Alasan Solo Jadi Kota Pertama Perjalanan Kirab Obor Asian Para Games 2018

Solo dipilh menjadi kota pertama untuk rangkaian kirab obor Asian Para Games 2018.

oleh Fajar Abrori diperbarui 06 Sep 2018, 09:31 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 09:31 WIB
Kirab Obor Asian Para Games 2018
Salah seorang atlet para atletik sedang membawa lentera didampingi Ketua Inapgoc, Raja Sapta Oktahari.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Kirab lentera untuk obor Asian Para Games 2018 diawali di Kota Solo, Rabu, 5 September 2018. Dalam pawai itu, Manteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani ikut membawa lentera tersebut menuju Balai Kota Solo.

Api untuk obor Asian Para Games 2018 diambil di sumber api abadi, Mrapen, Grobogan. Setelah itu, api yang dimasukkan ke dalam kotak lentera itu langsung dibawa menuju kantor National Paralympic Committe (NPC) di Jalan Sutami, Solo.

Selanjutnya, lentera itu diarak menggunakan kereta kencana melalui Jalan Juanda Solo. Hanya saja, setibanya di depan SD Warga, lentera tersebut langsung dibawa berjalan kaki.

Sejumlah atlet difabel yang mendapat kesempatan membawa lentera itu diantaranya Nada Mei Solihah, Rizal Bagus, dan Jaenal Aripin. Selain itu, kirab ini juga melibatkan duta obor Asian Para Games 2018 yang juga selebritas, Betrand Antholin.

Setelah itu, lentera diserahkan kepada Wakajati Jawa Tengah, Amndra Syah Arwan, GKR Koes Moertiyah, Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Ahmad Luthfi. Sementara itu, Menko PMK, Puan Maharani membawa lentera dari depan Balai Kota menuju halaman Pendhapi Gedhe yang diserahkan kepada Wali Kota Solo.

Alasan Solo Jadi Kota Pertama Kirab Obor

Kirab Obor Asian Para Games 2018
Menko PMK Puan Maharani membawa lentera Asian Para Games saat torch relay di Solo, Rabu (5/9).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Ketua Inapgoc, Raja Sapta Oktohari mengatakan hari ini menjadi hari yang paling bersejarah di Solo. Pasalnya, Solo menjadi kota pertama untuk rangkaian kirab obor Asian Para Games 2018. Api yang dimbail dari sumber api abadi, Mrapen, Grobogan itu selanjutnya dikirab keliling Solo.

"Diawali di Solo karena Solo pabriknya prestasi olahraga Indonesia. Cikal bakal lahirnya olahraga Indonesia karena lapangan olahraga pertama kali adanya di Solo. Tidak kalah penting, YPOC pertama kali adanya di Solo," kata dia,

Api tersebut sebelumnya diambil di Mrapen, Grobogan. Api tersebut pertama kali diambil oleh Sekjen Inapgoc Bayu Rahadian. Api tersebut diambil pada hari ini, Rabu, 5 September 2018.

 "Yang memgambil obor pertama itu butuh tambahan kebatinan jadi tadi malam sekjen saya itu salatnya ditambah," canda dia.

Obor Mulai Dinyalakan di Ternate

Kirab Obor Asian Para Games 2018
Sejumlah siswa sekolah di Solo menyambut kirab lentera dengan membawa bendera peserta Asian Para Games 2018.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Raja Sapta mengungkapkan, di Solo api tersebut dimasukkan ke dalam lentera. Nantinya, api itu akan dinyalakan ke dalam obor saat di Ternate. "Torch (obor) akan dinyalakan di Ternate karena bertepatan dengan Haornas," ucapnya.

Dari Ternate, perjalanan obor Asian Para Games akan dibawa menuju Makassar. Setelah itu, obor akan menyeberang ke Bali dilanjutkan menuju Pontianak, Medan, Pangkal Pinang.

"Setelah dari Pangkal Pinang diantarkan ke Jakarta untuk pembukaan Asian Para Games di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 6 Oktober 2018 mendatang," ujar dia.

Melalui rangkaian awal dari perhelatan Asian Para Games 2018 di Solo, dia berharap bia menggelorakan semangat peduli untuk kalangan difabel. "Saya ajak untuk menggelorakan untuk peduli kepada disabiltas," harapnya.

Kirab lentera yang digelar di Solo mendapat sambutan yang hangat dari sejumlah siswa sekolah di Solo. Mereka membawa sejumlah bendera peserta Asian Para Games. Tak hanya para siswa, sejumah atlet difabel yang akan berlaga pada Asian Para Games juga ikut menyambut kirab lentera yang berakhir di Pendhapi Balai Kota Solo.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya