Ini Jurus Kemendikbud buat Salurkan Dana Pendidikan Tepat Sasaran

Kemendikbud menyebutkan besaran anggaran untuk memberikan fasilitas gratis kepada mahasiswa kurang di PTN capai Rp 8 triliun per tahun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 26 Mar 2014, 17:30 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2014, 17:30 WIB
Siswa SDN 2 Tembokrejo, Kota Pasuruan, Jatim, menyimak penjelasan kepala sekolah. Hari pertama masuk sekolah, siswa belum belajar secara efektif karena ruang kelas masih dibenahi.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan besaran anggaran untuk memberikan fasilitas gratis kepada mahasiswa kurang mampu yang menimba ilmu di seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mencapai Rp 8 triliun per tahun.

"Sedangkan untuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sekitar Rp 9 triliun," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Dana tersebut, menurut dia, masih sangat kecil sehingga pihaknya perlu menggunakan skala prioritas. Artinya kemendikbud hanya menyasar memberikan bantuan kepada mahasiswa yang kurang mampu.

"Kita tidak mau masuk pada wilayah yang kaya juga digratiskan, itu kan tidak fair. Makanya modelnya disubsidi, jadi yang miskin kita bebaskan, dan yang di atasnya kita kurangi. Masa yang kaya dibebaskan," terangnya.

Ke depan, kata Nuh, biaya pendidikan di PTN akan lebih terjangkau dan saling mensubsidi. Artinya biaya pendidikan untuk mahasiswa mampu dikurangi.

"Saya kira tidak harus gratis, tapi terjangkau. Jadi untuk anak-anak kaya, ya tetap membayar meskipun dengan terjangkau. Karena SPP saja sudah nggak bayar, sedangkan dulu bayar Rp 200 ribu per bulan," tutur dia.

Nuh menyebut, pihaknya tahun ini menganggarkan Rp 3,2 triliun untuk biaya pendidikan PTN dan akan meningkat menjadi Rp 5 triliun di 2015. "Kita usahakan tahun depan bisa Rp 4 triliun-Rp 5 triliun," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya