Ukraina Naikkan Harga Gas 50% Agar Penuhi Syarat IMF

Sejak terpisah dari Uni Soviet, konsumen domestik di Ukraina telah menerima pasokan gas dengan harga bersubsidi.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 27 Mar 2014, 19:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2014, 19:00 WIB
Uni Eropa
(Foto: CNN Money)

Liputan6.com, Kiev Demi mencegah tergulingya pemerintahan, para pemimpin baru Ukraina berniat menaikkan harga gas bagi para konsumen domestik sebesar 50% pada 1 Mei mendatang. Tak tanggung-tanggung, pemerintah akan mendongkrak harga gas secara berkala hingga 2018 nanti.

Keputusan ini juga merupakan bagian dari permintaan Dana Moneter Internasional (IMF) yang mensyaratkan pemerintah untuk menaikkan harga gas. Selama ini, sejak terpisah dari Uni Soviet, para konsumen donmestik di Ukraina telah menerima pasokan gas dengan harga bersubsidi.

Para pejabat IMF tampaknya tengah mempersiapkan program pengguliran dana program baru bagi negara pecahan Uni Sovie tersebut. Maklum, dalam beberapa bulan terakhir Ukraina telah dihantam dengan berbagai kekacauan politik yang keras.

"Kemarin, seluruh menteri di kabinet telah memutuskan untuk menaikkan tarif gas. Akan ada kenaikan berkala hingga 2018. Bagi warga Ukraina, kenaikkan akan berkisar lebih dari 50% pada 1 Mei. Sementara bagi utilitas, kenaikannya akan mencapai 40% pada 1 Juli," ungkap pejabat senior Naftogaz, Yuri Kolbushkin seperti dikutip laman Reuters, Kamis (27/3/2014), .

Naftogaz merupakan perusahaan milik negara terbesar di Ukraina dan menempati posisi yang unik dalam perekonomian negara. Peran tersebut diperoleh karena tingginya jumlah minyak dan gas yang diimpor Naftogaz dari Rusia untuk didistribusikan ke rumah-rumah penduduk.

Kondisi keuangan internal yang terkait dengan sistem subsidi kuno Uni Soviet dan tuntutan IMF telah menekan upaya Ukraina selama bertahun-tahun untuk melakukan reformasi di bidang energi. Selama ini Naftogaz terus mengalami defisit karena menjual gas di dalam negeri dengan harga lebih rendah dibandingkan yang dibelinya dari Gazprom, Rusia.

Manajemen perusahaan mengatakan, Naftogaz masih akan mengalami defisit senilai 80 miliar hryvnia tahun ini. Kerugian ini bahkan masih terjadi meski kenaikkan harga diberlakukan.

Para pejabat IMF tampaknya mengikat kesepakatan di Kiev dengan pemerintah sementara guna membantu menutupi defisit anggaran Ukraina dan mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selain itu, kenaikkan harga gas tersebut juga dapat menguatkan kesehatan finansial Naftogaz.

Para pejabat keuangan Ukraina mengatakan, pemerintah saat ini tengah membutuhkan paket dana bantuan sebesar US$ 15 miliar-US$ 20 miliar dari IMF.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya