Iran Vs Korea Selatan: Duel Raja Medali Emas Sepak Bola Asian Games

Iran dan Korsel sama-sama memiliki koleksi medali emas paling banyak di pentas sepak bola putra Asian Games.

oleh Aning Jati diperbarui 23 Agu 2018, 08:47 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2018, 08:47 WIB
Sepak Bola Asian Games 2018
Iran dan Korsel sama-sama memiliki koleksi medali emas paling banyak di pentas sepak bola putra Asian Games. (Bola.com/Adreanus Titus)

Jakarta - Duel Iran versus Korea Selatan jadi satu di antara empat pertandingan babak 16 besar sepak bola Asian Games 2018 yang digelar pada Kamis (23/8/2018). Laga ini dimainkan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Pertandingan lain, Uzbekistan versus Hong Kong, juga di stadion Wibawa Mukti, Palestina versus Suriah serta Vietnam melawan Bahrain yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.

Laga Iran melawan Korsel memiliki gengsi tersendiri. Hal itu lantaran status kedua tim sebagai raja medali emas di pentas Asian Games.

Iran dan Korsel menjadi negara yang mengoleksi gelar juara terbanyak sekaligus menyabet medali emas paling sering di Asian Games. Kedua negara sama-sama jadi juara sebanyak empat kali.

Perinciannya, Iran memenangi sepak bola putra Asian Games edisi 1970, 1990, 1998, dan 2002. Sedangkan Korsel merebut medali emas pada Asian Games 1970, 1978, 1986, dan 2014.

Jika diperinci lagi, Korsel terlihat lebih kuat karena selain menyabet emas sebanyak empat kali, mereka juga mengoleksi tiga perak (Asian Games 1954, 1958, dan 1962), tiga perunggu (1990, 2002, 2010).

Sementara Iran, mengoleksi dua perak (1951, 1966) dan perunggu (2006).

Pada Asian Games 2018 ini ada sedikit perbedaan dalam hal komposisi pemain. Sesuai data yang diperoleh Bola.com, Iran yang dilatih Zlatko Kranjcar diperkuat 100 persen pemain di bawah usia 23 tahun atau tak dibantu dari tiga slot pemain senior.

Bahkan, Iran tak memboyong satu pun pemain berusia 23 tahun, lantaran seluruh pemain yang dibawa ke Indonesia masih berusia kisaran 17-22 tahun. Pemain tertua di kubu Iran, tercatat atas nama Mehdi Amini yang berusia 22 tahun.

Situasi berbeda terjadi di tim Korsel. Pelatih Kim Hak-bum menyelipkan empat pemain jebolan Piala Dunia 2018 demi misi mempertahankan gelar juara. Dua pemain berstatus U-23 dan dua lagi merupakan over aged players.

Korsel memanfaatkan jatah tiga pemain senior yang diberikan. Selain dua pemain alumnus Piala Dunia 2018, Kim juga membawa striker Gamba Osaka, Hwang Ui-jo.

Siapa Unggul?

Untuk sementara, hingga fase penyisihan grup tuntas digelar, bermodal pemain U-22, Iran mampu memenangi persaingan di Grup F dengan keluar sebagai juara. 

Kendati, persaingan di Grup F sangat ketat karena dari empat tim, seluruhnya mengemas poin empat dari tiga pertandingan. Penentuan peringkat di klasemen akhir pun dilakukan sesuai regulasi yang berlaku.

Iran bermain 0-0 kontra Arab Saudi, menang 3-0 atas Korea Utara, dan kalah 0-2 dari Myanmar.

Di sisi lain, penampilan Korsel selama fase penyisihan grup dianggap kurang menyakinkan. Sang pelatih juga setengah kecewa karena target awal adalah jadi juara grup. Nyatanya, mereka hanya jadi runner-up, di bawah Malaysia.

Diawali dengan pesta gol 6-0 kontra Bahrain, Korsel secara mengejutkan kalah 1-2 dari Malaysia, dan terlihat kesulitan menundukkan Kirgizstan sebelum akhirnya menang 1-0.

Di bawah sorotan tajam fan yang belum puas dengan penampilan tim kesayangan, Korsel harus bangkit dan menunjukkan identitas mereka sebagai tim disegani di Asia. Hanya, Iran juga dipastikan tak mau menyerah begitu saja meski kali ini mereka diwakili tim muda.

Jadi, siapa yang akan unggul di laga ini dan melangkah ke perempat final Asian Games 2018? Iran atau Korsel?

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya