharap diberi kesempatan mengubah jadwal. Untuk calon penumpang yang refund disediakan alternatif angkutan melalui jalur darat.

Hingga kini pihak Angkasa Pura I belum bisa memastikan pembukaan kembali Bandara Ngurah Rai karena informasi bisa berubah atau ditambah melihat perkembangan kondisi alam.

Sementara itu, penutupan Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali juga membuat penerbangan dari Yogyakarta menuju Denpasar terpaksa batal.

Sejumlah penerbangan yang batal adalah 3 maskapai Garuda, 2 Air Asia, dan 2 Lion Air. Pembatalan dilakukan menyusul belum normalnya Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. (Mar/Ans)

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya