Liputan6.com, Bogor - Dengan didampingi guru, siang tadi tiga siswi sebuah SMK mendatangi anggota DPRD Kota Bogor, Jawa Barat. Mereka mengadukan pelecehan verbal dan nonverbal oleh seorang pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (11/11/2015), pejabat Pemkot Bogor itu bertugas di Sekretariat Dewan. Sejak dua hari lalu, ketiga siswi ini memang mengikuti Program Praktik Lapangan (PKL) di DPRD Kota Bogor.
Sang pejabat antara lain mengancam akan memberikan nilai jelek bagi siswi yang sudah punya pacar. Oknum itu juga kerap memegang bagian tubuh ketiga siswi bila mereka sedang berbicara langsung.
Advertisement
"Biasanya kalau ngobrol, megang paha gitu. Kalau sama yang lain suka dirangkul gitu, sering banget dirangkul," ucap salah seorang siswi.
"Tentu ini merupakan harus mendapatkan sanksi, sanksi yang cukup besarlah ya. Karena ini membuat hati anak-anak tidak nyaman dan trauma, ini yang membuat kami khawatir. Mudah-mudahan tidak ada yang lain," ucap salah seorang anggota DPRD Najamudin.
Trauma atas pelecehan itu, ketiga korban minta tempat PKL mereka dipindah.
Di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, enam siswi kelas dua sebuah SDN di Kecamatan Sei Rampah diduga dicabuli guru mereka sendiri IS. Selasa 10 November 2015 petang kemarin guru honorer itu diadukan oleh orangtua siswi-siswi tersebut ke polisi.
Modus pelaku adalah berpura-pura memanggil muridnya dengan dalih untuk diajari saat pelajaran berlangsung. Siswi lalu dipangku dan saat itulah IS meraba-raba tubuh korban hingga ke bagian terlarang.
Diduga kuat, hampir semua murid perempuan yang diajar IS sudah menjadi korban kebejatan sang guru. (Vra/Ans)