Liputan6.com, Palembang - Jakabaring Sport City (JSC) Palembang yang menjadi lokasi Asian Games 2018 diterapkan sebagai kawasan Go Green, dengan menggunakan kendaraan yang berbahan bakar ramah lingkungan.
Peraturan kawasan tanpa kendaraan berbahan bakar timbal ini nampaknya tidak begitu digubris beberapa pihak. Karena di hari pertama pembukaan Asian Games 2018, banyak kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil berbahan bakar non ramah lingkungan.
Advertisement
Baca Juga
Dari pantauan Liputan6.com, beberapa kendaraan ramah lingkungan memang sudah digunakan, salah satunya shuttle bus. Namun banyak juga pengunjung berlalu lalang menggunakan sepeda motor dan mobil menuju ke beberapa venue Asian Games.
Kendaraan tidak ramah lingkungan ini bisa masuk tanpa pengawasan ketat melewati akses pintu logistik di sebelah gedung salah satu bank daerah di kawasan Jakabaring Palembang.
Menurut Martin, salah satu wartawan yang meliput Asian Games di JSC Palembang, mereka tidak diperkenankan menggunakan kendaraan pribadi dan harus menunggu kendaraan official Asian Games yang jumlahnya terbatas.
"Kami harus menunggu kendaraan hingga berjam-jam untuk bisa masuk ke arena Asian Games. Tapi beberapa orang bebas masuk menggunakan kendaraan motor dan mobil, tanpa menghiraukan peraturan kawasan Go Green," ujarnya, Sabtu (18/8/2018).
Â
Â
Jarak Jauh
Untuk bisa menjangkau beberapa lokasi venue cabang olahraga (cabor) para jurnalis terpaksa harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh.
Selain kendaraan official Asian Games yang sedikit, para jurnalis juga harus kehilangan banyak momen peliputan karena harus menunggu kendaraan official menjemput mereka.
Ada 20 unit shuttle bus yang digunakan oleh atlet, official, medical dan pengunjung ke cabor venue serta 60 unit golf car dengan jumlah kursi terbatas.
Advertisement
Tiga Bus
Di Media Center atau MPC Asian Games 2018 yang terletak di luar JSC Palembang, para jurnalis hanya disediakan tiga unit Bus. Sedangkan dua unit bus lainnya dioperasikan di dalam kawasan JSC Palembang untuk antar jemput para atlet.
"Kita harus menunggu satu unit Transmusi standby dulu di lokasi MPC, baru bus yang kita tumpangi bisa membawa kami ke dalam JSC Palembang," katanya.
Hari, warga Kecamatan Ilir Timur 2 Palembang juga mengeluhkan hal serupa. Saat masuk ke dalam kawasan JSC Palembang, dirinya diperiksa dengan ketat dan dilarang membawa kendaraan pribadi.
"Saya kira memang steril dari kendaraan pribadi di JSC Palembang, tapi saat masuk masih banyak yang pakai sepeda motor di lokasi Asian Games ini," ujarnya. (Nefri Inge)