Liputan6.com, Kuta - Wakil Presiden India Hamid Ansari tertahan di Bali akibat penutupan Bandara Ngurah Rai setelah letusan Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penutupan bandara ini merupakan dampak penyebaran abu vulkanik gunung tersebut.
"Seharusnya beliau sudah lepas landas sore ini," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Yusfandri Gona saat ditemui di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Kuta, Bali, Rabu (4/11/2015).
Akibatnya, pesawat kepresidenan Air India yang membawa orang nomor 2 di pemerintahan India itu tertahan di apron landasan Bandara Ngurah Rai.
Gona menjelaskan keselamatan menjadi prioritas paling tinggi yang diterapkan saat ini. Termasuk pesawat medis dan pesawat yang ditumpangi pejabat negara atau kepala pemerintahan serta pesawat komersial.
"Kami sudah menerapkan, termasuk prioritas untuk pesawat medis dan kepala negara," ucap dia.
Baca Juga
Ansari berada di Pulau Dewata dalam rangkaian kunjungan kenegaraan untuk meresmikan patung Mahatma Gandhi di Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Hamid juga mengunjungi Museum Pasifika di Nusa Dua, menghadiri jamuan makan malam Gubernur Bali Mangku Pastika, dan mengunjungi objek wisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan.
Operator Bandara Ngurah Rai menutup operasional penerbangan mulai Selasa, 3 November pukul 19.30-23.30 Wita dan diperpanjang hingga Kamis, 5 November sekitar pukul 08.45 Wita.
Akibat penutupan bandara, 692 jadwal penerbangan, baik domestik maupun internasional terpaksa dibatalkan. Ribuan calon penumpang pun gagal berangkat, termasuk Ansari. (Ant/Rmn/Yus)**